Chapter 12

5.6K 462 40
                                    

Chanyeol mengulurkan tangannya, mengelus pelan tangan sehun yang masih menjadi alas. Sudah cukup, chanyeol tidak kuat melihat sehun terus menangis.

Sehun mengadahkan wajahnya untuk melihat siapa yang mengelus tangannya, tapi yang terjadi tangisnya semakin kencang ketika mengetahui chanyeol di hadapannya.

Chanyeol berdiri menghampiri sehun, memeluk sehun yang masih terus menangis. Pelukannya terasa mengerat, bersamaan dengan tangis sehun yang semakin kencang. Oh sudah cukup, ini terasa lebih menyakitkan.

Chanyeol melepas pelukan secara paksa, menangkup wajah sehun dengan kedua tangannya yang besar. Ibu jarinya perlahan mengelus pipi sehun, menghapus air mata yang masih terus turun.

"Sudah, tidak capek menangis terus?"

Tapi sehun hanya diam, dia masih terus menangis. Chanyeol menarik sehun menuju ruang tamu, dan mendudukan sehun diatas pangkuannya. Dia menatap sehun intens, menatap manik mata yang masih terus mengeluarkan air mata.

"Sudah cukup, aku tidak suka melihatmu menangis"

Tangan chanyeol lagi-lagi bergerak menghapus air mata sehun, seperti terhipnotis sehun perlahan mulai berusaha menghentikan tangisnya.

Sehun menjatuhkan badannya kepelukan chanyeol, menenggelamkan wajahnya pada leher chanyeol. Jika dilihat posisinya, seperti seorang ayah yang memeluk sang anak di pangkuannya. Chanyeol melingkarkan tangannya pada tubuh sehun, begitu juga sehun yang terus mengeratkan tubuhnya pada chanyeol.

"Aku tidak tidur dengannya hyung, aku bukan jalang"

"Hmm"

"Kau percaya padaku kan?"

Chanyeol hanya diam, dia tidak tau harus percaya dengan sehun atau tidak.

"Hyung"

"Aku tidak tau"

Jawaban yang cukup menyakitkan untuk sehun, dia bisa menangkap bahwa chanyeol tidak mempercayainya. Dia mulai merubah posisinya, berusaha untuk turun dari pangkuan chanyeol. Tapi yang terjadi, chanyeol semakin mengeratkan pelukannya pada sehun. Mendorong punggung sehun, untuk bersandar lagi pada tubuhnya.

"Besok kita ada jadwal?" tanya chanyeol

"Tidak, 2 minggu jadwal kita kosong"

"Bangun, bereskan baju-bajumu. Jam 3 kita berangkat" perintah chanyeol

"Kemana?"

"Bereskan baju-bajumu cukup untuk 3-4 hari kedepan. Tidak usah banyak bertanya"

Mereka segera beranjak dari posisi nyaman mereka, melangkah menuju kamar masing-masing dan menyiapkan baju-baju mereka. Sehun melangkahkan kaki ke lantai bawah, ketika mendapati chanyeol sedang menghubungi seseorang.

"Terima kasih hyung"

Kalimat terakhir yang sehun dengar dari mulut chanyeol, sebelum akhirnya mengakhiri telfonnya. Chanyeol membalikkan tubuhnya, dan mendapati sehun sudah berdiri di belakangnya.

Chanyeol mengambil tas milik sehun dan menggenggam tangan dingin sehun, membawanya ke dalam mobil tanpa berbicara sepatah kata pun. Chanyeol mulai menjalankan mobilnya, meninggalkan pekarangan dorm mereka.

Keheningan terjadi diantara mereka, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sehun menatap chanyeol yang sedang menyetir dengan serius dan tegang, ah seperti orang baru pertama kali belajar menyetir.

Sehun menyentuh lengan chanyeol, mengelus lengan itu berharap chanyeol bisa lebih santai. Dan seperti harapannya, chanyeol lebih terlihat lebih tenang. Chanyeol menoleh kearah sehun yang masih terus menatapnya, chanyeol hanya mengelus pelan kepala sehun dan kembali memfokuskan dirinya pada jalanan.

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang