Antara Cinta dan Sahabat
Sudah seminggu sejak kejadian Bastian melihat Iqbaal mencium kekasihnya. Semenjak hari itupun sikap Bastian berubah, tak seperti Bastian yang biasanya.
Dan sudah seminggu pula Iqbaal kembali ke USA.
Tetapi (Namakamu) tidak tau apa penyebab perubahan sikap Bastian kepadanya.
Makin kesini sikap Bastian semakin cuek kepadanya dan semua itu membuat (Namakamu) bingung akan perubahan sikap Bastian.
Pukul 10.00 tepat kelas (Namakamu) baru dimulai dan sekarang ia sudah sampai dikampus. Padahal baru jam 09.15. Karna masih ada waktu 45 menit lagi (Namakamu) pun memutuskan pergi kekantin. Sekedar membeli minum sambil menunggu Danty dan Zidny, mungkin.
Setelah memesan minuman (Namakamu) pun duduk disalah satu meja yang berada tak jauh dari pintu masuk kantin sambil memainkan handphonenya dan sesekali menyesap minumannya.
'Bastian kok sekarang jarang banget ngabarin gue sih?' Pikir (Namakamu).
Memang benar apa yang (Namakamu) pikirkan itu. Semenjak kejadian malam itu Bastian jarang sekali mengabarinya. Bahkan pernah seharian tak ada kabar sama sekali.
Sekarang pun begitu. Belum mengabarinya. Malah sekarang lebih sering (Namakamu) yang lebih dulu mengechat Bastian.
"Masa harus gue lagi sih, yang mulai?" Gumam (Namakamu) sambil menatap handphonenya.
"Tapi kalo ga gue yang mulai, mana mungkin dia chat gue? Boro-boro ngechat duluan nyapa aja ga pernah duluan kalo gue yang ga nyapa" (Namakamu) pun menghembuskan nafasnya pelan.
Mengingat sifat dan sikap Bastian yang sekarang membuat dirinya sedih.
Ia rindu Bastian yang dulu, ia rindu Bastian yang humoris, ia rindu Bastian yang petakilan, ia rindu Bastian yang suka menggodanya hingga ia kesal dibuatnya, ia rindu perhatian Bastian kepadanya. Intinya ia rindu semua tentang Bastian. Sangat sangat merindukan sosok pria itu.
"Gue chat duluan aja deh" baru saja ia ingin mengirimi pesan kepada kekasihnya itu, namun terhenti karna ia melihat sosok pria itu sedang berjalan memasuki area kantin dengan seorang gadis yang berada di samping pria itu dengan tawa yang bahagia. Mungkin karna candaan yang Bastian lontarkan.
Bastian pun melewati meja yang ditempati oleh (Namakamu) tanpa melirik (Namakamu) sedikitpun.
(Namakamu) yang melihat Bastian melewatinya tanpa meliriknya merasakan sesak didadanya.
Bastian terlihat bahagia bersama gadis itu dan tawa yang begitu lepas.
Seharusnya ia yang berada di posisi gadis itu, seharusnya ia yang berada disamping Bastian bukan gadis itu!!.
(Namakamu) pun menundukkan kepalanya sambil meremas baju bagian atasnya yang terasa begitu sesak.
"(Nama)? Lo kenapa?" Tanya seseorang.
(Namakamu) pun mendongakan kepalanya dan menatap seseorang yang berada di depannya.
"Danty, Zee. Gue... gapapa kok" ya seseorang yang bertanya kepada (Namakamu) itu Dianty.
"Yakin kamu gapapa, (Nama)?" Tanya Zidny.
"Ga kok" jawab (Namakamu) sambil tersenyum.
Dianty dan Zidny pun menganggukan kepalanya dan duduk berhadapan dengan (Namakamu).
****************
Kini Bastian sedang berada di balkon kamarnya sambil memainkan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Sahabat
FanfictionApa aku salah menyayangi mu lebih dari kata sahabat? Apa aku salah mempunyai perasaan yang lebih dari kata sahabat? Aku merelakan mu dengan nya, jika itu bisa membuatmu bahagia.walau kebahagian mu tak bersama ku.semoga keputusan ku ini tak salah.aku...