Antara Cinta dan Sahabat
Kini (Namakamu) dan yang lain sudah berada di dalam mobil Bangkiki terkecuali Iqbaal. Mereka semua sedang diperjalanan arah pulang.
Sedari tadi didalam mobil hanya ada kehening,tak ada yang bersuara. Hanya terdengar deru mesin mobil dan radio yang menyala. Semua penghuni mobil diam dengan fikirannya masing masing.
(Namakamu) menolehkan kepalanya ke samping dan memerhatikan Bastian yang tepat duduk di sampingnya. Yang di tatap hanya diam dan tak bergeming.
'Aneh, kenapa Bastian dari tadi hanya diam? Biasanya dia selalu menggoda gue. Bahkan ga bisa diam sama sekali, tapi dari gue balik dari toilet dia diam aja ga ada suara nya. Apa Bastian marah ya?'
"Bas?" Panggil (Namakamu) yang di panggil hanya berdehem saja tanpa menolehkan kepalanya.
"Bas? Kamu marah sama aku?" Tanya (Namakamu) lagi tetapi Bastian diam tak menjawab.
'Gue ga marah sama lo, gue cuma takut lo bakal ninggalin gue dan kembali sama Iqbaal,(Nama). Gue ga mau kehilangan lo'
Rasanya Bastian ingin melontarkan kata seperti itu namun ia tak bisa. Seakan akan kata kata yang ia lontarkan di hati itu terpendat di dalam tenggorakannya dan susah untuk di keluarkan.
"Bas, kamu kenapa sih? Kok jadi diam gini?" Tanya (Namakamu) lagi, wajahnya menampakkan kalau ia khawatir dengan Bastian. Entah apa yang ia khawatirkan, padahal Bastian baik baik saja.
Bastian pun menolehkan kepalanya dan sedikit memiringkan duduknya agar bisa berhadapan dengan (Namakamu) yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan memelas.
"Aku ga marah kok, aku cuma cape aja" ucap Bastian sambil tersenyum hangat kepada (Namakamu). Tapi percayalah senyuman itu hanyalah senyuman palsu terbaik yang Bastian miliki. Sehingga (Namakamu) pun tertipu akan hal itu.
"Beneran kamu ga marah?" Tanya (Namakamu) yang masih ga yakin dengan jawaban Bastian.
Bastian pun tersenyum kembali "aku beneran ga marah, sayang"
"Terus kenapa diam aja? Biasanya juga bawel" Bastian hanya tersenyum mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh (Namakamu), padahal tadi sudah di jawab tapi tetap saja masih nanya.
"Kan aku udah bilang sama kamu, aku cuma lagi cape aja sayang" Bastian pun mengacak acak rambut (Namakamu) dengan gemas.
"Ih rambut aku jadi berantakan kan" cemberut (Namakamu). Bastian hanya terkekeh yang melihat (Namakamu) mengerucutkan bibirnya.
------------
Hari pun sudah pagi, namun seorang gadis cantik masih bergelut di dalam selimutnya.
Burung burung di luar sana pun berkicau dengan merdunya namun tak dapat mengusik tidur gadis cantik itu.
Gadis cantik itu pun terusik karna merasakan ada yang menduduki tepi ranjangnya sambil menarik selimut yang ia gunakan.
Saat gadis itu ingin menarik kembali selimutnya tetapi selimut itu sudah terlepas dari seluruh tubuhnya. Mau tak mau gadis itupun membuka matanya. Saat gadis itu membuka matanya pertama kali yang ia lihat wajah seseorang yang tak asing lagi baginya. Ia pun terkejut kenapa pria ini bisa ada di dalam kamarnya?.
"Iqbaal lo ngapain disini?" (Namakamu) mengubah posisinya menjadi duduk sambil menutupi tubuhnya dengan bantal karna saat ini ia hanya memakai kaus pendek dan hotpans yang diatas lulutnya saja.
"Yaelah (Nama). Gausah ditutupin juga kali, gue juga udah liat. Lagian juga lo sering kok pake baju kek gini depan gue. Lo ga inget?" Iqbaal terkekeh melihat (Namakamu) yang gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Sahabat
FanficApa aku salah menyayangi mu lebih dari kata sahabat? Apa aku salah mempunyai perasaan yang lebih dari kata sahabat? Aku merelakan mu dengan nya, jika itu bisa membuatmu bahagia.walau kebahagian mu tak bersama ku.semoga keputusan ku ini tak salah.aku...