part 31

199 9 2
                                    

Antara Cinta dan Sahabat

Kini Bastian dan (Namakamu) berada di acara ulang tahun dikediaman kerabatnya Bastian. Disana (Namakamu) dikenalkan dengan kerabat dan adik angkatnya Bastian yang bernama Tifal.

Gadis cantik berusia sekitar 15 tahunan. Sebenarnya Tifal itu anak teman mamanya Bastian, namun karna dekat sekali dengan keluarga Bastian jadi Tifal telah dianggap sebagai adik oleh Bastian.

"Ih kak (Namakamu) kok mau maunya jadi pacar bang Babas? Bang Babas kan tengil anaknya ,rese lagi" tanya Tifal sambil melirik Bastian dengan sinis.

"Jelas mau lah, gue ganteng gini" jawab Bastian sambil merapikan rambutnya dengan gaya tengilnya.

"Gue nanya kak (Namakamu) kali bang, bukan lo!" Sinis Tifal. (Namakamu) yang melihat kelakuan adik dan kakak ini hanya terkekeh.

Bastian dengan gaya tengilnya terus menerus menggoda Tifal dan yang di goda hanya memasang wajah sebal.

"Ih nyebelin, kak (Namakamu) kita kesana aja yuk. Disini ada orang gila" Tifal pun mengajak (Namakamu) kepinggir kolam renang sambil meminum minuman yang sudah tersedia disana.

"Kak? Kenapa kakak bisa suka sama bang Babas?" Tanya Tifal yang masih penasaran.

"Gatau" jawab (Namakamu) sambil tersenyum manis.

"Masa gatau sih?"

"Ya kakak juga gatau kenapa bisa suka sama abang kamu itu"

"Padahal kan masih banyak yang ganteng dari bang Babas contohnya kak Iqbaal,kak Aldi dan Bangkiki. Kenapa ga pilih dari salah satu mereka? Udah gitu merekakan ga tengil kaya bang Babas"

"Kenapa kakak milih abang kamu? Karna kakak emang sayang sama abang kamu, walau dia tengil tapi dengan gaya tengilnya itu bisa buat kakak tersenyum terus. Lagiankan Bangkiki, kak Aldi sama kak Iqbaal itu kan sahabat kakak. Udah kakak anggap sebagai abang-abang kakak semua" jelas (Namakamu).

"Kan Bangbabas juga sahabat kakak dulu" ucap Tifal.

"Tapi hati kakak maunya Bangbabas kamu itu jadi kekasih kakak" ucap (Namakamu) sambil tersenyum manis.

"Hayoo pada ngomongin cogan ya??" Tanya Bastian yang tiba-tiba muncul. Entah darimana.

"Ih Bangbabas bikin kaget aja sih? Nyebelin banget" ketus Tifal.

"Ye marah-marah mulu lo de. Cepet tua lo"

"Bodo"

"Udahlah,Bas. Jadi ngegodain Tifal mulu" ucap (Namakamu) lembut.

Bastian pun menatap(Namakamu) sambil senyam-senyum ga jelas.

"Kenapa senyam-senyum kek gitu?" Tanya (Namakamu).

"Cemburu ya ??" Tanya Bastian sambil mencolek dagu (Namakamu) dengan genit.

"Ih siapa juga yang cemburu"

"Alah ngeles aja. Cemburu bilang aja kali" ucap Bastian yang masih mencolek-colek dagu (Namakamu).

"Ih apaansi, ga ya. Ih udah ah colek-colek aja si. Emangnya aku sabun colek apa" ketus (Namakamu) dan Bastian hanya tertawa.

☕☕☕☕

Iqbaal sedang berada di taman belakang rumahnya. Ia sedang melamun, entah memikirkan apa?.

Sedari tadi ia terus menatap langit malam yang sepi. Langit yang menghitam tanpa adanya bintang. Hanya ada bulan.

"Ga ada bintang sama sekali. Sepi amat ni langit. Kaya hati gue" gumam Iqbaal.

Antara Cinta dan SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang