Antara Cinta dan Sahabat
Saat sampai di dalam kelas (namakamu) langsung duduk di tempat duduk nya,namun baru saja ia menjatuhkan bokong nya sudah ada yang mengusir nya.
"Ngapain lo duduk disini? Ini bukan tempat duduk lo lagi,pergi sana cari bangku yang lain" ucap iqbaal,(namakamu) hanya bisa menatap iqbaal dan setelah itu pergi dari hadapan iqbaal dan duduk di samping bastian.
Ya memang bastian duduk sendiri,tapi tidak dengan hari ini dan sampai lulus nanti mungkin.karna sekarang telah ada (namakamu) yang menempati kursi kosong yang di samping nya itu.
"Bas,lo duduk sama gue.biarin dia duduk sendiri,dia bukan sahabat kita lagi" ucap iqbaal dengan menekan kata sahabat kita.
"Sorry baal,gue mau nemenin (namakamu). Lo bisa cari temen duduk lain" ucap bastian yang menolak ajakan iqbaal dan membuat iqbaal semakin emosi.
"Gue bilang lo duduk sama gue" teriak iqbaal.
"Tapi gue gamau,lo dengerkan? Ga tuli" ucap bastian dengan nada santainya.
"Oh lo lebih milih cewe murahan ini di banding gue yang notaben nya sahabat lo?" tanya iqbaal seraya menunjuk (namakamu) pas mengatakan cewe murahan.
"(Namakamu) juga sahabat gue.dan inget dia bukan cewe murahan yang lo bilang kaya tadi" ucap bastian.setelah mengucapkan kata itu bastian pun langsung keluar kelas dan tak lupa membawa (namakamu) yang tengah terisak sedari tadi.
"Argghh sialan" ucap iqbaal seraya menjambak rambut dan membuat rambut nya semakin berantakan,namun tak mengurangi ketampanan nya malah menambah kesan ketampanan nya.
Sedangkan di sisi lain.
Bastian mengajak (namakamu) ketaman belakang sekolah dan menenangkan (namkamu).
"Udah ya,(nama).lo jangan nangis lagi,buat apa lo nangisin cowo kaya iqbaal? Yang udah buat lo terluka? Gue gamau lo sakit" ucap bastian dengan lembut dan seraya menghapus airmata (namakamu).
"Gue cuma ga nyangka kenapa iqbaal setega itu sama gue? Hiks...sakit bas" lirih (namakamu).
Bastian pun merengkuh tubuh mungil (namakamu) "ya gue tau tapi gue mohon berhenti menangis,(namakamu) yang gue kenal ga cengeng kaya gini tapi (namakamu) yang gue kanal itu (namakamu) yang kuat,ga cengeng,berani sama siapa pun,dan galak" ucap bastian dan sedikit terkekeh pas di akhir ucapan nya,dan itu membuat (namakamu) memukul pundak bastian.
"Hahahahah sorry sorry sorry.. Tapi emang bener kan? (Namakamu) yang gue kenal itu galak dan berani sama siapa pun" ucap bastian.
"Serah lo deh" ucap (namakamu) pasrah,ya memang betul ia tak pernah takut dengan siapapun kecuali sama Tuhan dan kedua orang tua nya.
(Namakamu) yang bastian dan yang lain tau itu (namakamu) yang pemberani,ga takut dengan apapun dan tak pernah menangis apa lagi masalah sepele.
Namun,mungkin ini bukan masalah yang sepele bagi (namakamu), ini masalah harga diri dan nama baik nya,ia sudah di cap jelek oleh sahabat nya sendiri.
Dan baru kali ini ia menangis tersedu sedu seperti ini,yang melihat nya pun terheran heran.karna (namakamu) yang mereka kenal bukan (namakamu) yang lemah seperti ini namun (namakamu) yang kuat.
*****
Akhir nya jam pulang sekolah pun telah tiba.kini (namakamu) sedang memasukan semua peralatan belajar nya kedalam tas dan setelah semua nya sudah beres ia pun segera pulang dengan diantar oleh bastian.
Saat bastian dengan (namakamu) ingin keluar kelas namun ada suara yang memanggil bastian dan itu membuat mereka berhenti.
Saat bastian dan (namakamu) membalikan badan nya ternyata yang memanggil bastian adalah iqbaal.
"Ada apa lagi?" tanya bastian cuek.
"Gue cuma mau bilang ke lo sekarang kita harus kumpul buat latihan basket" ucap iqbaal cuek dan sesekali melirik (namakamu) yang berada di samping bastian.
"Oke.. Nanti gue ikut latihan kok. Tapi gue sekarang harus nganterin (namakamu) pulang dulu" ucap bastian sambil melirik (namakamu) yang berada di samping nya.
"Ngapain sih lo segala nganterin dia, bisa pulang sendiri kan?" ucap iqbaal seraya menunjuk kearah (namakamu).
"Dulu lo juga sering kan nganterin (namakamu) kalo dia ga bisa nemenin kita main basket,so jadi sekarang gue harus nganterin dia pulang dulu" ucap bastian dengan santai.
"Tapi gue mau lo sekarang juga harus ikut gue kelapangan basket!!" ucap iqbaal dengan sedikit menaikan oktaf suara nya.
"Gue bilang gue mau nganterin (namakamu) dulu" ucap bastian dengan menaikan oktaf suaranya juga.
"Gue---" ucapan iqbaal terpotong karna (namakamu) yang memotong nya.
"Udah kalian gausah berantem. Udah bas lo latihan aja,gue bisa kok pulang sendirian,lo tenang aja ok" ucap (namakamu) dengan lembut dan seraya tersenyum manis kearah bastian.
"Tapi (nama..." belum selesai bastian bicara sudah di potong lebih dahulu oleh (namakamu).
"Gue bisa,bas" ucap (namakamu) meyakin kan bastian dan setelah itu (namakamu) meninggalkan bastian dan iqbaal yang masih berada di dalam kelas.
(Namakamu) pov on
Akhirnya jam pulang pun berakhir dengan segera gue memasukan semua alat tulis gue kedalam tas gue.
Setelah gue selesai,gue sama bastian segera keluar kelas tapi pas gue diambang pintu ada suara yang manggil nama bastian.
Pas gue sama bastian balikin badan buat liat siapa yang manggil ternyata yang manggil itu iqbaal.
"Ada apa lagi?" tanya bastian cuek.gue liat sih dari mimik wajah nya bastian males buat ngomong sama si iqbaal,sedangkan gue cuma diem aja.
" Gue cuma mau bilang ke lo sekarang kita harus kumpul buat latihan basket" ucap iqbaal,gue liat dia sesekali lirik kearah gue dan gue cuma bisa nunduk aja.gue gamau natap matanya karna apa? Karna kalo gue natap matanya bisa bikin hati gue sakit.
" Oke.. Nanti gue ikut latihan kok. Tapi gue sekarang harus nganterin (namakamu) pulang dulu" ucap bastian masih dengan nada cueknya.
" Ngapain sih lo segala nganterin dia, bisa pulang sendiri kan?" ucap iqbaal sambil nunjuk kearah gue. Sumpah hati gue sakit banget,orang yang dulu selalu bela gue selalu bisa hibur gue di saat gue lagi sedih tapi sekarang orang itu yang buat gue sedih.
" Dulu lo juga sering kan nganterin (namakamu) kalo dia ga bisa nemenin kita main basket,so jadi sekarang gue harus nganterin dia pulang dulu" ucap bastian dengan santai nya,tapi itu malah buat si iqbaal kesel gue bisa liat dari raut wajah nya yang mulai merah dan rahangnya yang mulai mengeras.
Ya emang dulu si iqbaal sering banget nganterin gue pulang dulu kalo gue ga bisa nemenin mereka latihan basket.
" Tapi gue mau lo sekarang juga harus ikut gue kelapangan basket!!" ucap iqbaal dengan sedikit menaikan oktaf suara nya.
" Gue bilang gue mau nganterin (namakamu) dulu" ucap bastian yang juga naikin oktaf suara nya.duh duh ilah ngapa jadi pada berantem sih bikin gue jadi greget aja sama dua nih curut.
" Gue---" ucapan si iqbaal terpaksa harus gue potong,soal nya gue pusing liat nih dua anak pada debat.
" Udah kalian gausah berantem. Udah bas lo latihan aja,gue bisa kok pulang sendirian,lo tenang aja ok"ucao gue dengan suara yang gue lembut lembutin biar niha anak dua kaga ribut lagi dan gue senyum manis kearah bastian.
" Tapi (nama..." belum selesai si bastian bicara udah gue potong duluan,perasaan dari tasi gue motong pembicaraan orang mulu ya? Ah bodo amat lah yang penting bastian sama iqbaal kaga berantem lagi.
" Gue bisa,bas" ucap gue yang berusaha buat meyakin kan bastian dan setelah itu gue pergi keluar kelas buat pulang kerumah.
Bersambung.
Maaf kalo cerbung nya makin lama kaga jelas dan ga nyambung maaf ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Sahabat
Fiksi PenggemarApa aku salah menyayangi mu lebih dari kata sahabat? Apa aku salah mempunyai perasaan yang lebih dari kata sahabat? Aku merelakan mu dengan nya, jika itu bisa membuatmu bahagia.walau kebahagian mu tak bersama ku.semoga keputusan ku ini tak salah.aku...