tujuh🤔

1.6K 91 0
                                    

Mahesa, Bumi, Ali dan Reno merasa aneh dengan diri mereka sendiri. Sebab hari masih terlalu pagi tapi mereka sudah berada di sekolah. Semua ini tidak akan terjadi, kalau saja mereka bukan kelompok pertama yang akan persentasi hari ini.

Bumi duduk di atas meja sambil mencermati maksud dari kalimat yang ia baca. Selaku penyaji materi ia harus mengerti dan paham pada maksud materi yang akan ia uraikan. Sisi lain Ali duduk berdampingan dengan Reno. Ali yang nenjadi moderator sibuk berlatih menulis ulang pembukaan dan penutupan persentasi. Sedangkan Reno yang juga selaku penyaji materi ke dua sedang mempelajari bab itu dari buku yang Reina pinjamkan--yang menurutnya lebih singkat dan mudah dipahami.

Sementara Mahesa bertugas mencatat dan menjawab pertanyaan, dia sedang duduk di kusen jendela dengan kaki bertumpu pada meja yang Bumi duduki. Dan ia tengah sibuk dengan ponselnya.

Mahesa keluar dari room chat grup yang sibuk membahas deface dan peretasan, karena sebuah pesan pribadi masuk.

Mayang:
Eca😣

Mahea:
Gimana?

Mayang:
Lo udah ke sekolah?

Mayang:
Iya

Mayang:
Kok kaki gua gak bisa jalan😭

Mahesa:
Maksud lo?😂 mendadak lumpuh?😂

Mayang:
Emotnyaa... pedas!

Mahesa:
😂😂😂urut!

Mayang:
Lo kok cepet banget sih? Pulang jogging gak mandi ya? Langsung otw school?

Mahesa:
😒😒😒
Ya nggak lah!

Mayang:
😂😂😂

"Anjaaaaaaay! Yang lain sibuk ngapalin, ini sibuk ngapel-in," seru Reno yang berdiri lalu tak sengaja melihat chat Mahesa dan Mayang.

Mahesa hanya berdecak menanggapi Reno.

"Waaah parah! Mentang-mentang pencatat," sahut Ali.

"Gua juga jawab pertanyaan nyon! Mang itu gampan—" kata Mahesa menyahuti Ali.

"Alaah! Apasih yang gak bisa lo jawab."
"Cuma ada satu pertanyaan yang bikin lo stuck, 'kapan lo gak jomblo?'" Ucapan Reno tersebut berhasil membuat semua tertawa.

"Njir!"

"Eh tapi kan bentar lagi emang gak akan jomblo, ya gak?" ujar Ali dengan tatapan jahil.

Bumi hanya tersenyum. Diam-diam hatinya tidak sabar menunggu cerita dari Mayang. Bagaimana Mahesa dalam kegiatan tidak biasanya, alias ngedate.

Mahesa merengut ketika melihat panggilan whatsapp masuk ke ponselnya. Mayang nelpon? Pikirnya.

"Ya!" Ujarnya, setelah menggeser lock hijau dan menempelkan ponsel pada telinga.

"Jemput adek gua!" Suara Adam yang menggelegar berisi komando membuat Mahesa mengernyitkan sebelah alisnya.

"Siniin hape gua, gua mau lo yang anterin gua!" Dan di ujung sana juga terdengar Mayang yang mengiba pada abangnya.

"Males ah!" sahut Mahesa. Ngapain juga, toh Mayangnya tidak mau.

"Oke! Duit taruhan tiga ratus ribu gak jadi gua bayar!"

BILURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang