03. Siapa??

3.9K 570 2
                                    

Sore ini Yoongi berinisiatif untuk pergi ke Haneul Park seorang diri. Berhubung hari ini Yoongi belum masuk sekolah, jadi ia akan menggunakan waktunya sebaik mungkin sebelum hari esok datang tepat hari pertamanya sekolah.

.

Yoongi pikir taman ini akan sedikit lebih sepi dari hari biasanya karena ini bukanlah akhir pekan bukan juga akhir dari segalanya.

Tapi ternyata pemikirannya salah, ada banyak pengunjung dan anak kecil yang sedang bermain bersama dengan raut bahagia yang sangat jelas terlihat dari raut wajah mereka.

Tapi saat Yoongi sedang menikmati sekelilingnya, ia dikejutkan dengan suara tangisan anak kecil. Awalnya Yoongi pikir itu hanya perasaannya saja atau mungkin ini hanya paranoidnya yang berlebihan.

Tapi lama-kelamaan tangisan itu semakin terdengar jelas ditelinga, entah karena rasa penasaran yang besar atau apa ia melangkahkan kakinya untuk lebih dekat kearah sumber suara.

Semakin kesini suara itu semakin jelas terdengar, dan ternyata dugaannya kali ini salah lagi.

Tangisan yang ia pikir berasal dari makhluk tak kasat mata itu ternyata berasal dari seorang anak laki-laki.

Tanpa pikir panjang langsung saja Yoongi mendekati anak itu.

"Hei" tegurnya dengan suara lembut dengan tetap mempertahankan senyumannya.

"kakak sakit.." ucap anak itu dengan suara serak khas orang habis menangis.

"kau kenapa? Apa terjadi sesuatu? Kau terluka? Dimana lukanya?" tanpa disadari ternyata Yoongi sudah mengeluarkan sederet pertanyaan pada anak itu.

"kepalaku sakit, aku tidak sengaja menabrak pohon ini saat mengejar bolaku tadi.."

Mendengar penuturannya barusan membuat Yoongi berpikir keras.

"Pohon yang diam saja masih bisa ditabraknya apalagi yang lain?"

"Lagipula dimana orangtuanya atau mungkin keluarganya?"

"Kenapa membiarkan anak sekecil ini berkeliaran ditempat umum?" pikirnya.

"biar kulihat dulu lukamu" Yoongi menyingkirkan poni anak itu kesamping dan dapat ia lihat ada luka kecil disudut dahi anak itu.

"kau harus diobati. Mau ikut denganku sebentar kekursi taman disana? Aku akan mengobati lukamu. Bagaimana?" tawar Yoongi.

"tapi kata hyung aku tidak boleh ikut dengan seseorang terlebih lagi orang yang tidak kukenal, bisa-bisa hyung marah nantinya"

"Sebentar, apa wajahku ini seperti wajah kriminal untuknya?" pikir Yoongi.

"tenang saja, aku tidak akan melakukan apa-apa selain mengobati lukamu"

Setelah berhasil meyakinkan anak itu yang pada akhirnya mau ikut dengan Yoongi. Untung saja Yoongi selalu membawa p3k versinya yang diselipkan disetiap tas yang akan ia gunakan.

Sehabis mengobati, Yoongi lalu menemani Jisoo-anak kecil tadi-untuk menunggu sang kakak yang katanya pergi membeli es krim di kedai pinggir jalan sana.

Tapi nyatanya ini sudah hampir 30 menit mereka menunggu, anak itu masih saja belum kembali.

"kak Yoongi?" panggil Jisoo.

"hm?" Yoongi membalas panggilan itu sambil tersenyum.

"kakak cantik seperti ibuku"

"Kedengarannya tulus" batinnya.

"terima kasih atas pujiannya, tapi darimana kau belajar menggombal seseorang yang lebih tua darimu Park Jisoo hm?" tanya Yoongi sembari mencubit gemas pipi tembem Jisoo.

"dari hyung, aku pernah mendengarnya mengatakan itu" jawaban polos yang diterimanya.

Benar-benar jawaban yang mencengangkan, bagaimana mungkin anak sepolos ini bisa? Logikanya adalah jika Jisoo berusia sekitar empat tahunan mungkin saja hyungnya itu paling tidak berusia delapan atau sembilan tahunkan? Benar-benar anak kecil jaman sekarang tak pernah dapat ditebak.

Tapi tidak lama kemudian mereka mendengar teriakan seseorang dari arah kotak pasir yang tidak jauh dari tempat dimana mereka duduk.

Dan tepat saat itu juga Jisoo berlari kearah lelaki itu dan langsung memeluknya.

Dan apa kalian tau? Mungkin untuk ketiga kalinya dugaan seorang Min Yoongi salah.

Sebab hyung yang dimaksud Jisoo itu sepertinya lebih tua dari Yoongi.

Saat Jimin kembali dari kedai es krim, ia tidak mendapati Jisoo dikotak pasir tempatnya terakhir kali meninggalkan Jisoo sebelum ia pergi dan jelas saja itu membuat Jimin panik.

"anak orang bro, bukan anak gue soalnya" Jimin.

Bagaimana tidak, Jika Jisoo hilang. Ibu Jisoo atau kakak perempuannya bersumpah akan memotong tubuhnya menjadi potongan-potongan kecil dan membuangnya ke Sungai Han.

Terdengar seperti psikopat bukan? Tapi syukurlah dewi fortuna masih berada dipihak Jimin.

Lihatlah keponakannya yang tengah berlari kearahnya dan langsung memeluknya.

Jisoo menceritakan semuanya pada Jimin dari apa yang telah terjadi padanya dan mengapa dia bisa terluka.

Jimin sempat berpikir saat kakaknya hamil dulu, apa yang kakaknya makan sehingga memiliki anak seperti Jisoo yang sama sekali tidak bisa diam sebentar.

Tapi lamunan Jimin dibuyarkan oleh Jisoo yang berkata bahwa ada seseorang yang berbaik hati mengobatinya dan ternyata orang yang dimaksud adalah seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dari jauh.

Jimin langsung menghampirinya sambil membenarkan letak kacamata yang bertengger dihidung mancungnya.









-to be continue-

Cold Outside [PJMxMYG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang