"mari masuk" ajak -wonu- salah satu anak yang menghampiri mereka berdua.
Yoongi dan Jimin hanya mengikuti Wonu dari belakang dan setelah mereka masuk, tepat di ruang keluarga nampak seorang wanita paruh baya.
Wanita paruh baya yang menyadari adanya tamu itu pun bangkit dari posisi duduknya yang tengah mengajak bermain anak-anak disana.
Sekiranya ada delapan anak kecil yang mungkin kalau dilihat dari tingginya umur mereka sekitar empat sampai tujuh tahunan.
"oh selamat datang" sapa wanita itu sopan pada Yoongi dan Jimin.
Sebagai jawabannya mereka berdua hanya membungkuk dan tersenyum. Dan Yoongi-lah yang membuka percakapan terlebih dulu.
"jadi, apa bibi yang bernama Jung Sura?" tanya Yoongi.
"ah iya, saya Jung Sura. Tapi kalau boleh saya tau ada apa ya? Dan maaf kalian ini siapa?" tanya wanita itu pada mereka berdua sambil tersenyum.
"Maaf saya lupa mengenalkan diri. perkenalkan saya Yoongi, Min Yoongi. Saya putri Min Jiseok. Senang bertemu dengan anda" kata Yoongi.
"Jimin, Park Jimin" singkat Jimin.
Mendengar perkenalan Jimin yang amat singkat itu membuat Yoongi pasrah dengan apa yang akan Jimin lakukan.
"putri tuan Min Jiseok?" wanita paruh baya itu sempat berpikir setelah mendengar Yoongi menyebut nama pemilik yayasan ini.
"ah! Saya ingat! Nona putri bungsunya yang tinggal di Jepang kan? Ah pantas saja wajah anda sangat asing. Maafkan saya karena tidak mengenal anda nona, karena selama ini yang selalu berkunjung kemari itu hanya tuan muda" jawab wanita paruh baya itu pada Yoongi.
"tidak apa itu tidak masalah. Lagipula aku kesini ingin bertemu dengan bibi dan Seulji"
"ah begitu. Apa nyonya yang memberitahu anda tentang Seulji? Aigoo beliau benar-benar membuat saya tidak enak pada nona dan keluarga"
"tidak apa, kalau bukan karena ini, saya juga mana mungkin tau kalau keluarga saya punya yayasan"
"iya tapi sekali lagi saya minta maaf sudah sangat merepotkan nak Yoongi dan nak Jimin. Ya sudah kalau begitu mari saya antar ke kamar Seulji"
Baru saja mereka ingin pergi tiba-tiba Jimin yang sedari tadi diam dikejutkan dengan seorang anak kecil yang tengah menarik jaketnya dari belakang.
"Ada apa?" tanya Jimin pada anak kecil yang mengantarkan mereka pada bibi Jung tadi.
"hyung main bola diluar bersama kami bagaimana?" ajakkan anak itu langsung diiyakan oleh Jimin.
Tapi sebelumnya ia pamit terlebih dulu pada Yoongi. Pamitan sama calon ya jim?
"aku main sebentar sama mereka. Kalau perlu sesuatu panggil saja, aku diluar" bisik Jimin pada Yoongi.
dan Yoongi? Ia hanya mengangguk.
Bibi Jung yang melihat interaksi keduanya hanya tersenyum tipis sembari mengantarkan Yoongi ke kamar Seulji.
.
Disinilah Yoongi dan bibi Jung yang tengah berada dikamar Seulji. Yoongi baru tau ternyata Seulji itu gadis kecil berumur lima tahun yang menurutnya sangat manis.
Tapi malangnya gadis ini tengah demam dan rupanya ia merindukan kakak Yoongi.
Karena sejak kecil Taeji sangat menyayangi Seulji karena pikirnya Seulji dan Yoongi hampir mirip.
Dan setiap kali Taeji merindukan sang adik yang katanya tidak ingat pulang itu, Taeji selalu memyempatkan diri untuk berkunjung melihat Seulji saat dirinya berada di Seoul.
Dan karena itulah Seulji jadi sangat dekat dengan Taeji.
Yoongi yang tengah asik menyuapi Seulji itu sedikit terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan langsung oleh bibi Jung.
"kalian terlihat sangat dekat. Apa lelaki tadi kekasih Yoongi?" tanya bibi Jung yang sedari tadi penasaran akan hubungan keduanya yang jika dilihat secara kasat mata seperti sepasang kekasih.
"eh? Ma-maksud bibi?"
"ah tidak, hanya saja kalian nampak seperti sepasang kekasih. Kalian benar-benar terlihat serasi, ah bukan. Kalian sangat serasi dimata bibi" jawab wanita itu sambil tersenyum.
"eh? Ah tidak tidak, Yoongi dengan orang tadi tidak ada apa-apa hanya sebatas senior-junior" jawab Yoongi meyakinkan.
"benarkah? Yoongi yakin hanya itu? Kalau bibi lihat sih dari gelagat lelaki tadi sepertinya dia menyimpan sesuatu. Lagi pula sepertinya Jimin anak baik-baik, buktinya Jimin mau bermain bersama wonu dan yang lain" kata beliau sambil mengingat kelakuan hangat Jimin barusan.
"apa aku tidak salah dengar? barusan bibi bilang lelaki sialan itu baik? Baik?! Baik?!?! Luar biasa wajah sok polosnya itu. Bibi saja sampai salah menilai. Bahaya" batin Yoongi.
"bibi. Bibi jangan terlalu percaya dengan apa yang bibi lihat darinya ya" ujar Yoongi prihatin.
"GOOOOOOOOOOOLLLLLLL!!!"
Begitulah nyaringnya teriakan dari tim Jimin yang menang 5-3 dari tim lawan.
Jimin yang tadi diajak main bola dengan Wonu tidak henti-hentinya melakukan serangan bertubi-tubi pada gawang lawan dimana kippernya anak sd. Laqnatullah emang si bantet.
Benar-benar tidak ingat umur kalau kata Yoongi.
"hyung kau hebat!" kata salah satu teman se-tim Jimin.
"hahaha biasa saja. Jangan melebih-lebihkan" jawab Jimin sembari menyisir rambutnya kebelakang.
"coba saja noona melihat hyung saat mencetak gol tadi, pasti noona akan bangga" jawaban spontan dari Wonu.
"maksudmu Yoongi? Kalau dia melihat ini, bisa-bisa dia mimisan kau tau. Kapan lagi dia melihatku setampan ini" jawab Jimin santai.
Dan itu berhasil membuat Wonu yang memang lebih kakak dari anak-anak lainnya mengerti dengan perkataan Jimin barusan sehingga terdengar gelak tawa dari keduanya.
"hahahahahaha kau benar hyung, bisa-bisa noona semakin menyukaimu hahahahahaha"
Tidak lama dari itu Yoongi keluar dengan membawa sepiring kue bolu dan beberapa minuman dingin untuk mereka.
Dan Jimin segera menghampiri gadis itu dengan wajah dinginnya dan peluh dimana-mana.
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Outside [PJMxMYG]✔️
Fanfiction[GENDER SWITCH] Being cold just to save someone he loves. "Bersikap dingin hanya untuk menyelamatkan seseorang yang dicintainya." Tbh. Dapat menyebabkan darah tinggi. Started : 17 OKT 2017 Ended : 05 JAN 2018