Ini sudah jam pulang tapi Yoongi masih saja belum bergerak dari tempat duduknya.
Ternyata Yoongi lagi ngerjain tugas dari Kim Ssaem. Sebenarnya ini deadlinenya dua hari lagi tapi untuk mengurangi beban hidup Yoongi jadinya dia mengerjakannya lebih dulu.
Dan Yoongi baru ingat kalau hari ini paman Ahn tidak menjemputnya karena anak beliau sedang sakit dan Yoongi menyuruhnya untuk mengambil cuti sementara waktu.
Jadi sepertinya hari ini Yoongi dengan terpaksa pulang naik bus.
Tapi bagaimana bisa Yoongi pulang naik bus? Sedangkan sebentar lagi jam lima sore tentu tak ada harapan untuknya pulang naik bus.
Karena bus dengan tujuan halte gangnam akan selesai beroperasi, dan lagi tugasnya belum selesai masih ada beberapa nomor yang perlu ia jawab.
Mungkin sebaiknya hari ini ia pulang dengan berjalan kaki, hitung-hitung olahraga sore.
"apa sebaiknya aku telpon Ayah saja biar anak buahnya menjemputku?" gumamnya.
"ah tidak tidak tidak Ayah pasti sedang sibuk, aku tidak mau mengganggunya" gumamnya sekali lagi.
Setelah ia selesai dengan konflik batinnya, Yoongi bergegas memasukkan semua barangnya kedalam tas dan bersiap untuk pulang karena ini sudah sangat sore.
Hanlim sudah mulai sepi, tinggal beberapa siswa-siswi yang berlalu-lalang entah baru saja selesai dari latihan ekskul dsb.
Yoongi yang sempat lewat dipinggir lapangan basket dapat melihat Jimin dan teman-temannya yang tengah asik bermain basket.
.
.
.
Sepanjang jalan yang dilewati Yoongi bisa dibilang cukup ramai, mungkin karena ini jam pulang kerja.
Dan tepat diseberang jalan ini ada kedai es krim yang menarik perhatiannya.
Sampai dikedai ini Yoongi harus mengantri dulu karena kedai ini cukup ramai pengunjung.
Sepuluh menit menunggu akhirnya pesanan Yoongi datang dan gadis itu membayar es krimnya terlebih dulu sebelum meninggalkan kedai.
Baru saja beberapa langkah Yoongi jalan, sebuah mobil mewah berjalan pelan disampingnya.
Seseorang dari dalam mobil itu memanggil namanya dan membuatnya refleks menoleh.
Lihatlah siapa yang memanggilnya barusan. Lelaki itu lelaki yang seharian ini berusaha mati-matian Yoongi hindari.
"watde?! jimin? Oh god kemalangan macam apa ini?!"
Hampir saja hari ini Yoongi berhasil melarikan diri. Hampir..
"kau mau kemana? Pulang?" tanya Jimin dari dalam mobilnya.
"iya saya mau pulang, memangnya kenapa?" jawab Yoongi ketus.
Tidak. Ia sama sekali tidak marah dengan Jimin. Hanya saja tolong mengertilah Yoongi pulang jalan kaki, kalau ia meladeni perkataan Jimin kapan Yoongi sampai dirumah?
Lagipula ini sudah sangat sore dan pasti bunda Yoongi khawatir karena Yoongi belum pulang ditambah lagi ponselnya itu mati.
"masuklah aku akan mengantarmu, ini sudah sangat sore anak kecil sepertimu tidak boleh jalan sendirian, kau bisa diculik" kata Jimin pada Yoongi.
Yoongi mengurungkan niatnya untuk marah karena bukankah Jimin baru saja menawarinya tumpangan? Itu artinya uang jajannya aman, tenaganya aman dan terlebih lagi.. Gratis.
"maaf tapi saya bukan anak kecil asal sunbae tau"
"ya ya ya terserah apa katamu. Lebih baik sekarang kau masuk dulu biar aku bisa mengantarmu pulang"
Dan benar dugaan Yoongi sebelumnya, suasana di dalam mobil ini menjadi canggung dan hanya dipenuhi dengan pikiran mereka masing-masing.
"ekhem" deheman Jimin membuat Yoongi melirik kearahnya.
"kau ada waktu besok?"
"hah?"
"apa otakmu itu selalu lambat menangkap sesuatu? Aku tanya apa kau ada waktu besok? Kalau ada aku ingin mengajakmu jalan" kesalnya.
"mengajak saya?" tanya Yoongi.
Yoongi tidak yakin dengan ucapan Jimin barusan jadi Yoongi meletakkan tangan kirinya pada dahi Jimin sekedar mengecek apakah lelaki disampingnya ini kurang sehat atau salah makan atau bagaimana.
Tapi suhu tubuh Jimin sepertinya dalam kondisi normal.
"sunbae, apa kepalamu baru saja kena lemparan bola basket atau mungkin semacamnya? Atau jangan-jangan kau salah makan? Kenapa tiba-tiba?" tanya Yoongi.
Sebagai jawaban atas pertanyaan beruntun Yoongi barusan, Jimin menghadiahkan jitakan dikepala gadis itu.
"apa susahnya tinggal jawab ya atau tidak?"
Siaga satu! Sepertinya Jimin mulai kesal dengan Yoongi dan semakin dibuat kesal lagi dengan Yoongi yang tiba-tiba tertawa melihat Jimin yang kesal itu.
Tapi itu tidak lama karena Yoongi tidak ingin membuat Jimin menurunkannya di pinggir jalan.
"sepertinya saya ada waktu besok" jawab Yoongi mengingat-ingat apakah benar ia free atau tidak.
"jadi kau mau pergi denganku?" tanya Jimin sekali lagi dan sebagai jawabannya Yoongi hanya menaikkan sebelah alisnya.
"baiklah kita pergi setelah aku selesai latihan, aku jemput jam tujuh"
Ternyata tanpa sepengetahuan keduanya, sedari tadi ada seseorang yang mengintai aktivitas mereka dan mengabadikan setiap moment mereka lewat ponsel yang kemudian dikirim kepada seseorang via kakaotalk.
Seorang wanita yang tengah asik bermain ponsel itu terkejut dengan satu pesan yang masuk di ponselnya.
Isi pesannya menampakkan foto seorang lelaki yang dicintainya tengah berduaan dengan seorang gadis didalam mobil.
Dia sangat tau kalau gadis yang ada didalam foto itu adalah murid pindahan yang memang katanya tengah dekat dengan Jimin.
Walaupun ia masih menjalankan tugasnya sebagai pertukaran pelajar di Roma tidak mungkin ia ketinggalan info tentang sekolahnya di Seoul.
Terlebih lagi info tentang Jimin-nya.
Gadis yang baru saja menerima pesan itu pun segera menelpon sang pengirim pesan.
"lanjutkan tugasmu sampai aku kembali" katanya lalu memutus sambungan telpon.
"tidak. Tidak seorang pun yang boleh mengambil Jimin dariku. Tidak seorang pun."
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Outside [PJMxMYG]✔️
Fanfiction[GENDER SWITCH] Being cold just to save someone he loves. "Bersikap dingin hanya untuk menyelamatkan seseorang yang dicintainya." Tbh. Dapat menyebabkan darah tinggi. Started : 17 OKT 2017 Ended : 05 JAN 2018