Chapt. 7 : Gejala?

1.5K 115 9
                                    

Sinar bulan menyinari wanita yang kini termenung menatap keindahan bulan. Wanita itu kini tengah tersenyum sembari meminum kopi.

"Krystall"

Nyaris saja ia menyemburkan kopi yang ada dimulutnya karena terkejut akan kehadiran suaminya yang tiba-tiba.

"Untung kopinya gak muncrat--"

"Kamu minum kopi? Bukannya kamu gak suka kopi?" potong lelaki tampan itu sambil menaikkan satu alisnya.

"Iya juga sih. Gak tau Kai! Lagi pengen aja. Hehe"

Kai menatap Krystall bingung kemudian, menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mau makan dimana?" tanya Kai sambil mengelus rambut Krystall dari samping.

"Dimana aja asal gak ketemu sama tante-tante yang kemaren!" jawab Krystall sambil mendengus.

Kai terkekeh "Ya udah, kamu mau makan apa?"

"Hm, aku lagi mau makan ayam bakar madu"

Lagi-lagi Kai menaikkan salah satu alisnya. Kai sungguh bingung dengan perubahan Krystall.

"Itu 'kan makanan kesukaan aku, bukannya kamu gak suka juga? Kata kamu waktu itu madu dicampur ayam bakar itu gak enak" jelas Kai membuat Krystall memanyunkan bibirnya.

"Emang kenapa?! Gak boleh?!" omel Krystall dengan mata yang berkaca-kaca.

Kai yang terkejut melihat Krystall akan menangis, menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Yeay! Makasih suamiku" Krystall mencium pipi Kai sekilas kemudian, memeluknya membuat Kai tersenyum.

♕♚♕

Kai memijit pelipisnya yang terasa berdenyut melihat perubahan mood Krystall yang sering berubah.

Sesaat Krystall tertawa setelah itu, ia bisa saja menangis. Hal itu membuat Kai selalu terlihat salah dimata Krystall.

"Kai, kamu denger gak sih?! Aku 'kan maunya warna biru bukan ungu"

"Tapi tadi kamu minta warna ungu" ucap Kai sambil menghela nafas.

"Enggak tau! Kamu budek kali!" bantah Krystall membuat Kai hanya bisa mengelus dadanya.

Kai kembali masuk kedalam toko yang sama untuk membeli boneka yang Krystall minta.

Kai datang sambil membawa boneka berwarna biru "kok biru sih, Kai? Aku 'kan mintanya pink"

"Kamu ngerjain aku?" tanya Kai dengan datar membuat Krystall menggelengkan kepalanya.

Kai menghela nafas "Kamu tadi minta warna biru loh!"

"Maaf! Tapi aku maunya warna pink--"

"Ya udah, kamu masuk ke dalam! Beli sendiri apa yang kamu mau pake ini! Aku capek" ujar Kai sambil menyerahkan kartu kreditnya ke tangan Krystall kemudian, pergi.

Krystall menggigit bibir bawahnya sambil menahan tangis. Krystall merutuki dirinya sendiri yang kelewat aneh. Belum pernah ia merasakan hal seperti ini.

Tiba-tiba rasa mual menyerangnya membuat Krystall berlari ke dalam toko untuk mencari toilet.

Di lain pihak, Kai merasa bersalah karena tidak bisa sabar menghadapi Krystall yang tampaknya sedang seperti anak kecil. Kai membeli sebuah ice cream untuk Krystall dan dirinya kemudian, kembali menghampiri Krystall.

Kai menatap Krystall yang sedang menangis menutup wajahnya dengan perasaan bersalah.

"Krystall, maafin--"

Je Vous AimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang