Di tengah gemerlapnya malam hari, wanita berstatus menikah itu duduk melamun, memikirkan apa yang telah ia lakukan.
Kringgg Kringgg mi antat teponna kayo nda, Una ambek~
Telepon wanita itu berdering dilengkapi dengan ringtone suara anak pertamanya. Wanita itu terkekeh sebentar lalu, mengangkatnya dengan semangat tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Hallo, ka Dyo. Kakak kapan pulang??--"
"Hara, ini aku Kai bukan Dyo"
Wanita itu meringis karena kecerobohannya mengangkat tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Maaf ya, Kai. Aku kira ka Dyo. Ada apa?"
"Besok ketemu bisa?"
"Untuk apa?"
"Aku butuh bayangan tentang kecelakaan kamu, aku juga udah sewa detektif"
"Kai, apa gak terlalu berlebihan? Lagian juga aku udah maafin kok--"
"Mudah bagi kamu, Ra! Tapi susah bagi aku buat nerima semuanya ini. Aku menderita Ra karena kehilangan kamu!"
Wanita yang kerap disapa Hara atau So hyun itu menghela nafasnya.
"Tapi, apa istri kamu tau?"
"Ehh tau kok, Ra! Tenang aja! Dia setuju setuju aja kok"
So Hyun tahu, sangat tahu bahwa kini Kai sedang berbohong. Mana ada istri yang terima jika suaminya bersikap seakan masih terjebak didalam pusaran masa lalu.
"Tapi, Kai--"
"Hara, kamu percaya sama aku 'kan? Kita pasti bisa cari jalan keluarnya. Aku yakin ada orang yang waktu itu sengaja bikin kamu menghilang dari aku"
"Ya udah, tapi jangan terlalu terpaku sama masalah aku ya! Nanti istri kamu ngerasa gak dianggap sama kamu! Udah dulu ya, Kai! Anak pertama aku minta makan nih, bye"
"Iya, Ra! Aku janji! Iyaa bye, Ra!"
"Hara, aku sayang kamu"
So Hyun memilih berpura" tidak mendengar dan menutup sambungan teleponnya. Ia hanya berharap suatu saat Kai bisa sadar sebelum semuanya terlambat.
"Mii! Tini, mi!" (Mi! Sini, mi!) teriak seorang gadis kecil dari arah ruang tamu.
"Iya, sayang!" balas So hyun dan berjalan ke arah gadis kecilnya itu, anak pertamanya dengan Dyo.
"Ada apa sayang?"
"Pi, apan uyang? Una angen" (papi, kapan pulang?) So hyun tersenyum mendengar putri sulungnya itu terus menanyakan hal yang sama sejak Dyo pergi ke kantor.
"Mami gak tau, sayang. Kayanya--"
"PI! MI, PI UYANG!" (Papi! Mami, papi pulang!) Putri sulung dari keluarga Madison yang kerap disapa Una itu berlari ke arah pintu, hanya Una yang bisa tahu kapan papinya pulang bahkan dalam radius 1 km pun.
So hyun berjalan ke dapur, menyiapkan makanan untuk Dyo. Ia bingung, haruskah ia menceritakannya atau diam saja?? Tapi jika ia diam saja, sama saja ia tidak terbuka dengan Dyo.
"DORR!"
"Astaga!" Teriak So hyun sambil mengelus dadanya, dilihatnya putrinya dan suaminya yang kini tengah menyengir tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je Vous Aime
Roman d'amourKedua insan yang memiliki sikap yang bertolak belakang disatukan dalam sebuah ikatan sakral yang disebut pernikahan.Kainandra Kevin Achiles dan Alafandy Krystall Elxiana. Terlibat dalam perjodohan antara dua keluarga hanya untuk mengikat tali kedeka...