Chapt. 22 : Kai vs Minho

718 78 10
                                    

Pagi cerah, mentari bersinar dengan beraninya tanpa malu-malu menyinari permukaan bumi. Bunga-bunga bermekaran, burung-burung bersiulan. Benar-benar hari yang indah.

Wanita berambut panjang itu tak henti-hentinya bersenandung sembari memasak untuk sarapan pagi mereka. Krystall benar-benar berterima kasih kepada Minho yang sudah mengizinkan dia dan Jeno tinggal di salah satu apartemen milik Minho.

"Tall, kamu masak apa?" tanya Minho yang tiba-tiba keluar dari kamar Jeno dalam keadaan rapi.

"Tall, kamu masak apa?" tanya Minho yang tiba-tiba keluar dari kamar Jeno dalam keadaan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampan. Itu yang terlintas di benak Krystall saat melihat penampilan Minho hari ini. Oh iya, Krystall lupa bilang bahwa hari ini mereka; Krystall, Jeno dan Minho akan pergi jalan-jalan ke pantai. Setiap minggu, Minho selalu mengajak Jeno pergi, baik ke Mall maupun tempat wisata. Terkadang Krystall ikut, kadang tidak. Tapi, Minho dapat menjaga Jeno dengan baik. Terlalu banyak nilai plus untuk Minho.

"Hei, Tall?! Kamu ngelamun? Aku tau, aku ganteng" goda Minho sambil mengedipkan matanya, Krystall hanya dapat menundukkan kepalanya menahan malu, entah sidah keberapa kalinya, Krystall tertangkap basah sedang mengagumi Minho.

"Apa sih?! Kamu tuh jelek mangkanya aku sampe ngelamun, mikir ini Minho apa bukan" ledek Krystall berusaha setenang mungkin yang diledek bukannya cemberut tetapi, tertawa.

"Mama, Papa No, Jeno udah ganteng beyom?" tanya Jeno sambil tersenyum.

Krystall mematikan kompornya kemudian, melepas celemeknya dan menghampiri Jeno "anak mama ganteng banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krystall mematikan kompornya kemudian, melepas celemeknya dan menghampiri Jeno "anak mama ganteng banget. Pake baju sendiri?"

"Ukan, ma. Cama papa No" balas Jeno sambil tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Papa No? Sejak kapan--"

"Tall, maaf aku lancang. Tadi Jeno mau manggil aku Papa, aku bolehin. Aku yang salah kok, Tall" potong Minho sambil menunduk.

"Gak boyeh, ya ma?" Jeno memanyunkan bibirnya, menahan tangis.

Krystall mengusap rambut Jeno "Jeno tau 'kan kalo Jeno punya papa asli? Om No bukan papa asli Jeno--"

"JENO GAK MAU PAPA ASLI, JENO MAU PAPA NO" potong Jeno dengan berteriak.

"Jeno! Gak boleh teriak-teriak gitu ke mama ya!" ucap Minho dengan tegas membuat Jeno menganggukan kepalanya kemudian, berlari ke arah Minho, memeluk kakinya dan menangis.

Je Vous AimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang