Chapt. 17 : Lebih dari sekedar Kecewa

971 121 22
                                    

Hujan mulai turun dengan deras seolah mewakili apa yang sedang Krystall rasakan.

Krystall mendengar semuanya dengan cukup jelas. Tidak perlu meminta penjelasan, ia sudah cukup mengerti. Hadirnya di hidup Kai beserta calon anaknya bukan keinginan Kai, hanya sekedar tanggung jawab.

Miris sekali.

Krystall berusaha meredam suara tangisnya, ia tak mau ketahuan sedang menangis oleh Keila. Tak hanya hatinya yang sakit, perutnya pun terasa sakit seolah calon anaknya turut merasakan apa yang ia rasakan.

"Nak, tenang ya! Kamu masih punya mama! Mama sayang banget sama kamu, nak! Hiks" Krystall berusaha menarik nafas dan menghembuskan nafas, berharap rasa sakitnya menghilang.

"ASTAGA! KEILA! TOLONG!! SAKIT!!"

Dobrakan pintu terdengar kencang, Kai masuk dengan wajah yang super duper khawatir namun, bukannya membuat Krystall luluh melainkan sedih.

"Dia hanya berusaha bertanggung jawab"

Sebuah suara mengingatkannya, Krystall tersenyum miris di tengah-tengah rasa sakitnya.

"Kamu kenapa, Tall?!" Tanya Kai dengan panik di belakangnya ada Keila yang ikut-ikutan panik.

"Keila, perut kakak sakit! Tolong telpon dokter suruh kesini!" Jawab Krystall menyuruh Keila, mengabaikan Kai.

"Iya, ka! Aku telpon dulu, kakak tahan ya!"

Keila keluar ruangan dengan panik sambil menghubungi dokter keluarga mereka. Kai mengelus perut Krystall dengan lembut.

"Anak papa kenapa? Kangen sama papa?"

Ajaibnya, perut Krystall tak terasa sakit lagi. Krystall terisak. Anaknya seolah tidak mau dijauhkan dari ayah kandungnya.

"Mama juga gak mau ngejauhin kamu dari papa kamu, sayang! Tapi mama mau papa kamu bahagia, tolong mengerti!" Batin Krystall.

"Kamu kenapa nangis, Tall? Sakit banget ya?" Tanya Kai dengan lembut.

Krystall menggelengkan kepalanya "udah gak sakit. Makasih. Tolong panggilin Keila!"

"Kamu cerita, Tall. Jangan diem aja. Aku ada salah?"

"Kamu ngerasa gak? Kalo gak ngerasa, ya udah. Aku mau tidur. Cape. Jangan ganggu aku"

Krystall memilih memunggungi Kai dan berpura-pura menutup matanya seolah-olah tertidur. Kai menghela nafasnya kemudian menarik selimut hingga menutupi tubuh Krystall, lalu mencium keningnya "sleeptight, Tall"

"Bang Kai—"

"Dokternya gak jadi, perut Krystall udah gak sakit. Makasih, Kei!" Potong Kai membuat Keila menganggukan kepalanya.

♟♟♟


Kai menatap figura foto di depannya, ia hanya mampu menghela nafas. Entah apa yang terjadi pada hatinya, mendengar ucapan Keila tadi, rasanya ia mungkin takkan sanggup membayangkannya.

"Kalo ka Itall tau, terus milih pergi bawa anak kalian gimana, bang? Abang pernah mikir sampe kesana gak sih? Seberapa kecewanya ka Itall kalo tau apa yang abang lakuin? Abang sanggup kehilangan ka Itall sama calon anak kalian?"

Kai menutup matanya berusaha menyadarkan dirinya sendiri, hal itu tidak akan terjadi. Krystall tidak akan tahu, rumah tangganya aman. Hara juga aman. Kesalahpahaman dan dalang dari semua ini akan terungkap. Ia yakin itu.

Je Vous AimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang