NOTE!
(Penulis di akun ini sudah meninggalkan akun ini dan membuat akun baru untuk memperbaiki kesalahan dan tata penulisan yang kacau di akun ini. Beberapa part cerita ini berantakan. Namun karena masih ada beberapa pembaca yg menyukai, cerita tid...
Jungkook menapakkan kakinya dengan lemah di lantai rumah megahnya. Bahkan rumah itu terlihat gelap saat ia masuk. Ia berpikir pasti Yolhee sedang menghabiskan waktu bersama Jimin sebelum kembalinya gadis itu ke Amerika.
Lelaki bertubuh tegap itu terus meluncurkan umpatan saat kakinya tak sengaja mengenai sesuatu di bawahnya. Keadaan terlalu gelap sehingga ia harus berjalan perlahan mencari saklar lampu dan berniat menyalakannya.
Namun, belum sempat ia dekat dengan saklar, lampu sudah menyala. Jungkook yang terkejut pun langsung melihat siapa yang saat ini berada di dekat saklar.Dan yang ia dapati adalah ayahnya yang sedang duduk di sofa dan menatapnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun, Jungkook bukanlah anak yang saat melihat orangtuanya akan memeluk atau memberi senyuman terbaiknya.
Jungkook hanya berdecih dan melanjutkan langkahnya ke arah tangga menuju kamarnya berada. Ia bahkan sangat tak ingin melihat ayahnya saat ini.
"Jungkook!"
Langkahnya berhenti sesaat di anak tangga ketiga. Kemudian menolehkan kepalanya di tempat ayahnya sedang berdiri. Ayahnya, Jeon Gong Yoo telah berdiri dan berjalan mendekat ke arah anaknya berada.
"Mwo? Aku lelah. Cepatlah bicara" ucap Jungkook tetap posisinya dan memasukkan kedua tangannya di saku celana menghadap ayahnya.
"Jungkook! Jaga bicaramu! Kau sedang bicara dengan Appamu" sentak Gong Yoo yang mulai naik pitam karena sikap Jungkook yang kurang ajar padanya.
Tangan kiri Jungkook keluar dari saku dan bergerak seolah mengorek telinganya. "Apa aku tidak salah dengar? Kau? Naega Appa? cih sejak kapan kau mengakui aku ini putramu hah?!"
"Jika kau tidak bisa menjaga sopan ssntunmu itu, Appa akan mengirimmu sekolah ke luar negeri seperti Yolhee. Agar kau tidak di pengaruhi teman teman gengmu itu!"
Kedua tangan Jungkook terkepal di sisi tubuhnya. Merasa sangat tidak suka pada ucapan ayahnya barusan.
"Mereka tidak membawa pengaruh buruk padaku! Kau yang membuatku seperti ini!" Sergah Jungkook masih mengepal tangannya hingga kukunya terlihat memutih.
"Jungkook! Hentikan omong kosongmu!"
"Itu bukan omong kosong appa!"
Suara lengkingan seorang gadis dari arah belakang Gong Yoo membuat Jungkook dan pria berbewok tipis itu menoleh serentak ke arah pintu masuk.
Yolhee datang membawa tas punggung yang ia sampirkan di bahu kanannya saja.Berjalan lebih cepat mendekati dua pria yang sedang cekcok di tangga arah lantai dua.Ia segera berdiri tepat di sebelah kakaknya. Menghadap sang ayah yang masih menahan emosinya.
"Itu bukanlah omong kosong! Aku tidak bisa bersama teman temanku disini karena Appa! Appa dengan sesukanya mengirimku ke Amerika tanpa persetujuan dariku! Apa aku bahagia disana? Tidak! Aku bahkan merasa tersesat di dunia yang lain disana!"