Perangkap diantara perlindungan

3.3K 274 3
                                    

"Eonni, aku berangkat " pamit Ye Eun pada Eunha ketika akan pergi dengan Chanyeol.

"Hm . Chanyeol-ah! Jaga dia baik baik ! Awas kalau adikku kenapa-napa !" Pesan Eunha pada Chanyeol yang sedang menunggu Ye Eun di depan pintu apartemen.

" kau harusnya mengkhawatirkanku ! Adikmu ini menakutkan saat mengamuk " sindir Chanyeol sambil melirik Ye Eun dari ekor matanya.

Mendengar itu, Ye Eun langsung menginjak kaki Chanyeol yang bernotabene sebagai namja nya sekarang.

"Apa kau bilang ? Memang aku kenapa saat marah ? Aku tidak pernah menyakitimu !" Teriak Ye Eun pada Chanyeol yang sedang mengusap usap kaki nya yg di injak Ye Eun.

"Biar bagaimana pun aku ini sunbae mu. Jaga sopan santun mu" ucap Chanyeol sambil menegapkan tubuhnya.

"Lihat . Belum berangkat dia sudah menginjak kaki ku. Bagaimana kalau sudah berangkat " lanjutnya menghadap Eunha yang berdiam diri menyimak pasangan aneh di depannya.

"Kalian akan terus berdebat disini atau segera berangkat ?"

Serempak dua orang di hadapan Eunha langsung menoleh ke arah Eunha. Ye Eun menunjukkan cengirannya.

"Hehe mianhe Eon. Kami berangkat nde. Annyeong.."

Eunha hanya bisa menggeleng melihat adiknya dan teman seangkatannya yang masih tetap melanjutkan debatnya di lorong apartemen.

Mereka gila. Pikir Eunha.

Kemudian kaki ramping Eunha memilih masuk kembali ke apartemen daripada berdiam di depan pintu apartemen memperhatikan perdebatan sepasang kekasih.

***

"Mwo??!" Jin seketika berdiri karena keterkejutannya atas permintaan Taehyung yang menurutnya konyol.

Terlihat Taehyung memasang wajah santai meski Jin sudah kebingungan setengah mati di hadapannya.

Ia menghela napas perlahan lalu mulai mendongakkan kepalanya menghadap Jin yang lebih tinggi darinya meski ia sudah duduk di atas ranjang pasien.

"Permintaanku itu tidak sesulit menghajar puluhan anggota geng musuh kita Hyung. Kenapa responmu berlebihan sekali" ucap Taehyung enteng.

"Aku lebih baik menerima permintaanmu untuk menghajar puluhan anggota geng musuh daripada membujuk seorang gadis untuk bertemu denganmu pabo!" Ucap Jin meninggikan volume suaranya meski bukan berteriak. Ia masih tau aturan. Rumah sakit tidak memperbolehkan pengunjungnya untuk membuat kegaduhan atau sekedar berteriak.

Taehyung memutar bola matanya malas.

"Dengar hyung. Cukup bawa dia padaku. Setelah kau bawa, biar aku yg urus."

"Kau kira membujuk Hyera untuk bertemu denganmu itu mudah setelah apa yg telah kau perbuat padanya?!" Jelas Jin dengan emosi yg telah mencapai ubun ubun.

Taehyung turun dari ranjang dan menepuk kedua bahu Jin pelan.

"Jika dia menolak, tidak ada cara lain selain memaksanya"

Ya. Bukan Taehyung jika keinginannya tidak di penuhi.

Jin hanya melepas nafas kasar seolah nafas itu adalah beban yg harus ia tanggung.

Dan tidak ada perdebatan lagi setelahnya. Jin hanya bisa menuruti permintaan Taehyung karena sudah hafal betul dengan sifat keras bocah itu.

You're My BadBoy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang