#9. Jarak Yang Tercipta

2.6K 237 42
                                    

Sudah dua hari terlewati oleh Eunha tanpa bersapa dengan Jeon Jungkook.Ia selalu menghindar ketika bertemu dengan Jungkook.

Dan seolah ditakdirkan, di setiap Jungkook berusaha menggapainya, selalu hadir seorang Vernon di sisi Eunha.

"Kau tidak makan?" Tanya Vernon pada Eunha yang hanya menatap makanan di depannya tanpa minat.

Eunha masih merasa tenang karena kehadiran Vernon.Gadis itu memang tak nyaman dengan tatapan-tatapan dari sekitarnya yang seolah meneriakinya bahwa,

Ia adalah gadis perebut tunangan orang lain.

Ia tidak suka. Ia benci diperhatikan dengan cara seperti itu.

Sejak hari itu, Jennice selalu datang setiap hari ke kampus dan tak membiarkan Jungkook lepas darinya.

Gadis itu menggeleng lemah.

"Bagaimana dengan tentang pemilihan ketua panitia festival?" Tanya Eunha berusaha mengalihkan rasa khawatir Vernon padanya.

Vernon tersenyum namun terkesan terpaksa. "Aku gagal. Dukungan untuk Jungkook lebih banyak."

Ia menghela nafas lalu tersenyum lebih murni pada Eunha.
"But I'm okay. Aku juga tidak terobsesi menjadi ketua panitia festival"

Eunha mengangguk faham. Ia berniat mulai menyantap makan siangnya yang ia diamkan sejak tadi. Namun suara seorang wanita dari arah pintu kantin membuatnya dan semua pengunjung kantin menoleh.

"Aku tau kau lapar sayang.Jangan membebani dirimu dengan jabatanmu sebagai ketua.Kau harus makan"

Suara itu seolah sengaja dikeraskan.

Vernon menatap tak suka dan risih pada kedua insan yang barusan datang itu.

Jennice membawa Jungkook duduk di meja tepat di hadapan Vernon dan Eunha.Masih terhalang jalan tetapi tetap saja membuat Vernon naik darah. Wanita itu seperti ingin membuat Eunha tersiksa.

Vernon melirik hati-hati pada Eunha. Benar saja, gadis itu nampak mengepalkan kedua tangannya di atas pahanya.

Menguatkan diri.

Eunha sudah merasa ingin berteriak pada Jennice untuk menjauhi Jungkook namun ia merasa percuma.

Jungkook sendiri juga tak suka fakta bahwa saat ini Vernon duduk lebih mendekat pada Eunha.

Jujur, ia benci.

Ia terus menatap interaksi di hadapannya dengan sorot tak bersahabat.

Merasa diawasi, Eunha yang sedang menunduk pun mengangkat kepalanya dan menjumpai tatap mata Jungkook.

Lelaki itu seolah bicara lewat matanya bahwa...

Ia merindukannya.

Akan tetapi, sentuhan lembut di bahunya membuat Eunha menoleh ke arah Vernon.

Lelaki itu jelas sangat mencemaskan keadaan hatinya.

"Ayo ke tempat lain" ajak Vernon.

Eunha melirik ke arah Jungkook yang mengabaikan Jennice. Tetap memandangnya.

Vernon menyadari hal itu. Ia kesal tetapi ia juga sudah berjanji untuk disisi Eunha hanya sebatas sahabat. Tak lebih. Ia pikir ini lebih baik.

Meski ragu, Eunha mengangguk menyetujui ajakan Vernon.

Saat hampir melewati meja Jungkook dan Jennice, Vernon yang berjalan di depan sambil menggandeng Eunha merasa tarikannya memberat.

Ia berhenti dan berbalik.

You're My BadBoy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang