Eunha benar-benar seperti sedang kesetanan.
Ia sudah menghabiskan dua mangkuk penuh sup daging sendiri."Apa kau selapar itu?" Tanya Jungkook yg sedari tadi hanya menatap gadis di seberang meja heran.
"Eoh.Perutku ini harus diisi tepat waktu.Jika tidak maka dia akan meminta lebih." Jawab Eunha sambil menyeka area bibirnya dengan tissue yg sudah di sediakan.
"Geurae.Kau sudah selesai kan? Kita akan segera pulang.Aku harus bertemu dengan teman-temanku di club" Jungkook merapikan jaketnya dan berdiri dari duduknya.
"Aaaaaaaaa!!!!"
Semua pengunjung restoran serempak langsung menatap ke seorang wanita yg barusan menjerit.
Ternyata ada kepulan asap dari belakang tempat duduk wanita itu.Jungkook melihat Eunha.
Gadis itu pucat tiba-tiba, tangannya mencengkram kuat ujung bajunya, bibirnya bergetar.'Apa dia ketakutan?' Batin Jungkook setelah meneliti raut wajah Eunha.
Api saat ini hanya ada di pojok Restoran saja.Di belakang wanita yg histeris tadi.
Secara perlahan Jungkook menepuk pundak Eunha.
"Neo gwenchana?"
Tapi ia tak mendapat respon apapun.
Eunha tetap pada ekspresinya tadi tanpa mengalihkan pandangan dari bagian pojok restoran yg sudah dipadamkan apinya.Beberapa detik Jungkook memerhatikan Eunha, ia melihat genangan air di kelopak mata Eunha.
"Hei Eun.Uljima...." Jungkook segera memutari meja dan mendekap tubuh Eunha yg lebih kecil darinya itu seraya mengusap rambut Eunha.
Berusaha menenangkan gadis itu."Ada apa? Kau takut pada api?" Tanya Jungkook yg baru sadar apa yg telah terjadi pada Eunha.
Sedetik kemudian, ia merasa kepala Eunha mengangguk di depan dadanya.
Jungkook tau banyak pasang mata pengunjung yg menatap dirinya dan Eunha yg sedang berpelukan tidak tau tempat.
Tapi ia tak memusingkan hal itu.
Ia hanya mau gadisnya tenang.Jungkook menundukkan kepala menggapai tatap dengan Eunha yg juga mendongak menatapnya.
"A-aku ingin pulang Kookie-ah.Bisakah?" Mohon Eunha dengan suara serak.
Jungkook mengangguk melepas pelukannya dan memanggil pelayan restoran untuk membayar bill nya.Setelah membayar, Jungkook menggenggam tangan kanan Eunha dan membawanya keluar untuk pulang.
Jungkook POV
Aku sungguh tidak mengetahui hal ini sebelumnya.Ia tidak pernah setakut itu.Dan sekarang aku tau dia phobia pada api.
Kubuka pintu mobil untuknya.Setelah ia masuk aku pun berjalan ke arah pintu kursi kemudi dan segera masuk.
Kulihat dia sudah mengenakan sabuk pengamannya.Namun tangannya yg menjadi perhatianku.Tangan itu mencengkram kuat pada sabuk pengaman.Kurasa masih ada ketakutan yg tersisa.
Tanpa pikir panjang lagi, aku mulai melajukan mobilku keluar dari area parkir dan menuju apartemen Eunha.
Di perjalanan, sesekali aku melirik Eunha.
Ia sudah lebih tenang daripada tadi jadi ku putuskan untuk bertanya."Ehm... Eunha"
Dia menoleh."Bagaimana kau bisa takut berlebihan seperti itu pada api?"
Kulihat dia terdiam.Biar ku tebak,ia sedang berpikir.Ia menghela nafas lalu berbicara.
"Eomma dan Appa ku meninggal akibat kebakaran rumah.Mereka menyelamatkanku dan Ye Eun.Mereka menyuruhku untuk segera membawa Ye Eun keluar dari rumah karena Eomma dan Appa saat itu sudah tidak kuat untuk berjalan.Mereka sedang dalam masa penyembuhan akibat kecelakaan.Tapi malah terjadi kebakaran yg merenggut nyawa mereka"Aku bisa melihat ia menahan tangisnya dengan menggigit bibir bawahnya.
Oh! Kalau bukan dalam keadaan seperti ini aku akan meraup bibir itu.
Tapi aku masih tau keadaan."Oleh karena itu aku sangat takut pada api.Begitu juga Ye Eun.Tapi kami hanya takut pada api yg berskala cukup besar" lanjutnya.
Ku hentikan mobil di pinggir jalan yg sepi di bawah banyak pepohonan besar yg dihiasi lampu-lampu jalan membuat suasana jalan ini begitu damai.
Aku merubah posisi duduk ku menghadap ke arah Eunha sepenuhnya.
Ku lihat matanya yg menatap kosong ke kaca depan mobil.Ku raih kedua tangannya yg sudah tidak sekaku tadi.
"Jangan takut.Jika masih ada aku disisimu, kau akan aman.Arra?"
Dia tersenyum tipis lalu mengangguk sebagai jawaban."Kookie-ah..." ah aku sudah terbiasa dengan panggilan itu.Aku suka saat ia memanggilku seperti itu.
Aku menatap kedua manik matanya dan menaikkan satu alis pertanda aku bertanya 'ada apa?'
"Dingin." Satu kata itu membuatku berpikir sejenak.Padahal AC mobil sudah kumatikan.
Kemudian aku melepas jaketku.
Kurasa itu pilihan yg tepat.
Aku memakaikan jaketku pada tubuhnya.Aku tidak mendapat penolakan.Namun sebuah penerimaan tanpa ragu dengan sunggingan senyum di bibirnya."Pakailah.Dan tidur saja.Ini sudah malam.Aku akan menggendongmu sampai ke dalam apartemen.Aku masih ingat passwordnya." Tuturku padanya.
Dia mengatupkan kedua belah bibirnya dan berucap."Apa tidak merepotkan?" Tentu tidak adalah jawabanku.
Aku menggeleng pelan sebagai wakil jawaban.
Dan dia mulai memejamkan mata.->> Di club.
Yolhee berkali-kali menghentakkan kaki pada lantai ruangan itu.Ruang privasi teman-teman oppa nya dan namja nya.
"Chagiya... ada apa? Duduklah disini." Tutur Jimin menepuk sofa sebelahnya dan Yolhee pun duduk disana.Menurut pada perintah namja nya.
"Mochi~ sebenarnya aku ingin melihat siapa yeoja yg disukai Jungkook oppa. Tapi ia tak mengizinkanku" kesal Yolhee.
"Aigoo... kau ini.Biarkan mereka berdua.Kau juga kan berdua denganku disini.Aku sampai menyuruh para hyung untuk keluar" ucap Jimin.
"Ah benar juga.Tapi aku tetap kesal.Aku penasaran pada yeoja yg sudah menaklukan hati Oppa ku" Yolhee menaikkan kedua kakinya.Ia pun menekuknya dan membiarkan dagunya berpangku pada lututnya.
"Kemarilah" Ucap Jimin menarik kepala Yolhee untuk tidur di pangkuannya.
"Ini fotonya.Tapi ini foto yg terpaksa di ambil Taehyung."
Jimin memberikan ponselnya pada Yolhee dan membiarkan gadisnya melihat foto yg ia tunjukkan."Mwo?!!!" Jimin tau Yolhee pasti terkejut melihat foto itu.Pasalnya itu foto saat Jungkook mencium Eunha secara sepihak di toilet sekolah.
"I-ige mwoya?" Tanya Yolhee meminta penjelasan pada Jimin.
Dengan segera, Jimin pun menceritakan semuanya."Apa gadis itu baik-baik saja bersama Jungkook oppa?" Gumam Yolhee yg masih bisa terdengar oleh Jimin.
"Tenanglah.Sekarang Jungkook bisa menjadi Sweet Jungkook saat bersama Eunha.Bukan Devil Jungkook.Karena gadis itu sudah membuatnya merasa kembali seperti dulu" jelas Jimin sambil terus mengusap rambut Yolhee yg ada di pangkuannya.
Yolhee tersenyum mencoba percaya pada perkataan namja nya.
Tiba-tiba.......
Brakkkk!!!
*************
Ada apakah???
Siapa mau double update??
Comment juseyoSiders gua yg tersayang.
Vote donk pliss.🙏
Jangan sembunyi2 gtu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My BadBoy [Revisi]
FanficNOTE! (Penulis di akun ini sudah meninggalkan akun ini dan membuat akun baru untuk memperbaiki kesalahan dan tata penulisan yang kacau di akun ini. Beberapa part cerita ini berantakan. Namun karena masih ada beberapa pembaca yg menyukai, cerita tid...