#5.Perhatian dan Saingan

2.6K 252 22
                                    

Jungkook menatap lekat gadis yang sedang memakan tumis daging ayam dan daun sawi buatannya. Ia sedang harap-harap cemas akan rasa masakannya meski ia yakin sudah layak santap.

Eunha mengangkat kepalanya menatap Jungkook yang tak ia sadari sudah menatapnya sejak awal ia menyantap masakan buatan lelaki itu.

"Bagaimana? Kau suka?" Tanya Jungkook tak sabaran.

Eunha terlihat menimang sejenak sambil memainkan garpu di tangannya di atas permukaan piring yang menyajikan masakan Jungkook yang sudah tandas olehnya.

"Aku tidak tau kau mempelajari cara masak darimana tapi ku akui ini lezat."

Kedua mata Jungkook berbinar.
"Benarkah?"

Eunha mengangguk dan mengangkat piringnya sambil beranjak berdiri dari kursi.

"Ya tentu aku jujur. Kau tidak percaya?"

"Tunggu. Kau mau kemana?"

Eunha menatap Jungkook dan menggoyangkan piring di tangannya sebagai kode.

"Aku akan mencuci piringnya. Lalu apalagi?"

Jungkook menggeleng kemudian berdiri, merebut piring dari tangan Eunha. "Aku yang akan mencucinya. Kau tamu disini. Duduklah"

Eunha menurut. Ia kembali duduk di kursinya dan hanya memperhatikan tubuh kekar Jungkook dari belakang. Lelaki itu tampak lebih dewasa sekarang dari pertumbuhan ototnya.

Bahkan Eunha tidak bisa melepas atensi pandangannya pada punggung kekar itu dari posisi duduknya. Gadis itu memangku dagu dengan kepalan tangannya.

Bagaimana bisa ia kehilangan kendali atas kecepatan kerja jantungnya hanya karena mencuri pandangan pada punggung Jungkook? Ia ingin mengendalikan lajunya tapi tidak bisa. Semua tidak dibawah kendalinya saat ini.

Tanpa sadar Eunha terus tersenyum melihat Jungkook yang sangat fokus mencuci piringnya. Oh bukan! Lelaki itu juga mencuci alat masaknya tadi.

Bagaimana Eunha bisa melupakan ciptaan Tuhan seindah Jungkook? Apalagi jika takdir masih mengujinya dengan menghadirkan kembali Jungkook di hidupnya meski kenyataannya hanya ia yang mengingat segalanya tentang kisah dahulu.

Senyum gadis itu melemah. Retak di lubuk hatinya masih ada meski tak seburuk dulu. Ia ingin melupakan trauma atau tentang kemungkinan Jungkook yang dalam bahaya jika bersamanya. Namun sekeras apapun ia mencoba, ia tidak bisa menyingkirkan jauh-jauh pemikiran itu. Ia benci ketika tidak bisa melupakan trauma. Sama seperti masa kecilnya.

Dari sudut matanya, ia mendapati ponsel Jungkook tergeletak begitu saja di atas meja. Entah iblis apa yang merasuki Eunha saat ini tetapi dengan lancangnya tangan gadis itu meraih kilat benda pipih itu dan duduk membelakangi Jungkook yang sebelumnya menjadi pusat pandangannya.

Ia menyalakan tombol On pada benda itu dan she's got Luck! Tidak ada password atau kunci pada layar ponsel itu. Eunha langsung bisa melihat wallpaper berlatar hitam dengan kata Man disana. Kemudian ia membuka halaman menu dan ada satu aplikasi ponsel itu yang menjadi daya tarik Eunha. Galeri.

Ia menekan ikon galeri dan muncul beberapa folder album milik lelaki itu. Eunha dengan mata berbinar langsung menekan satu album yang dinamai 'Me' . Ia tak tahan untuk tersenyum ketika melihat banyak foto Jungkook bertebaran di album itu.Yang lebih menyenangkan adalah ia mendapat foto Jungkook kecil di urutan paling bawah.

Tak berhenti, Eunha semakin penasaran apa saja yang disimpan lelaki itu di galerinya. Apakah ada hal yang ekhm,.... diluar pemikirannya?

Bisa saja. Jungkook adalah lelaki normal. Apa yang tidak mungkin jika lelaki itu menyimpan gambar gambar tidak senonoh di galerinya?

You're My BadBoy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang