Jungkook mendekati Eunha dan Mingyu dengan langkah yg diiringi emosi yg sudah memuncak di ubun-ubun.
Eunha tidak pernah sedikitpun takut pada Jungkook yg emosi kepadanya.Tapi, kali ini ia malah ketakutan melihat Jungkook emosi pada orang lain.Ini aneh baginya.Tapi ia pun tak mengerti apa yg terjadi padanya.
Saat sampai di dekat Eunha, Jungkook langsung menyambar lengan Eunha dan menariknya agar berdiri tepat dibelakangnya.
Sehingga posisi Jungkook saat ini berada di tengah-tengah Eunha dan Mingyu."Apa yg kau lakukan di club ini huh? Benalu sepertimu lebih baik pergi dan cari tempat lain untuk menempel!" Bentak Jungkook pada Mingyu.
Sedangkan yg dibentak? Ia hanya menyeringai tipis seakan merendahkan Jungkook."Oh aku benalu? Lalu kau sebut apa dirimu? Brengsek?! Atau lelaki perebut-"
Belum selesai Mingyu meneruskan ucapannya, pukulan Jungkook dengan cepat sukses membuat tubuh Mingyu jatuh pada keramik dingin club.
Seketika suasana club berubah menjadi tegang.Sudah lama tidak ada pertikaian disini."Sialan kau!!" Jungkook hampir menyerang Mingyu lagi jika tidak di hentikan oleh teman-temannya.
"Hentikan Jung!jangan buat keributan di club ku.Hei!" Teriak Jimin si pemilik club.Ah bukan. Anak pemilik club ini.
Jungkook segera di tarik menjauhi Mingyu.
"Pergi dari sini.Bawa Eunha.Jangan biarkan benalu itu memperkeruh suasana Jung!"
Jin merasa Eunha antara takut dan bingung.Jungkook menatap ke arah Eunha.Ia tak mengerti, kenapa hatinya yg tadinya ingin membully Eunha menjadi berubah arah.Dan ia pun masih tak mengerti artinya.
Kaki nya melangkah pelan ke arah Eunha.Tiba-tiba emosinya kembali tersulut akibat ucapan Mingyu."Mau pergi pecundang? Silahkan! Dasar pengecut!"
Kaki Jungkook berbalik dengan tangannya yg sudah mengepal kuat siap melesat ke Mingyu lagi.
Tapi Hoseok, Jin, dan Namjoon segera menghentikannya lagi."Lepaskan aku!! Kemari kau! Kubungkam mulut kotormu itu!" Jungkook dikuasai iblis saat ini. Ketiga temannya kewalahan menahannya.Lalu Eunha memberanikan diri mendekati Jungkook dan membuat iblis itu pergi seolah kalah oleh kehadiran malaikat.
"Jung... Kumohon kendalikan dirimu.Ayo pergi dari sini.. jangan seperti ini" Tangan Eunha menyentuh pundak Jungkook lembut.Ia takut membangunkan iblis yg lebih ganas.
Eunha menghela nafas berat dan melanjutkan ucapannya."Kumohon berhenti. K.. kau membuatku takut Jung" tangan Eunha terhempas lemah ke sisi tubuhnya.Manik matanya tak mau menatap Jungkook.Ia terlalu takut.
Jungkook benar-benar luluh.Ini yg sebenarnya ia tunggu.
Ia seharusnya merasa bangga telah membuat gadis itu ketakutan.Tetapi yg ia rasakan sekarang hanyalah sebuah perasaan berbeda.
Perasaan itu memaksanya untuk peduli pada Eunha.
Maka meski Mingyu berteriak gila, mengumpat pada Jungkook. Jungkook seperti tuli.Tak mendengar semua.Bahkan musik yg masih berdentum keras di club bak menghilang dari indra pendengarannya.Ia berjalan mendekati Eunha yg masih menunduk menatap kedua kakinya.
Tangan kekarnya meraih kepala Eunha dan menarik gadis itu ke pelukannya.Ia takut gadis itu tersiksa."Aku berhenti.Jangan takut lagi.Kajja pergi" meski dengan suara dingin, Jungkook tetap menenangkan Eunha lalu membawa Eunha keluar dari club menuju ke dalam mobilnya.
"Apa kita akan pulang?" Tanya Eunha yg sebenarnya masih sedikit takut membayangkan apa yg tadi terjadi.
"Ani.Temani aku ke suatu tempat lagi.Dan jangan banyak tanya" jawab Jungkook lalu segera menancap gas ke tempat yg ia tuju.
Eunha hanya mengangguk tanda mengerti.Ia tak mau membuat iblis kembali ke jiwa Jungkook.Perjalanan tetap hening seperti awal ia melakukan perjalan dengan Jungkook ke club.
Bedanya tadi Eunha bosan.Dan sekarang ia takut.Mobil berhenti.Membuat Eunha menatap keluar mobil.Ya.Tadi ia hanya menundukkan kepala.
Sungai Han? Tanyanya dalam hati.
Ia tersentak melihat Jungkook membuka pintu untuknya."Kau mau kutarik paksa?" Tanya Jungkook tak kalah dingin dengan angin malam yg menembus pori-pori Eunha.
Tak mau banyak protes setelah apa yg terjadi.Eunha langsung keluar dan Jungkook langsung melangkahkan kaki setelah menutup pintu mobil.
Eunha pun mengekor di belakang Jungkook.Eunha POV
Aku tidak mengerti kenapa ia ingin kemari.Ke tempat damai ini.Tentu.Disini sangat damai dan sepi apalagi saat malam.
Jungkook duduk di sebuah kursi di pinggir sungai han.Aku tidak langsung duduk di sebelahnya. Menunggu perintahnya seperti bawahannya.
"Apa kau terus menunggu suruhanku agar mau melakukan sesuatu? Duduklah" Setelah kejadian di club tadi, Aku tak mendengarnya memanggilku 'chagi' lagi.Sebenarnya bagus.Tapi ah sudahlah lebih baik aku duduk sebelum dia marah.
Author POV
Setelah Eunha mendudukan dirinya dengan nyaman.Tiba-tiba Jungkook membaringkan tubuhnya.Kepalanya ia sengaja untuk menggunakan paha Eunha sebagai bantalan.Ia tak tahu.Tapi ini nyaman.
Eunha menatap Jungkook dalam. Mencari alasan kenapa lelaki gila itu tidur di pangkuannya.
Tetapi Jungkook hanya memejamkan mata.
Euha tak menemukan alasannya."Mengagumi wajah tampanku hm?" Ucap Jungkook dengan mata yg masih sepenuhnya terpejam.
Eunha yg tak sadar sedari tadi memperhatikan wajah Jungkook langsung menegakkan tubuh dan menatap lurus ke arah sungai han."Eoh.Percaya dirimu terlalu tinggi tuan.Aku hanya bingung kenapa kau tidur di pangkuanku" Eunha menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi untuk merelax kan diri.
Jungkook hanya diam.Tak mau menjawab.
Jungkook POV
Aku pun tidak mengerti mengapa aku ingin tidur di pangkuanmu Eunha.Aku tidak bisa mengatakan yg sejujurnya bahwa aku nyaman di pangkuanmu saat ini.
Tuhan.Sungguh aku tak menginginkan ini.Aku tak ingin jatuh pada gadis yg jelas membenciku ini.
Tapi aku tak mau ia pergi.Aku terlalu egois saat ini.Dan biarkan tetap begini.Kumohon biarkan aku bersamanya.
Meski suatu saat nanti ia harus pergi dariku.Tapi untuk saat ini biarkan aku bersamanya.
Kumohon Tuhan.***************
Aaaaa gua jg pngen Kookie tidur di pangkuan gua. *eh
Gimana? Baper gk sih?
Vote And coment kalo ada yg baper.Plis gua pengen tau siapa yg baper.Dan bagian mana yg bikin kalian baper.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My BadBoy [Revisi]
FanficNOTE! (Penulis di akun ini sudah meninggalkan akun ini dan membuat akun baru untuk memperbaiki kesalahan dan tata penulisan yang kacau di akun ini. Beberapa part cerita ini berantakan. Namun karena masih ada beberapa pembaca yg menyukai, cerita tid...