prolog

9.6K 279 4
                                    

"Ya Allah ingin ku sederhana berilah aku cinta yang Kau miliki selebihnya biar aku"

"Yah aku tau seorang wanita pada zaman belum masuknya peradaban islam sangat terhina dan harga diri mereka diinjak-injak"

Tapi hari ini banyak sekali orang mengaku islam tapi sangat jauh dari cahaya islam,begitu juga wanita-wanita islam yang tak menghargai diri mereka ketika kebebasan itu mereka miliki.

Aku juga seorang muslim meski sudah menjalankan kewajibanku menutup aurat tapi masi saja ada ketakutan dalam diriku,yaitu ketertarikanku terhadap kaum adam.

kadang aku tak ingin membayangkan rasa ketakutan itu,apa lagi ucapan abah yang selalu membuatku semangkin bergetar,
"Salwa mengantarkan kesejukan ruh islam kedalam hati semua pemeluknya memang tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan."

"Sebisa mungkin salwah akan selalu menjaga kepercayaan Abah dan ummi karena salwah yakin punya Allah yang selalu menjaga diri anakmu ini."
Itulah kata sederhana yang aku lontarkan pada Abah.

Sebagai seorang wanita muslimah yang ingin menjadi taat pada Tuhannya banyak batasan-batasan yang tak boleh dilanggar .
Tapi aku juga hidup normal seperti wanita lain menjalannkan aktivitasku tanpa harus keluar dari batasan yang ada.

Terimakasih yang uda mau baca cerita saya..
Jujur ini pertama kalinya saya berani mempulikasikan cerita-cerita imajinasi saya..

Mohon dukungan dan komennya agar penulis bisa lebih belajar dan semngat lagi untuk nulis yang lebih bagus..

                        ☆$☆

Tunduknya Senyuman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang