Chapter 35

8.2K 784 11
                                    

Serangan mendadak yang diawali oleh pasukan iblis tak dipungkiri lagi, membuat pasukan gabungan ordo terdesak, mereka kocar-kacir tak sempat memikirkan serangan balik.  

Para Kapten dan Letnan yang bertugas seolah didesak terus menerus supaya mereka melupakan sepenuhnya pasukan yang menjadi tanggung jawab. Jumlah pasukan iblis seolah tak terhingga, inilah faktor terkuat keunggulan pasukan iblis atas pasukan gabungan ordo.

Namun, cahaya harapan masih berada di umat manusia. Master Irene dan Master Yama datang dari belakang dengan bala bantuan, para iblis mengatur ulang barisan pertahanan, dan kedua baris pasukan saling menggempur laksana gelombang ombak pecah oleh batu karang.

Master Irene menghancurkan beberapa iblis dengan tusukan maupun sabetan tombaknya. Master Yama mengamuk, menghancurkan dengan liar iblis yang terlalu bodoh dalam jangkauan kapaknya.

"Sudah lama aku tak merasakan pertempuran seperti ini!" raung Master Yama bersemangat.

Master Irene menusuk di antara kedua mata iblis botak. "Jangan terlalu jemawa, Yama, ingat lengah sedikit akan membawamu ke akhirat," ingatnya.

"Aku tahu!" balas Master Yama menggelegar.

Para iblis yang sebelumnya tampak superior kini mulai terdesak, berlawanan dengan pasukan gabungan ordo yang mulai menemukan ritme serangan, perlahan tapi pasti mereka terus mendesak pasukan iblis ke pusat kota.

Namun, euforia kemenangan ini tak berlangsung lama...

"BLAAAAR!" kilat tiba-tiba menyambar dari langit mengenai pasukan gabungan ordo sekaligus pasukan iblis, tanpa pandang bulu.

Asap hitam mengepul di atas tanah bekas sambaran, dua sosok berbadan besar muncul dari sana.

Mereka adalah Iblis Barbatos dan Iblis Amon, iblis tingkat tinggi. Walau tidak masuk ke dalam tujuh dosa besar atau empat raja neraka, namun kekuatan mereka tak bisa dianggap remeh, karena kekuatan mereka sebanding dengan tujuh dosa besar.

Mata barbatos menyorot tajam, ekspresi galak tergambar jelas di wajahnya, dia tampak cerdas dan tenang. Berbeda dengan Barbatos, Amon tampak seperti kelaparan dalam wujud manusia serigala. Air liur menetes deras di sekitar mulutnya.

Master Irene dan Master Yama mengambil posisi bersisian, keduanya tampak waspada.

"Dua iblis tingkat tinggi dalam waktu bersamaan, aku pikir ini situasi yang buruk, Irene," bisik Master Yama dari sudut bibirnya.

"Bersyukurlah, kita tak melawan tujuh dosa besar atau empat raja neraka, tapi kau harus berhati-hati dengan Amon, sekali gigit kau mungkin akan makan daging manusia seumur hidupmu," pesan Master Irene.

"Tetap saja, mereka bukanlah iblis kacangan, apalagi Barbatos dia kandidat serius tujuh dosa besar yang baru," tukas Master Yama.

"Manusia banyak omong," dalam sekejap mata, Amon sudah berada di dekat Master Irene, menampakan barisan gigi tajam yang siap menerkam leher Master Irene.

Tapi, gelar master bukanlah didapat dari pemberian semata, gelar ini didapat karena mereka memang mumpuni dan memiliki kemampuan untuk terpilih menjadi seorang master.

Alih-alih gigi Amon akan menancap di leher Master Irene, bilah pedang Master Irene berhasil menangkis gigi baja Amon. Percikan api keluar ketika kedua benda tajam itu bergesekan. Master Yama merangsek ke dalam, menendang kuat-kuat dada Amon hingga terpelanting jauh ke belakang.

Amon menyeringai, dia tampak marah. Barbatos memberi isyarat agar Amon bersabar.

"Mereka Master Ordo Exorcist, Master Irene dan Master Yama, kemampuan mereka tak bisa kau anggap remeh, keduanya disiapkan untuk melawan tujuh dosa besar, seperti lima master lainnya," ujar Barbatos menjelaskan dengan tenang.

The Exorcist ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang