#Sangkuriang

6.1K 480 80
                                        

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Di libur pertengahan musim gugur ini semua member NCT memilih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing mengingat mereka mendapat jatah libur yang lebih panjang dari biasanya. Bahkan member luar Korea pun menyempatkan dirinya untuk pulang ke kampung halaman. Tapi itu tidak berlaku untuk member yang kampung halamannya ada di luar belahan bumi lain.

Jaehyun menghela nafasnya, ia termasuk seseorang yang tidak mendapat jatah libur banyak. Tidak ia sudah liburan dengan keluarganya saat awal liburan tapi karena Ayahnya yang seorang dokter dan jadwal rutinnya menjadi Dj radio tetap membuat keluarganya tidak bisa menghabiskan waktu yang lebih banyak. Jaehyun juga tidak keberatan kembali ke dorm lebih awal dan memberi kesempatan pada member lain untuk liburan. Faktanya ia senang-senang saja dengan hal itu karena ia masih punya teman untuk tinggal di dorm.

Saat ini Jaehyun ada di dorm, ia sangat senang karena ia tidak sendirian ada sang kekasih yang menemaninya. Siapa lagi kalau bukan pemuda manis mirip kelinci yang juga memiliki suara indah, Kim Doyoung. Tapi ia tidak cuma berdua di dorm, tidak ada member Hyung line di sini bahkan Johnny pergi liburan bersama manager ke luar kota. Yang membuatnya menghela nafas adalah keberadaan.....

"Mark Hyung, jangan ambil cake coklatku. Eomma baru saja membuatnya untukku !"

"Berbagilah Jeno-ya, Eomma juga membuatnya untukku !"

Mark dan Jeno, dua anggota maknae line yang tergabung dalam unit Dream. Jaehyun tidak keberatan dengan mereka berdua toh biasanya keduanya memang manja padanya. Jaehyun juga sudah terbiasa jika keduanya bertengkar. Yang jadi masalah adalah......

"Mark-ah, Jeno-ya. Jangan bertengkar masalah cake coklat kalian harus membaginya," itu suara Doyoung yang baru saja keluar dari dapur.

"Eomma kan bilang membuat ini untukku," kata Jeno protes.

"Eomma bilang kita harus berbagi," balas Mark.

Doyoung menghela nafasnya, pemuda manis itu akhirnya ikut duduk di karpet di antara keduanya. Ia mengambil cake coklat itu, memotongnya dengan garpu lalu menyuapkan potongan itu pada Jeno. Jeno menerimanya dan mengunyah dengan wajah tersenyum bahkan matanya menghilang dan membentuk bulan sabit. Doyoung melakukan hal yang sama tapi kali ini potongan itu diberikan pada Mark. Mark menerimanya dengan senang hati dan memberikan dua jempolnya mengisyaratkan Doyoung yang terbaik.

"Kalau begini kan adil, jadi aku menyuapi kalian bergantian saja," kata Doyoung.

"Gomawo Eomma," kata Jeno dan Mark bersamaan.

Jaehyun merasa terpinggirkan di sini, rasanya keberadaannya dilupakan oleh Doyoung kekasihnya. Karena dua anak yang disebut malaikat oleh Doyoung—atau disebut titsan iblis oleh Jaehyun—membuat seluruh perhatian Doyoung tertuju pada dua anak itu. Doyoung itu keibuan makanya semua maknae line sayang padanya bagi Jaehyun itu pertanda baik berarti rumah tangga yang akan dibangun Jaehyun dengan Doyoung akan cerah.

Tapi akan jadi masalah kalau Mark dan Jeno menyeringai penuh kemenangan padanya. Jaehyun memutar bola mata malas, rasanya ia ingin memasukkan keduanya ke dalam karung dan membuang keduanya. Jaehyun serasa punya saingan di sini, padahal biasanya dua anak ini menurut padanya. Jaehyun sepertinya harus memutar otak agar tidak kalah saing dengan mereka berdua dalam memperebutkan perhatian Doyoung.

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang