#1Minute

3.1K 288 24
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Kring... Kring....Kring.....

Bell pulang sekolah bagaiakan nyanyian dari surga bagi seluruh anak sekolah di seluruh dunia. Selain menandakan jam belajar di sekolah berakhir, itu juga menandakan bahwa para siswa-siswi bisa menghabiskan waktu dengan melakukan hal lain. Kebanyakan mungkin akan memilih pulang ke rumah dan beristirahat. Sebagian lainnya mungkin akan pergi ke tempat lain bermain bersama teman-teman atau mungkin ada banyak hal lain.

Dua orang siswa sedang menyusuri koridor yang ramai, salah satunya pemuda manis bersurai ungu dengan mata lebarnya seperti kelinci, sejak tadi ia berbicara ini itu seperti tidak kehilangan energi. Satu hal yang bisa menggambarkannya manis tapi cerewet luar biasa. Satu lagi seorang pemuda tampan dengan kulitnya yang sangat putih, ia hanya setia mendengarkan perkataan pemuda manis di sampingnya yang membicarakan banyak hal. Pemuda tampan itu bisa dibilang pendengar setia.

Entah langkah mereka yang lambat atau bagaimana tapi koridor itu perlahan menjadi sepi. Tersisa hanya mereka berdua, entahlah mungkin keduanya memang sedang menyusuri koridor lantai dua bukan berjalan turun ke lantai satu lalu bergegas pulang.

"Jaehyun-ah, mari kita ke game center sudah lama aku tidak main kesana," sahut pemuda manis.

Yang bernama Jaehyun terdiam, ia bahkan tidak berkonsentrasi pada jalannya, mengabaikan perekataan pemuda manis di sampingnya. Sang pemuda manis mengerutkan kening tak biasanya Jaehyun diam seperti ini.

"Jaehyun-ah !"

"Eh, apa?" Jaehyun baru tersadar dari lamunannya.

"Kau kenapa?" tanya pemuda manis di sampingnya.

Jaehyun tersenyum lalu menggeleng sebentar, "Apa yang kau katakan tadi Doyoung-ah?"

Pemuda manis bernama Doyoung itu mendengus, "Aku mengajakmu ke game center."

Jaehyun hanya mampu tersenyum, "Mian aku tidak bisa."

"Wae? Biasanya kau langsung mengiyakan permintaanku !" kata Doyoung bingung.

Jaehyun menghela nafasnya membuat Doyoung mengerutkan kening kembali. Doyoung merasakan ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Sedang Jaehyun sedang berusaha untuk menguatkan hatinya.

"Doyoung-ah beri aku satu menit !" seru Jaehyun.

"Satu menit? Untuk apa?"

"Berbicara tanpa kau sela sama sekali. Hanya satu menit ya !" kata Jaehyun lagi.

"Memang berbicara apa?" tanya Doyoung bingung.

"Aku mohon ! Satu menit saja !" seru Jaehyun memohon.

Doyoung akhirnya mengangguk, mereka menghentikan langkah mereka di koridor sepi itu. Keduanya kali ini berdiri berhadapan.

60 detik

"Doyoung-ah, kau pasti tahu apa saja yang aku sukai. Aku suka makanan, aku suka basket, aku suka anjing, aku suka menari, aku suka menyanyi, aku suka piano, aku juga suka rapp, aku juga suka mengcover lagu girlgroup, aku suka menjahilimu, aku suka kue buatan Eommamu, aku suka masakan Appamu dan juga aku suka kau, Kim Doyoung !"

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang