#Dream

3K 300 48
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Doyoung datang ke sekolah dengan warna hitam di sekitar matanya, itu menandakan bahwa ia kurang tidur. Tidak Doyoung bahkan tidak tidur sama sekali kemarin malam. Terlalu banyak pertanyaan yang tertinggal di kepalanya dan jawabannya hanya ada pada pemuda yang berstatus sahabat sekaligus teman sebangkunya Jung Jaehyun.

Bel masuk berbunyi kurang dari lima menit lagi tapi Doyoung sama sekali tak menemukan batang hidung Jaehyun. Apa pemuda itu serius soal pindah? Mengingatnya membuat kepala Doyoung terasa berputar. Satu menit mengejutkan dalam hidupnya, meninggalkan banyak pertanyaan dalam kepala Doyoung dan pelakunya Jung Jaehyun.

Doyoung bahkan ingat ia uring-uringan kemarin malam bahkan ia tidak sengaja memarahi ibunya. Mereject telepon Taeyong kekasihnya, mengabaikan semua pesan yang dikirim kekasihnya kemarin malam. Hal itu tidak terlepas dari segala kebingungan yang ditinggalkan oleh Jaehyun. Jika memang Jaehyun hanya bercanda ia sudah siap melemparkan pemuda itu ke Sungai Han ketika mereka bertemu lagi.

Bertemu?

Bahkan Doyoung tidak yakin ia bisa melihat Jaehyun lagi hari ini. Jika pemuda tampan itu serius soal pindah maka Jaehyun tidak akan bisa melihatnya lagi. Doyoung menghela nafasnya, ia akan menghubungi Jaehyun nanti jika memang ia tidak menemukan pemuda itu di sekolah hari ini.

Kring....Kring....Kring....

Bel masuk berbunyi, semua siswa-siswi yang ribut kembali ke tempat duduk masing-masing dan menyiapkan diri untuk pelajaran. Han Songsaenim masuk dan kebetulan dia adalah wali kelas Doyoung.

"Selamat pagi anak-anak !"

"Selamat pagi !"

"Sebelum kita memulai pelajaran, aku akan mengabarkan sebuah berita duka," seru Han Saem.

Semua terkejut tapi mereka kembali diam siap mendengarkan kabar dari Han Saem. "Aku mendapat telepon tadi pagi bahwa Jung Jaehyun tidak lagi bersekolah di sini," lanjut Han Saem.

Doyoung merasa hatinya ditusuk ribuan jarum meski ia mendengarnya lebih awal tapi tetap saja rasanya sakit dan nyatanya Doyoung tidak siap untuk hal ini. Samar ia juga mendengar bisik-bisik siswa lain yang menanyakan alasan Jaehyun tidak bersekolah di sini lagi.

"Saem, Jaehyun pindah?" tanya seorang siswa yang duduk di bangku paling belakang.

Han Saem menghela nafasnya lalu menggeleng, hal tersebut mengundang rasa penasaran siswa di kelas tersebut termasuk Doyoung. "Dia meninggal dunia kemarin malam," seru Han Saem.

DEG

Sesuatu seperti hancur berkeping-keping, dunia Doyoung runtuh seketika. Ia terdiam mencerna semua kata-kata Han Saem. Entah kenapa otak jeniusnya bekerja sangat lambat akhir-akhir ini.

GREK

Doyoung meraih tasnya, ia langsung berlari keluar kelas membuat pandangan siswa lain bingung. Han Saem mengatakan biarkan saja, lalu melanjutkan pelajaran minggu lalu. Mereka bisa membicarakan ini nanti setelah pelajaran selesai.

.

.

.

Doyoung terus berlari menuju gerbang sekolah tak mempedulikan siswa yang memandang aneh, tak mempedulikan guru BP yang meneriakinya, tak peduli penjaga gerbang yang meneriakinya. Ia ingin memastikan semuanya, semua tentang Jaehyun dan pertanyaan di otaknya.

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang