#Untitled

1.5K 202 9
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Ya Tuhan Jaehyun benci hidupnya.

Sekali lagi ia mendapat surat penting yang digulung dengan pita berwarna emas dan ditulis dengan terlalu rapi dari Senat, menandakan bahwa pesan di dalamnya harus lebih diperhatikan lagi oleh Jaehyun. Sebagai Raja dari Kerjaan Korea Selatan ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja melihat dari gulungan pita dan tulisannya. Jaehyun benci hidupnya karena pesan di dalamnya.

"Jangan tertawa Winwin!"

Sekertarisnya itu berusaha menahan tawa yang keluar, syukurlah yang keluar memang kekehan kecil. Jaehyun cukup tahu bahwa itu adalah kekehan untuk meledeknya. Mereka sudah berteman akrab sejak kecil dan itu tidak masalah bagi Jaehyun jika Winwin sering meledeknya. Namun kali ini terlalu menyebalkan untuk didengar oleh telinga Jaehyun.

"Bukankah sangat lucu? Kau hanya diberi dua pilihan oleh para Senat. Menikah atau turun tahta," kata Winwin tersenyum yang menandakan ledekan tersirat untuknya.

Sekali lagi Jaehyun benci hidupnya.

Ia menghela nafas, mencoba mengingat kisah hidupnya yang mungkin sama sekali tidak menyenangkan. Ia menghabiskan masa kecilnya untuk belajar tradisi kerajaan, masa remajanya ia habiskan untuk berlatih bela diri, berkuda,  memanah dan anggar. Yang lebih mengerikan ia sudah dijejali dokumen negara sejak usia 15 tahun untuk menggantikan sang Ayahanda--Raja Sebelumnya--untuk mengambil kebijakan. Dan di usia 19 tahun ia resmi menggantikan sang Ayahanda yang meninggal.

Sekarang ia sudah 26 tahun, sudah tujuh tahun ia menjabat dan semuanya baik-baik saja tidak banyak masalah yang terjadi, rakyat hidup makmur. Lalu apa masalahnya dengan tidak menikah?

Ratu Elizabeth I saja tidak menikah. Kenapa ia harus ditekan?

"Kau yakin akan menyerahkan tahta itu begitu saja kepada Jeno?" tanya Winwin.

Ah benar, Jaehyun punya adik yang hidup bahagia dan menikahi seorang bangsawan baik hati yang beberapa tahun lalu ia angkat menjadi Putri Kerajaan karena mengandung salah satu penerus kerajaan. Jeno mungkin sosok yang cukup ideal untuk menggantikannya di mata rakyat. Hanya saja adiknya itu tidak berbakat dalam mengurus dokumen negara. Ia hanya menyerahkan beberapa pekerjaan sosial pada Jeno karena pemuda itu menyukainya. Jeno tidak suka sesuatu yang berbau militer,  ekonomi dan hal-hal rumit lainnya untuk diselesaikan.

"Kenapa para Senat terus mendesakku selama tiga tahun ini untuk menikah? Kali ini mereka serius karena menggulungnya dengan pita emas."

"Oh Yang Mulia, anda adalah pemimpin negara. Setidaknya harus menjadi panutan bagi rakyatnya, kau melakukannya dengan baik di bidang lain namun kau tidak punya hal yang paling penting Yang Mulia. Keluarga kecil yang bahagia dan stabil."

Oh, Jaehyun sungguh benci hidupnya.

"Ada satu orang yang ingin kau nikahi dan membangun rumah tangga bersamamu kan?"

Jaehyun menghela nafas, "Di mungkin tidak memiliki perasaan yang sama denganku."

Winwin tersenyum namun lebih bersahabat. "Yang Mulia, kau hanya punya dua pilihan sekarang menikah atau turun tahta. Benar, kau tidak harus memutuskannya dengan cepat. Kau punya waktu tiga bulan sebelum memutuskan seseorang yang akan kau nikahi atau turun dari tahtamu. Kau terdorong sampai ke sudut dan tidak bisa berpikir jernih. Satu hal yang aku sarankan, apapun keputusanmu yang kau ambil tiga bulan lagi. Dia berhak tahu perasaanmu. "

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang