#InMySkin [2]

1.3K 220 36
                                        

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Jaehyun merasakan sakit itu pertama kali saat usianya 6 tahun.

Ia yakin bahwa ia tidak terjatuh bahkan terantuk sesuatu sekitar satu jam ini. Namun sikunya terasa sakit dan membengkak. Ia langsung berlari kepada Ibunya dan menangis kepada wanita yang selalu ada untuknya itu. Ibunya khawatir dan bertanya pada huah hatinya apa yang terjadi.

"Jaehyun tidak tahu," kata Jaehyun kecil menjawab.

"Jika Jaehyun merasa sakit pasti ada penyebabnya," kata Ibunya sambil mengusap siku Jaehyun yang katanya terasa sakit.

Jaehyun kecil menggeleng, "Jaehyun tidak jatuh atau menghantam sesuatu."

Ibunya mengerjap beberapa kali sebelum sebuah tawa merdu terdengar di telinganya. Sangat terasa damai sehingga ia membayangkan bahwa pasangan hidupnya akan memiliki tawa merdu itu. Ibunya kemudian menatap lamat-lamat Jaehyun seperti akan menjelaskan sesuatu yang serius.

"Jaehyun-ah itu bukan rasa sakitmu tapi itu rasa sakit belahan jiwamu?"

Jaehyun mengerjap bingung, otaknya berusaha memproses. "Belahan jiwa?" tanya Jaehyun kecil polos.

Ibunya mengangguk, "Jaehyun-ah. Ingat kata-kata Eomma."

Jaehyun kecil mengangguk.

"Jaehyun kau terlahir tidak sendirian melainkan bersama orang lain. Yaitu belahan jiwamu. Saat nanti Eomma, Appa, Halmonie dan Haraboeji meninggal maka orang yang akan menemani Jaehyun adalah belahan jiwa Jaehyun. Paham?"

Jaehyun kecil mengangguk kembali.

"Tapi Jaehyun juga harus ingat untuk bertemu dengan belahan jiwa membutuhkan waktu. Ibu tidak tahu Jaehyun akan bertemu dengannya dengan cepat atau lebih lama. Yang pasti adalah Jaehyun bisa merasakan keberadaan belahan jiwa Jaehyun," jelas ibunya lagi.

"Merasakan?" tanya Jaehyun bingung.

"Jaehyun, punya hal istimewa yang tidak dimiliki oleh pasangan belahan jiwa lain. Appa dan Eomma bahkan tidak memilikinya."

"Jinjja?"

Ibunya mengangguk.

"Apa yang istimewa?" kejar Jaehyun kecil.

"Ini," tunjuk sang ibu pada siku Jaehyun yang tadi terasa sakit. "Jaehyun bisa merasakan rasa sakit belahan jiwa Jaehyun. Jadi jangan terlalu membuat masalah untuknya agar ia tidak merasakan rasa sakitmu terlalu sering."

"Jadi Jaehyun harus berhati-hati?" tanyanya lagi.

Ibunya tertawa dan mengangguk.

.

.

.

Dan Jaehyun pasti menimbulkan banyak masalah beberapa tahun ini untuk Soulmate-nya.

Masa remajanya ia habiskan dengan cukup hati-hati. Ia berusaha untuk tidak melukai dirinya meski beberapa kali ia tidak bisa lolos dengan insiden terluka. Sekarang, soulmate-nya itu pasti marah karena ia membuatnya merasakan luka yang tidak biasa akibat terhantam besi panas dan tangannya yang tersayat dan sedikit luka bakar.

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang