#Morning

2K 208 16
                                        

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Matahari membangunkan Jaehyun melalui sela tirai kamar yang tidak tertutup sempurna.

Ia bangkit mengumpulkan kesadarannya sesaat, mencium kening seseorang yang masih terlelap kemudian meluncur ke kamar mandi. Ia tidak membangunkan oknum yang masih tidur di kasur karena Jaehyun tidak tega. Maka ia beralih ke dapur mengeluarkan bahan-bahan yang akan ia olah menjadi sarapan yang menyehatkan.

"Rajin sekali !"

Jaehyun tersenyum karena oknum yang baru saja bangun dari tidur itu bicara padanya meski matanya masih setengah tertutip dan suaranya yang serak.

"Dari dulu aku selalu rajin," kata Jaehyun sambil meletakkan sub yang baru saja matang.

"Tapi kau suka sekali lupa makan dulu."

"Saat itu aku tidak punya uang !"

Jaehyun membereskan peralatan memasaknya lebih dulu sebelum bergabung ke meja makan.

"Kau sibuk?" tanya orang itu.

"Ada beberapa kelas dan aku harus ke laboraturium untuk melaksanakan penelitianku. Kenapa Universitas memberiku banyak pekerjaan? Aku harus menyelesaikan jurnal sebelum seminar Internasional pekan depan."

"Ke mana?"

"Syukurlah aku bisa pergi ke London lagi."

"Apa kau tidak ingin mengajakku?"

"Pertanyaannya apakah Doyoung Hyung mau mengosongkan jadwal? Lumayan, aku tiga hari di sana."

"Apa bisa?"

"Bisa, kau kan yang memiliki restoran itu. Tidak ada salahnya berlibur meski sejenak mungkin saja Hyung bisa mendapatkan resep baru."

Jaehyun tersenyum, lalu menyelesaikan makannya dengan cepat. Ia bisa terlambat karena jadwal mengajarnya yang cukup padat hari ini sebelum berkutat kembali di Laboraturium karena pekerjaannya masih cukup jauh dari target. 

"Letakkan saja di sana, biar aku yang mencucinya."

Jaehyun mengangguk, ia segera berganti baju, mencium oknum bernama Doyoung yang masih mengantuk lalu pergi ke Universitas tempatnya mengajar. Pria itu menikmati perjalanan ke Universitas sembari berdendang senang  karena istrinya mau mempertimbangkan tawarannya ikut ke London.

Jaehyun bilang istri? Padahal 10 tahun lalu Doyoung adalah tunangan Johnny.

Itu adalah hal yang menggelikan untuk diingat.

.

.

.

"Aku pikir kau tidak akan kembali," kata Winwin menyambut kepulangan Jaehyun setelah memperoleh gelar doktornya.

"Aku terkejut saat mendapat telepon dari Kepala Jurusan untuk mengajar di Universitas."

"Kau sukses sekali," kata Winwin.

Jaehyun menggedikkan bahu, "Kau juga. Aku tidak bisa menolak ketika Kepala Jurusan menelepon padahal aku baru saja akan mendaftar untuk mengajar di Oxford."

RandomPlay (JaeDo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang