FWY-2

11.2K 811 11
                                    

Sial seribu sial. Hujan mengguyur kota di saat yang tidak tepat. Membuat gadis berkuncir kuda itu mengeluh. Rencana Kayla untuk naik ojek pupus sudah.

"Ya Allah, tolong Kayla ya Allah." gumam Kayla pasrah.

Tangan kirinya terulur merasakan dinginnya air hujan. Sedangkan yang lainnya sibuk mengotak-atik benda pipih bewarna gold.

Kayla berharap semoga ada keajaiban yang datang. Entah itu spiderman atau batman, yang penting bisa membawa Kayla kembali ke pelukan springbed kesayangannya.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya. Mobil sedan yang sangat ia kenali pemiliknya. Alfian, drummer band Safid.

Kaca terbuka dan menampilkan wajah oriental Alfian yang manis. "Nggak pulang Kay?"

"Pulang dong, yakali mau di sini sampai pagi." Kayla berusaha bercanda, walaupun dalam hati ia ketar-ketir memikirkan jika memang hal itu terjadi.

"Dijemput?" tanya Alfian lagi. Kali ini ia sedikit menyembulkan kepalanya membuat rambut kecoklatannya sedikit basah akibat tempias hujan.

"Enggak. Papa ke luar kota bunda lagi meeting kayaknya, rencananya mau naik ojek. Tapi ya gitu deh,"

"Yaudah ayo bareng aja."

Mata Kayla berbinar. "Serius?"

"Lari aja ya? Sori gue nggak bawa payung nih."

"Nggak apa-apa kali. Lo anterin aja udah bersyukur banget."

Tanpa pikir panjang Kayla berlari menembus hujan dan masuk ke kursi penumpang. Karena terlalu bersemangat mengucapkan terimakasih, ia sampai tidak sadar ada tiga orang lain yang berada di dalam mobil.

"Harusnya lo duduk di depan, gue jadi kayak supir nih." Alfian mengeluh menatap Kayla dari kaca.

"Ya masa gue harus keliling, kan hujan Alfian."

"Bawel Kay, dedek Denis mau bobo dulu."

Kayla tersentak mendengar suara itu dari arah samping. Ia terbelalak melihat Denis-- adik Alfian sekaligus gitaris band Safid.

"Allahu! Kaget akutu Den. Sejak kapan ada di sana?"

"Dari tadi keleus kak, ah. Situ aja yang gak peka sama keadaan sekitar." ujar Denis santai sambil membaringkan tubuhnya ke arah Kayla. Dan seenak jidatnya ia maenaruh kakinya di pangkuan Kayla.

"Astagadragon Denis, masih aja gak sopan ya? Kakinya tolong dikondisikan."

Denis meringis ketika Kayla memberikan cubitan mautnya sebelum kakinya dihempas begitu saja.

"Berisik!!"

Lagi, Kayla terkejut mendengar sebuah suara. Ia menoleh ke belakang dan mendapati dua orang yang sedang tidur saling menyender bahu.

Ada rasa aneh yang timbul di hati Kayla. Bukannya belum move on, tapi aneh saja. Dulu ia pernah ada dalam posisi Rebecca.

"Loh kok ada orang asing?"

Kayla mengernyit tak suka. Bisa-bisanya Rebecca mengatainya orang asing, padahal ia sudah kenal dengan anak Safid sejak lima tahun lalu.

Saat itu SMPnya mengadakan pensi dan Kayla berpartisipasi dalam bidang seni, yaitu menyanyi. Dan saat latihan, ia sering bertemu dengan Safid yang saat itu namanya adalah Swager.

Kayla masih ingat sekali mereka dulu hanyalah bocah ingusan. Makanya ia tak menyangka Safid akan setenar ini.

"Lo kenal, Fi?" tanya Rebecca pada Alfian yang asik menyetir.

Fall With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang