Pagi sangat cerah, secerah kelas XII IPA 3 yang sedang berkumpul di pojok belakang kelas, bermain werewolf.
Dipimpin oleh Davian, sang moderator handal. Masing-masing peserta sudah mendapat kartu.
Seperti biasanya, Kayla mendapat peran werewolf. Bodohnya peserta yang lain sama sekali tidak pernah mencurigai Kayla. Mungkin karena wajahnya yang polos.
"Malam telah tiba, seluruh warga desa dan kawanan ww silahkan tidur. Moderator ingin berkenalan dengan kalian semua."
Sesuai perintah, semuanya menutup mata. Namun Gaga tidak, cowok itu memang paling susah diatur.
"Malam ini, berhubung peserta yang hanya sedikit jadi werewolf hanya ada dua. Dan silahkan bangun, anjing nakal."
Dengan perlahan Kayla membuka matanya lalu menatap sekeliling mencari temannya. Entah kebetulan atau apa, werewolf satunya adalah Samudera yang sekarang cengengesan.
Kayla mendelikkan matanya menyuruh Samudera diam. Mengerti, akhirnya Samudera diam.
"Oke mbaik... Nampaknya permainan akan berlangsung seru."
Setelah itu Davian melanjutkan sesi pertama permainan yaitu perkenalan. Semua peserta mulai beracting, terutama Kayla.
"Vote atau malam guys?"
"VOTE!" Seru seluruh peserta. Akhirnya sesi vote dimulai.
"Oke, gue tanya yang paling deket dulu. Kay, menurut lo siapa ww nya?"
"Samudera." jawab Kayla santai dihadiahi tatapan tajam oleh Samudera.
"Enak aja nuduh-nuduh. Kagak terbalik tuh?"
"Enggak lah!"
"Enggak, bukan gue. Percaya deh, anjing kampungnya itu Kay."
Melihat pertikaian dua mantan itu seluruh peserta tertawa sambil meneriaki kata 'cie'.
"Jadi gimana guys? Kay atau Samudera?" Davian memotong.
"Kay deh. Soalnya dia selalu jadi ww nya." Bangkit memicing sambil menyelidik Kayla dengan kaca pembesar di penggaris milik Jefika.
"Njir, bukan gue. Beneran." ucap Kay sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
"Kayaknya memang elo deh Kay, lagak lo mencurigakan."
"Iya Kay nih."
Kayla hanya bisa pasrah ketika semua temannya menuduh dia sebagai werewolf. Walaupun memang itu yang sebenarnya.
"Oke, maaf Kay. Suara terbanyak harus digantung, good bye."
"Loh? Gak ada Mayor?" ujar Kayla tidak terima dengan keputusan. Siapa yang tidak jengkel kalau kalah sebelum permainan sebenarnya dimulai?
"Udah dibilang kita dikit. Jadi yang penting-penting aja. Lo begitu malah makin mencurigakan."
Kayla mendengus menatap Gaga jengkel. "Sok tau! Kalian bakalan nyesal ngebunuh gue."
"Jangan bacot deh, serahin kartunya ke Davian gih. Yang lain masih mau main nih." sahut Samudera dengan kekehan geli.
Ingatkan Kayla untuk menjambak rambut Samudera habis ini. Tak urung ia memberikan kartunya kepada Davian yang sepertinya menahan tawa.
"Kalau mau ketawa, ya ketawa aja." ketus Kayla membuat tawa Davian pecah seketika.
Permainan berlanjut. Dan Kayla terbahak ketika malam selanjutnya Samudera lah yang dibunuh oleh para Hunter.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall With You ✔
RandomBagaimana jika kita dipertemukan kembali dengan mantan dan keadaan memaksa kalian untuk sering bertemu? Kayla Priskilla tahu benar bagaimana rasanya. Kayla pernah mengatakan bahwa ia sangat anti untuk memberi kesempatan pada masa lalu. Tapi jika beg...