Fall With You ✔

FWY-24

Buat plotnya Samudera sambil dengerin lagu Selalu mengalah- Seventeen 😢😢
Guila baper akutu.

.

Setelah menghabiskam makanannya, Kayla langsung masuk ke kamar, mengurung diri. Gadis dengan piyama biru itu menatap ponselnya gusar.

Kayla menggigit pipi bagian dalam, jemari lentiknya mengetik sebuah pesan dengan cepat.

Kay: segitu ngga pentingnya aku buat km?
Kay: oke, kalo emg km gamau ngabarin, aku gaakan peduli.

Sent.

Mata Kayla berkaca-kaca seiringan dengan pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

AxcllGans😎: ak sbk.

Bukan itu jawaban yang Kayla inginkan. Bahkan jawaban itu semakin memperburuk suasana hati Kayla.

Sesibuk-sibuknya orang, pasti dia akan menyempatkan memberi kabar kalau memang orang itu penting.

Seharusnya Kayla tahu, sejak mereka putus, Kayla bukan lagi prioritas. Prioritas Samudera hanya ada di musik dan popularitasnya.

Kay: maaf. Mulai sekarang aku ngga akan ganggu km lagi. Gdlck.

Lalu Kayla melempar ponselnya ke atas nakas, tidak peduli layarnya yang akan hancur karena terlalu keras terbentur.

Yang terpenting sekarang adalah, menata hatinya yang kembali hancur.

Tidak. Ini bukan perkataan Kayla karena sebatas emosi saja. Kayla bukan penganut go with the flow, pribadi Kayla adalah pribadi dewasa yang memikirkan segalanya dengan matang.

Jadi, dia berpikir ini memang keputusan yang terbaik. Kayla tidak ingin menjadi benalu di kehidupan seseorang, apalagi seseorang yang dia sayang.

..

Di waktu yang sama, seorang pemuda tengah menghisap gulungan nikotin yang terselip di bibirnya yang membiru seperti habis ditonjok.

Berkali-kali matanya membaca pesan di ponselnya, berharap itu hanyalah delusi belaka. Namun tetap sama.

Kekasihnya sudah lelah dengannya. Walaupun tidak secara gamblang, Samudera tahu maksud yang tersirat di pesan itu.

Kayla ingin mengakhiri hubungan mereka, lagi. Dan penyebabnya masih sama, karena dirinya yang pengecut.

"Kali ini apa? Bokap lo mau kawin lagi? Jangan-jangan sama cewe yang lo suka?"

Samudera menatap Hamdan sebentar. Ia mengenal Hamdan saat orang tuanya bercerai, walaupun Mama-Papanya berkata itu untuk kebaikan bersama, Samudera tidak setuju.

Baginya tak ada yang baik dari bercerai. Orang lain memang tidak tahu, karena Samudera pintar menyembunyikan emosinya. Tapi Hamdan tahu semuanya.

"Bukan, bege."

Hamdan terkekeh miris sambil menatap langit kosong dari balik jendela kosannya, "Siapa tau nasib lo sama kayak gue, kan. Punya pacar yang tiba bereinkarnasi jadi mama tiri."

"Sayangnya hidup gue nggak sedrama lo, ya walaupun lumayan mellow." Jawab Samudera kecut sambil mengikuti apa yang dilakukan cowok berbadan besar di sampingnya.

"Lo ngatain gue?!"

"Iya selama ngatain itu sama kayak mengungkapkan kenyataan." Kekeh Samudera.

"Anjing emang lo ya, kalau bukan temen, udah gue pites. Ya walaupun temen kalau lagi hancur aja nggak apa deh, yang penting gue punya temen. Biar kaya orang-orang."