FWY - 21

5.2K 367 16
                                        

Riuh tawa terdengar menemani tiga orang yang sedang asik menonton drama korea dari laptop Acar milik Jefika.

Layarnya menampilkan Minhyuk yang sangat tampan sedang memeriksa seorang ibu di rumah sakit kapal .

"Ya amsyong! Oppa ganteng banget sih." Jerit Ella ketika Minhyuk tersenyum. Memang Ella adalah k-pop lover. Cewek itu masuk kedalam kategori fans elegant.

Ella tidak pernah sombong dengan album original dari beberapa grup band Korea kesayangannya. Bahkan beberapa waktu lalu ia ikut memeriahkan konser Super Junior.

Tidak seperti Ella yang menyukai segala hal yang berbau Korea, Kayla hanya menyukai beberapa drama dengan oppa atau ahjushi gantengnya saja. Contohnya si Minhyuk ini.

"Gue berani tukar-tambah si Minhyuk sama Samudera. Demi apa! Lima juta pun gue rela." Pekik Kayla dihadiahi jitakan oleh Ella.

"Lo pikir oppa gue semurah itu?!"

Kayla meringis, " Iya juga ya. Ah sabodo, intinya aku sayang Minhyuk. Apalagi yang waktu jadi Chan Young, sumpah demi apa walaupun bukan pemeran utama, gue fokusnya ke dia."

"Lebbay." Sinis Jefika. Cewek itu dari tadi diam dan asik sendiri dengan ponsel pintar di tangannya.

"Lo kenapa sih? Diem mulu deh. Biasanya juga paling hebring kalau lagi bahas ginian."

Kayla mengangguk menyetujui, ditatapnya Jefika lama. " Lo ada masalah?"

Butuh waktu lama hingga Jefika mengangguk. Hal itu membuat Ella dan Kayla segera mengambil posisi nyaman masing-masing, tidak lagi fokus dengan layar macbook. Bahkan sudah tidak peduli dengan Minhyuk yang sedang mencium lawan mainnya.

"Masalah apa? Lo boleh cerita."

Jefika menghela napas panjang, "Itu... Banyak yang utang uang kas terus nggak dibalikin."

"Aw sakit Ella!" tangan Jefika mengusap-ngusap bekas sentilan Ella di keningnya.

"Abisnya lo resek. Gue kirain kenapa kek,"

"Hehe, gue nggak kenapa-kenapa kali, lagian lo berdua lebbay."

Tanpa yang lain ketahui, Kayla menerhatikan interaksi Jefika. Sayangnya Kayla terlalu peka untuk ditipu.

Kayla tahu Jefika sedang menyimpan sesuatu. Nyatanya Jefika masih perempuan, dibalik kata 'nggak kenapa-kenapa' menyimpan arti sebaliknya.

Kayla akan bertanya, tapi nanti jika sedang berdua saja. Bukannya ia tidak percaya dengan Ella, tapi Kayla tahu. Jefika adalah pribadi yang tertutup.

"Yha, abis. Lanjut Jef, buru." Seru Ella dengan semangat yang 45.

"Itu otomatis kali, nanti dia keganti sendiri."

"Oh, ngobrol dong."

Kayla mendengus "Lo nya aja yang kudet. Semuanya juga gitu kali kalau pake Gom Player."

"Maklum dong, gue kan pengguna apel." Kata Ella dengan bangganya. Gadis setengah jin itu memang baru membeli macbook bulan lalu.

"Sombong. Baru juga sebulan, gue doain rusak ya?"

"Anjir, jahat banget lo sama sepupu sendiri. Tapi gak apa-apa, biar gues suruh aja Tante Re beliin gue yang baru. Beres deh,"

Mata Kayla mendelik. "Sepupu kuranh ajar."

Di tengah perdebatan mereka, Jefika pamot keluar untuk minum. Haus katanya, sejak tadi belum minum sama sekali.

Kalau Ella dan Kayla, sudah menghabiskan sebotol teh oolong selama dua jam mereka menonton.

Fall With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang