Hari ini tepat hari ke lima aku bolak- balik rumah sakit untuk menjenguk Sandi. Dia mengalami kecelakaan saat Latihan, dan sekarang kondisinya masih kritis. Terdapat beberapa jahitan diantaranya kepala lengan dan perutnya. Padahal hari itu dad ingin membicarakan tentang tanggal pernikahan kami.
Sebenarnya Sandi juga tidak sendiri ada kak Nando yang selalu menjaganya. Kedua orangtua Sandi baru saja pulang karna ada urusan mendadak dan Sandi hanya tinggal menunggu Sadar saja.
"Kamu beneran nikah sama Sandi? "
Tanya kak Nando tiba-tiba, aku diam pikiranku sedang kacau dan kak Nando malah berbicara seperti itu."Maafin kakak dulu ya "
Lagi-lagi dia membahas soal masa lalu, ingin rasanya kuusir dia dari sini. tapi aku berusaha untuk tetap tenang."Sudah lah kak biarlah jadi pelajaran. Kita udah temuin jalan sendiri sendiri " jawabku.
"Tapi ak-"
"Kak udah. Nggak baik berbicara buruk dengan orang sakit" potongku.
"Kalian kembali saja " itu suara Sandi yang aku sendiri tidak tahu sejak kapan dia sadar.
"Ka.. Kamu udah sadar San. " ucap kak Nando dengan gugup.
"Kalian berdua cocok" ucap Sandi dengan senyum, bibirnya masih terlihat pucat .
"Aku.. Aku bisa jelasin kok San" Kak Nando berusaha untuk menjelaskan namun Sandi hanya membalas dengan senyuman. Aku hanya bisa menunduk, kubiarkan kak Nando menjelaskan semuanya.
"Aku sudah tau semua kok. Aku yang salah"
"Tidak bukan begitu san"
"Kalian bisa pergi sebentar? Aku ingin sendiri " pinta Sandi. Aku jadi merasa tidak enak, tapi aku tahu cara untuk menenangkan diri adalah dengan menyendiri. Jadi terpaksa kutinggalkan Sandi dikamar rumah sakit. Sebenarnya kak Nando memaksa untuk segera menjelaskan namun kuberi isyarat untuk keluar saja akhirnya dia mau.
Beberapa menit berlalu, aku memilih untuk tetap berada di depan kamar dimana Sandi dirawat. Kak Nando sudah kusuruh pulang dari tadi
"Aku nggak pernah maksa kamu buat nrima aku kok ra" kata Sandi tiba tiba."Aku udah berusaha nglupain semua masa lalu aku kok"
"Mau seberapa besar usaha kamu buat nglupain, kalau Allah sudah menakdirkan kalian berjodoh kalian pasti akan kembali"
Aku diam ingin memberikan kesempatan sandi untuk bicara."Aku nggak marah kok Ra, aku justru bangga sama kamu aku salut sama usaha kamu, kasian Kapten Nando ra 6tahun nungguin kamu, dia sama kayak aku yang nyesel udah pergi gitu aja tanpa tau yang sebenarnya"
Air mataku tak bisa kutahan lagi, disisi lain aku bahagia mereka semua sadar bahwa aku dulu memang tidak seburuk yang mereka kira walau pada dasarnya memang aku ini wanita yang penuh dengan dosa. Aku hanyalah orang yang saat ini menyesali masa lalu tapi berusaha untuk memperbaiki diri.
"Lalu aku harus gimana. Kita sudah bertunangan kan San mana mungkin kita hilang begitu saja" kataku."Setidaknya kita belum melangkah begitu jauh. Kita bicara baik2 sama keluarga kita dan aku akan bilang sama Kapten Nando kita batal menikah"
"Tapi sahabatku sendiri suka sama kak Nando san. Aku nggak mau nyakitin hati sahabat aku "
"Nita? " tanya Sandi
"Iya, aku yang akan jelasin ke dia ra"
"Nggak usah aku bisa jelasin sendiri ke dia kok san."
Fara pov off
Author pov
Berat hati Fara mengungkapka semua yang sebenarnya pada sahabatnya Nita. Sedari tadi Fara menceritakan dengan air mata yang mengalir deras.
"Udah nggak papa aku nggak marah Marah. Kan aku waktu itu juga cuma kagum dan aku juga nyesel udah mengagumi lelaki yang bukan mahramku"
"Trimakasih ya Nita" mereka berdua bepelukan.
Allah menciptakan manusia berpasang pasang yang tidak akan mungkin bisa tertukar. Mau kita sembunyi di ujung dunia kita tidak akan bisa melawan takdir. Dan ketahuilah jodoh,rezeki,dan maut adalah takdir Allah.
***
"Kamu serius San" tanya Nando sambil mendorong kursi roda yang di duduki oleh Sandi. Hari ini Sandi sudah boleh pulang meskipun keadaanya yang belum cukup stabil."Iya komandan. Udah buruan kejar sana keburu diambil orang lagi loh" goda Sandi.
"Tapi kamu udah bilang ke orangtua Fara belum?"
"Belum sih mungkin besok aku pergi kesana" jawab Sandi
"Mau aku antar? Kan kamu belum sembuh total?" tawar Nando pada sandi
"Ah tidak usah lah komandan aku nanti pesan taksi saja".***
Sedari tadi Nando tak ada henti- hentinya tersenyum sambil memandang ponsel yang sedang digenggamnya. Barusaja dia menelfon Fara mengungkapkan semua yang ada dihatinya selama 6 tahun. Gadis itu sudah kembali, ingin rasanya Nando segera mengucap ijab sah dihadapan penghulu dan wali. Tapi mengingat dirinya adalah seorang abdi negara yang harus patuh pada peraturan militer dia harus menyelesaikan persyaratan pernikahan ala militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay Here Nando (Tamat)
Romance(TAMAT) Gimana jadinya kalau kau menyumpahi orang yang tidak kau sukai tapi lama-lama kamu punya rasa dengan dia. Dan mana yang akan Fara pilih ketika dua mantan yang sangat dicintainya datang untuk mengajaknya menikah?