Nita&Sandi wedding

2.8K 111 0
                                    

"Sayang bagus yang mana pink apa merah maroon ?" Tanya Fara pada Nando dengan meneteng dua gaun yang akan dipakai saat acara pernikahan Nita dan Sandi.

"Merah maroon aja bagus" jawab Nando.

"Ah pink aja deh" pilih Fara, Nando geleng-geleng.

"Tadi minta saran dikasih saran malah pilih sendiri, dasar cewe" guman Nando.

"Bilang apa kak?"

"Eng enggak" jawab Nando gelagapan. Fara sudah memakai gaun Pink yang dipilihnya tadi.

"Eh tapi aku kelihatan gemuk banget deh kak kalau pakai baju warna terang gini" kata Fara sambil berkaca mengoreksi penampilannya.

"Enggak kok" kata Nando.

"Kakak itu gimana sih, udah jelas aku ini makin gemuk kakak mau aku kelihatan gemuk ya dipesta pernikahan Sandi dan Nita" omel Fara, Nando tidak tahu lagi harus menjawab apa. Sejak kehamilannya Fara sering sekali marah-marah tidak jelas, cengeng, dan suka sensi tapi Nando tetap sabar menghadapinya.

"Yaudah sih ganti aja pake yang tadi"

"Iya deh iya aku ganti, kamu pake merah maroon juga jangan pake yang biru ntar kita nggak serasi buruan ganti"

Tak mau Fara mengomel terus Nando segera mengganti bajunya dengan warna Merah maroon sama seperti Fara.

Mereka sudah siap dan segera berangkat menuju gedung resepsi karena akad nikah sudah berlangsung kemari malam.
Baru membuka pintu mobil rasa mual Fara kembali datang, Fara kembali masuk kerumah menuju toilet.

***
Fara dan Nando sudah tiba digedung resepsi, acara pedangpora tengah berlangsung. Fara dan Nando yang menyaksikan prosesi ini jadi teringat saat mereka menikah dulu.

"Waktu nglewatin pedang itu dulu aku deg-degan banget tau kak" kata Fara.

"Iya dan tangan kamu basah keringat" jawab Nando.

"Hehe, Nita deg degan nggak ya"

"Pastilah dia deg degan"

Acara pedang pora sudah selesai, Fara dan Nando naik kepelaminan untuk berfoto sekaligus mengucapkan selamat pada Nita dan Sandi.

"Nita selamat ya semoga jadi keluarga yang samawa"

"Amin trimakasih ya Fara, eh beneran isi kan?" Tanya Nita sambil melihat perut Fara, Fara mengangguk.

"Alhamdulillah".

Fara sedang duduk sendiri sambil menikmati hidangan dipesta pernikahan Nita dan Sandi, Nando sedang bersama teman-temannya tiba-tiba ponsel Fara berbunyi

08xxxxxxxxx
Tunggu kehancuranmu
Fara terkejut mendapat pesan dari Nomor yang tidak dikenalnya

Tubuh Fara mendadak lemas, satu yang ia pikirkannya DANIA. Tak lama Nando datang menghampiri Fara, Fara tidak menghiraukan Nando. Pikiranya hanya pada gadis yang berjanji akan menghancurkan rumah tangganya. 

"Kita pulang ya, udah melem loh kamu pasti ngantuk" kata Nando, Fara diam dengan fikiran kosong.

"Hey Fara, Fara cantik, Fara crewet, Fara bawel" goda Nando sambil melambai-lambaikan tangannya diwajah Fara, Fara pun tersadar dan hanya menyunggingkan senyumnya biasanya jika Nando mengatainya seperti itu ia akan marah dan cemberut.

"Pulang yuk" ajak Nando lagi, Fara mengangguk.

"Kita pamit dulu sama pengantinnya" ajak Fara, mereka berdua berjalan menghampiri Nita yang tengah bersantai setelah menyalami sekian banyak tamu.

"Kita pulang dulu ya" pamit Nando pada Nita dan Sandi.

"Kok buru-buru sih masih jam 9 loh" tahan Sandi.

"Bumil sudah mulai lelah San" bujuk Nando,mereka tertawa. Kemudian Fara dan Nando keluar dari gedung.

"Kenapa sayang?" Tanya Nando ditengah perjalanan pulang.

"Ada yang neror aku" kata Fara lalu menunjukan isi pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.

"Kamu sudah bisa menebak kan?"
Tanya Fara, Nando mengangguk mengiyakan.

"Biarkan saja, aku tak akan termakan oleh dia sayang" kata Nando mencoba menenangkan.

"Bilang saja sama dia Vera membatalkan pernikahannya dengan Rifki, suruh ambil saja itu Rifkinya" ulang Nando.

"Iya juga ya, Vera kan membatalkan pernikahannya jadi untuk apa dia khawatir".

***

6 bulan kemudian...

Kandungan Fara sudah memasuki bulan ke tujuh, itu artinya sang baby akan segera lahir. Sudah 2 bulan Nando pergi bertugas keluar Negri membantu salah satu negara yang sedang kacau berau karena terjadi Perang. Selama Nando bertugas Fara ditemani oleh Mama dan papa. Fara bersyukur pada bulan ketiga ia tidak lagi mengalami morning sick, kandungan Fara normal karena setiap hari Fara tak pernah lupa minum susu dan ia juga bersyukur dia tidak mengalami ngidam yang aneh-aneh. Pernah sih sekali, waktu usia kehamilannya yang ke 4 bulan ia meminta Nando untuk membuatkannya rujak yang mangganya harus ia yang manjat sudah sih itu saja.

Tak lama kemudian ponsel Fara berdering.

"Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam, saya salah satu pasukan dari tim kapten Nando. Saya ingin memberitahukan bahwa kapten terkena serangan peluru, kondisinya kritis kami sedang dalam perjalanan menuju surabaya ibu dan keluarga bisa menyusul di Rumah sakit" jelas orang yang menelfon Fara. Mendadak tubuh Fara lemas, ponsel yang dibawanya jatuh kelantai.

Momok menakutkan itu datang

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang