Last Raja Ampat

2.7K 112 0
                                    

Ini adalah hari ke-7 liburan sekaligus Honeymoon Fara dan Nando. Itu artinya mereka akan segera pulang. Liburan telah usai dan akan kembali bekerja seperti biasa.

Pesawat baru saja mendarat di bandara Juanda surabaya, Fara dan Nando melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah dinas yang kurang lebih memakan waktu satu jam setengah dari bandara, Nando sudah memesan taxi online untuk membawanya pulang.

Fara tertidur pulas dipundak Nando, ia selalu saja tepar duluan beda dengan Nando yang tidak pernah memperlihatkan rasa lelahnya.

Fara pov

Aku terbangun saat kak Nando membangunkanku dan bilang bahwa kami sudah sampai. Saat aku membuka mata aku melihat suasana lain, ini bukan seperti rumah dinas kak Nando. Aku mengucek mataku memastikan apa yang kulihat ini benar atau tidak. Kurasa ini memang bukan rumah Dinas kak Nando, Nampak seperti perumahan elit karena rumah-rumahnya sangat mewah dengan pagar besi yang menjulang tinggi.

"Kerumah temen kakak?" Tanyaku pada kak Nando, Namun ia menggeleng.

Ia menggandengku keluar mobil, kulihat kak Nando mengeluarkan beberapa kunci yang dijadikan satu dari dalam sakunya. Ia membuka Gerbang rumah itu dengan kunci yang baru saja ia keluarkan, aku jadi semakin bingung sebenarnya ini rumah siapa dan apa tujuan kak Nando mengajakku ketempat ini.

Aku mengikuti langkah kak Nando menyusuri rumah yang begitu besar ini. Ruang tamu yang luas dengan sofa berwarna kuning keemasan dan dinding becat putih bersih tanpa hiasan Foto ataupun lukisan. Hanya ada jam dinding dan poster burung Garuda. Selanjutnya kak Nando mengajakku keruang tengah, aku terkejut saat melihat foto pernikahanku dengan kak Nando terpajang disana.

"Loh kak?"

"Kenapa?"

Kok dia masih tanya kenapa? Disana ada foto aku dan dia, Kalau memang ini rumah kak Nando kok dia baru kasih tau sekarang. Tiba-tiba Terdengar seseorang mengetok pintu, aku dan kak Nando pun berjalan keluar melihat siapa yang datang dua orang laki-laki dengajas hitam dan Map ditangan kirinya.

"Oh silakan duduk pak" ajak Kak Nando pada dua tamu itu.

"Ehm ini pak silahkan Tanda tangan untuk sertifikat Hak milik tanah dan rumahnya" salah satu dari bapak-bapak itu meletakkan map dihadapan aku dan Kak Nando. Kemudian kak Nando menandatangani surat itu.

Setelah dua tamu itu pulang, aku segera bertanya pada kak Nando.

"Kakak beli rumah ini?" Tanyaku.

"Ini rumah baru kita" katanya, hah? Kak Nando beli rumah? Padahal masa pensiun dia masih lama.

"Kok buru-buru kan dirumah dinas masih panjang waktunya" kataku.

"Sudah tidak apa-apa. Aku sengaja beli rumah ini lebih awal biar nanti kita nggak usah susah-susah kalau aku sudah masuk pensiun"

Aku bangga, sangat bangga Allah kasih aku suami yang sangat bijaksana.

***

Setelah melihat-lihat rumah baruku dan Kak Nando aku kembali kerumah dinas. Banyak ibu-ibu persit yang menggodaku dan membuatku malu.

"Aduh yang habis honeymoon"

"Ditunggu babynya ya Bu Nando"
"Pasangan yang baru pulang honeymoon ehm ehm" dan masih banyak lagi.

***
Pagi ini aku dan kak Nando sedang dalam perjalanan menuju rumah mama di kampung. Karena libur kak Nando masih tersisa 5 hari kami memutuskan untuk menjenguk mama dan momy, 2 hari dirumah Mama dan 2 hari dirumah Momy.

Akhirnya kami pun tiba dirumah dengan desain yang masih berbau tradisional khas jawa timur. Aku dan kak Nando turun dari mobil sambil membawa oleh-oleh dari Papua dan  disambut oleh Mama dan Papa.

"Assalamualaikum" sapaku dan kak Nando bersamaan.

"Waalaikumsalam" jawab Mama dan papa bersamaan.

Kamipun bersalaman kemudian mama membawaku masuk kedalam rumah, sedangkan kak Nando memilih duduk diteras bersama papa.

"Apa kabar nduk?" Tanya mama padaku.

"Alhamdulillah baik ma, mama sama papa gimana sehat kan?" Tanyaku pada mama.

"Alhamdulillah sehat-sehat saja, gimana udah isi belum?" Kata mama sambil melirik perutku.

"Belum ma, doakan saja ya" pintaku.

Mama menyuruhku dan kak Nando untuk istirahat, padahal aku ingin sekali membantunya memasak untuk makan malam. Akupun memilih untuk melanjutkan baca novel yang sempat tertunda satu minggu sedangkan kak Nando berbaring dikasur.

"Mama kan nyuruh kamu istirahat" kata kak Nando.

"Aku tidak bisa tidur" jawabku.

Kemudian kak Nando mengambil novel yang sedang kubaca dan meletakkannya dimeja.

"Udah bacanya nanti saja sekarang kamu tidur" akupun hanya bisa pasrah dan menuruti apa kata kak Nando.

***
Tok tok tok

"Ra, Nando ayo makan dulu" teriak Mama dari luar kamar, sebenarnya kami tadi bangun tapi hanya untuk sholat maghrib dan isya.

"Iya ma Fara bangunin kak Nando dulu" kataku pada Mama karena kak Nando masih tidur.

"Kak ayo makan dulu, ditungguin mama sama papa tuh" kak Nando malah menarikku untuk tidur dan memelukku, aku diam sebentar.

"Kasian mama tuh udah masak susah-susah buat kamu masak nggak makan" bujukku sambil mengelus rambutnya lembut.

"Cium dulu" haaahh kalau sudah seperti ini aku harus siap jadi baby sisternya, dibalik sifat dinginnya pada orang lain kak Nando adalah sosok yang manja padaku dan pada mamanya.

"Enggak bangun dulu" ajakku.

"Enggak cium dulu" elaknya.

"Aku bilangin mama nih" ancamku.

"Bilangin aja siapa takut" jawabnya,
Belum aku berteriak kak Nando sudah berteriak duluan.

"Ma Fara nggak mau cium aku" aku membungkam mulutnya, bagaimana mungkin dia bilang seperti itu pada mamanya dasar anak manja.

Saat makan malam berlangsung aku menunduk malu karena teriakan kak Nando tadi.

"Kenapa nduk?"
Tanya mama sok polos, padahal pasti dengar teriakan kak Nando tadi karena teriakanya kencang dan jarak kamarku dan meja makan dekat sekali. Aku hanya membalas dengan senyuman, karena bibirku masih kelu untuk berbicara.

"Sudah tidak usah malu kalian kan sudah halal" kata papa.

"Hmm betul tuh" kata kak Nando santai dengan tetap lahap memakan rendang buatan mama. Ingin rasanya aku mencubit pahanya sampai gosong namun harus kuurungkan karena jarak kami agak jauh.

"Sawahnya ditanami apa pa?" Tanya Nando pada papa, sejak pensiun dari pekerjaannya sebagai pemerintahan kota papa lebih memilih untuk bertani sekedar mengisi waktu luangnya, kalau mama lebih memilih menghias taman karena itu adalah hobi mama yang sama sepertiku.

"Papa tanami padi, 3 bulan lagi baru panen"

"Ohh " jawab kak Nando. Selanjutnya sunyi, hanya terdengar suara dentingan sendok sebagai pengiring makan malam kami.

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang