kuharap hanya bunga tidur

2.9K 115 0
                                    

Fara menyiapkan sarapan untuk Nando.
"Good morning" sapa Fara pada Nando yang sudah menunggunya diruang makan.

Sebenarnya Nando ingin membantunnya tapi Fara menolak. Katanya ini pekerjaan ringan.

"Good morning Bunda" Jawab Nando.

"Nasi gorengnya sudah siap" Kata Fara semangat.

Saat ia hendak duduk tiba-tiba Fara merasakan sakit yang sangat dahsyat.
Tububnya lemas, bibirnya tak mampu bicar lagi.

"Kenapa sayang" tanya Nando panik.
Fara tidak mampu menjawab, ia hanya berusaha menahan rasa sakit.
Nando pun tidak tahu harus bagaimana melihat istrinya metintih kesakitan. Ia menelfon Istri Anto yang kebetulan adalah Bidan.

"Hormat Kapten" sapa Anto saat mengangkat telfon dari Nando.

"Tolong ajak Lia ke rumah. Istriku kesakitan" kata Nando panik.

"Baik. Aku antar istriku kesana" kata Anto ikut terburu-buru. Nando menutup telfonnya.

"Bertahanlah sayang" kata Nando mencoba menyemangati.

"Sa..sakit kak" keluh Fara.
Nando menggendong Fara menuju kamar.

"Kak sa..sakit sekali" keluh Fara lagi.

"Iya sabar sayang, Lia akan datang"

Tak menunggu lama Lia dan Anto datang. Lia membawa beberapa alat medis. Nando menepi memberi ruang pada Lia untuk memeriksa Fara.

"Ketubannya sudah pecah, cepat kita siap-siap kerumah sakit saja" ajak Lia.

Tanpa banyak kata Nando menggendong Fara menuju mobil Nando.
"Biar aku yang nyetir" kata Anto.

Fara terus merintih kesakitan.
"Sabar ya Fara, sebentar lagi kita sampai. Atur nafas" kata Lia menyemangati.

Nando tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya mengusap keringat Fara yang bercucuran.

Mereka sampai disebuah rumah sakit Bunda. Fara segera ditangani oleh dokter. Nando, Lia, dan Anto menunggu diluar karena Fara sedang dalam pemeriksaan.Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

"Suami dari Ny.Fara?" Kata dokter menunjuk Nando.

"Iya saya sendiri dok" jawab Nando.

"Mari ikut keruangan saya" ajak dokter. Nando mengikuti dokter.

Sesampainya diruangan dokter mulai menjelaskan pada Nando.

"Begini pak, kondisi Ny.Fara tidak memungkinkan untuk melakukan proses persalinan Normal. Maka dari itu mau tidak mau kita harus melakukan sesar." Jelas dokter.

Nando terdiam, mimpi itu nyata. Apakah akan berakhir sama dengan mimpinya. Nando tidak menginginkan itu. Tubuhnya kaku, Fikiranya tertuju pada mimpi di tidur panjangnya beberapa waktu lalu. Kemudian suara dokter membangunkan lamunannya.

"Bagaimana pak?"

"Lakukan yang terbaik dok. Tolong selamatkan bayi dan istri saya" kata Nando.

"Doakan saja pak, Bapak bisa menemani istri bapak saat operasi berlangsung"

Nando mengangguk.

***
Saat ini Nando sedang berada diruang operasi bersama Fara. Fara masih tetap sadar karena bius hanya merangsang bagian perut sampai kaki. Tidak ada percakapan diantara mereka, bungkam dan hanya saling pandang. Nando menggenggam erat tangan Fara sambil menciuminya.

Dalam hati Nando tersimpan rasa cemas yang begitu dalam, apa yang ia alami hari ini adalah djavu. Tapi Nando tidak mau mengikuti mimpinya sampai ending. Ia berharap dalam mimpi itu ada revisi sedikit dari yang Maha Kuasa.

Tak beberapa lama kemudian mereka mendengar suara tangis bayi.
"Selamat pak Bayinya Laki-laki tampan sekali" ucap dokter.

Saat itu juga Fara meneteskan air mata bahagia dan terharu. Nando pun sama, hanya saja ia belum melewati semua skenario mimpi yang di alaminya. Pilihannya hanya dua Apakah Fara selamat atau tidak. Fikiranya masih berkecamuk perihal keselamatan Fara.

Ternyata semuanya berubah. Dokter berhasil menyelamatkan Fara dan Bayinya. Nando lega, ia tak henti-hentinya mencium kening sang istri dan memeluknya.
Kemudian Bayi itu diberikan pada Fara untuk mendapat Asi pertama. Nando menangis dengan air mata yang menggalir deras melihat orang yang ia cintai selamat dan Keluarga baru yang dinantinya akhirnya datang juga.

Setelah sang Bayi sudah di mandikan. Nando segera mengadzani sang bayi.

Allahuakbar Allahuakbar...

Wajah bahagia terpancar dari semua yang ada dikamar rawat Fara. Disana ada Momy,Dady,Mama,Papa,Oma dan opa. Mereka baru saja sampai satu jam yang lalu.

"Cicit opa yang ganteng ini siapa nih namanya?" Tanya opa. Nando dan Fara saling memandang sebentar lalu mereka menjawab secara bersamaan.

"Ayub pangestu"

"Wah liat tuh sayang, bunda sama ayah kompak banget ya" kata Oma pada Bayi yang masih sangat polos dan bahkan tidak tau maksud Oma. Seisi ruangan pun tertawa.

Selamat datang buah hatiku
Jagoanku,
Trimakasih telah melengkapi kebahagiaan Bunda dan Ayah
Jadilah kebanggan Bangsa dan Agama
Berbakti kepada orang tua

Ayub Pangestu

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang