kumohon Bangunlah

2.9K 123 0
                                    

Fara Pov

Langit yang cerah, berubah menjadi kelabu
Bunga yang bermekaran, kini layu
Jika ini mimpi kumohon bangunkan aku
Aku rindu senyumnya, aku rindu candanya, aku rindu....

Satu bulan telah berlalu, kak Nando belum juga bangun dari tidurnya. Tubuhnya lemas tak berdaya, hanya selang infus dan oksigen lah yang membuatnya bertahan. Rambutnya sudah mulai panjang, kumisnya lebat padahal dia tak pernah telat mencukurnya. Benar-benar memprihatinkan.  Aku tak pernah beranjak untuk pergi dari sisih ranjangnya, paling hanya untuk mandi saja.

Jika kalian bertanya bagaimana kondisiku saat ini adalah lebih dari kata kacau. Aku tahu aku seharusnya tak boleh seperti ini, baby yang ada di dalam perutku juga pasti sangat sedih.

"Maafkan Bunda ya sayang" kata yang setiap kali aku katakan setiap kali aku makan tapi makanan itu tak dapat kutelan. Aku berusaha makan walau terasa hambar, tapi mulutku benar-benar tidak bisa menelannya.

"Sayang, kamu harus pulang kasihan bayi yang ada diperut kamu dia juga butuh istirahat" kata Momy membujukku. Aku menggeleng.

"Dia kuat kok ma, bagaimana dia bisa istirahat jika Ayahnya terbaring dengan keadaan seperti ini" kataku.

"Makan ya?" Tawar momy.

"Fara sudah berkali-kali mencoba menelannya ma tapi bener-bener nggak bisa" jelasku.

"Kamu yang kuat ya sayang" kata Momy lalu mengampiriku dan memelukku, Aku menangis dalam pelukan Momy.

"Mom Kapan Kak Nando bangun, Fara kangen mom Fara nggak bisa tenang kalau kak Nando belum bangun" kataku dengan terisak.

"Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin sayang, peluru yang menembus badan Nando tidak sedikit sayang 5 peluru menembusnya. Kamu berdoa saja ya minta kesembuhan dari Allah." Nasihat Momy padaku.
Aku hanya mengangguk, bibirku sudah terlalu keluh untuk banyak bercicara.

Fara pov Off

Author

Perang semakin memanas, terdengar suara bom yang menggelegar dari arah barat. Nando berlari kearah dimana bom itu meledak, namun tiba tiba beberapa orang mengepungnya. Jabatan dirinya sebagai seorang kapten memang sangat rawan menjadi incaran lawan. Belum sempat Nando melawan, 5 peluru mengarah kepadanya dari belakang dan menembus punggungnya.

Saat itu juga seluruh pasukan mulai panik melihat sang kapten. Dengan cepat mereka memberi pertolongan, namun kondisi sang kapten sangat memburuk sehingga seluruh pasukan memutuskan membawa pulang sang Kapten ketanah air untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Dan sampai saat ini Nando belum kunjung sadar. Fara sang istrilah yang setia menemaninya, setiap hari ia menjaga Nando mengelapi tubunya dengan air hangat, mengganti pakaiannya, dan tak henti-hentinya membacakan doa untuk kesembuhan sang suami.

Silih berganti teman-teman Nando dan Fara datang menjenguk dan memberikan semangat pada Fara.

Tiba-tiba air mata Nando menetes begitu saja. Fara terkejut
"Kak Nando, kak Nando sudah sadar?" Teriak Fara namun tak mendapat respon dari Nando.

"Ayo dong kak bangun" teriak Fara lagi. Kemudian semua gelap, tubuh Fara tergeletak dilantai rumah sakit.

***
"Kak Nando, Kak Nando, kak Nando" Sedari tadi Fara mengigau memanggil nama Nando, kandungan Fara sedang dalam keadaan yang buruk akibat stres berat. Fara akan segera dioperasi untuk menyelamatkan bayi dalam kandungannya.

Dilain tempat Mama yang sedang menjaga Nando. Terlihat jari-jari Nando yang mulai bergerak, dan sampai akhirnya Nando membuka matanya.

"Kamu sudah sadar nak, Alhamdulillah" kata Mama pada Nando dengan air mata yang mengalir deras.

"Fara dimana ma?" Tanya Nando tiba-tiba.

"Dia akan menjalani operasi sayang, dia akan melahirkan lebih awal karena dia mengalami stres berat akibat insiden kecelakaan kamu" jelas Nando.

Dan saat itu juga Nando memaksa semua orang untuk membawanya ketempat dimana Fara berada .

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang