Bangunlah

2.8K 121 0
                                    

Air mata Nando mengalir deras.

"Fara..Fara...Fara.."

Mendengar namanya disebut Fara terbangun dari tidurnya.

"Kak Nando sudah sadar?" Tanya Fara dengan ekspresi terkejut saat melihat Nando telah membuka matanya. Fara hendak memanggil dokter, namun Nando menahan tangan Fara. Fara diam Nando mencium i Punggung tangan Fara sambil menangis.

"Kak Nando kenapa?" Tanya Fara.

"Jangan tinggalin kak Nando" kata Nando masih dengan air mata yang mengalir.

Sejenak Nando memandangi Fara. Perutnya masih buncit, dia baik-baik saja. Dia hanya bermimpi ,ya ini semua hanya mimpi.

"Fara cuma mau panggil Dokter kak, kak Nando kan baru sadar" Nando tak juga melepaskan tangan Fara.

"Sudah disini saja, aku kangen sama kamu" Nando menarik Fara untuk lebih mendekat dengannya, kemudian ia mengelus perut Fara yang buncit.

Fara menurut, jujur ia juga sangat merindukan Nando.

"Kak Nando lama sekali tidurnya" keluh Fara, maksudnya adalah Nando lama sekali tidak sadarkan diri bahkan sampai lukanya hampir saja kering.

"Kak Nando lagi mimpiin Fara" jawab Nando.

"Mimpiin apa?" Tanya Fara penasaran.

Sambil mencari posisi nyaman untuk mendengarkan Nando. Nando diam sebentar.

"Mimpi indah" jawab Nando.

"Iiihh Kak Nando"

***

"Kamu tuh ya bikin menantu Mama khawatir saja, dia nggak mau pulang. Maunya nungguin kamu terus, Sholat di sebelah kamu, makan nggak bisa nelen. Nangis terus" oceh Mama pada Nando.

Fara pulang kerumah ditemani adiknya Alvin untuk bersih-bersih dan istirahat. Awalnya ia juga tidak mau pulang, tapi Nando memaksanya. Ia bilang pada Fara semua akan Baik-baik saja.

"Ma baru juga Nando sadar udah mama omelin" kata Nando melas.

"Mama itu nggak tega liat istri kamu tersiksa kayak gitu"

"Lebih sayang sama menantunya ya" kata Nando pelan berharap Mamanya tidak bisa mendengar. Tapi telinga Mama tetap saja mendengar.

"Iya Mama sayang sama Fara" kata Mama. Nando hanya geleng-geleng.

Tak lama kemudian Sandi dan Nita datang menjenguk Nando.

"Assalamualaikum" sapa Sandi dan Nita.

"Waalaikumsalam" jawab Mama dan Nando.

Kemudian Nita memberikan sebuah bingkisan untuk Nando.

"Kok kamu baru jenguk aku sekarang" kata Nando.

"Widih baru sadar udah sensi aja tuh ma" kata Sandi pada Mama.

"Ya kan katanya aku koma satu bulan"

"Eh kamu ini. Sandi ini tiap minggu kesini kamunya aja yang nggak bangun-bangun" omel Mama, Nando hanya cengegesan tidak jelas. Nita hanya tersenyum melihat perdebatan dua sahabat dan Mamanya.

"Fara kemana tante?" Tanya Nita.

"Dia pulang istirahat, kasian dia satu bulan nungguin Nando terus" kata Mama dengan ekspresi prihatin.

"Oh gitu. Iya sih tante kalau kecapean takutnya terjadi apa-apa sama bayinya" kata Nita.

Mendengar ucapan Fara Nando mendadak khawatir. Ia teringat dengan mimpinya selama tidur panjang.

"Kenapa kapten?" Tanya Sandi melihat ekspresi Nando yang berubah menjadi tegang.

"Tidak apa apa" jawab Nando.

***

Setelah 5 minguu dirumah sakit. Akhirnya Nando diperbolehkan pulang. Lukanya sudah mengering, tapi ia masih harus cuti kerja.

Kondisinya sekarang sudah Normal kembali.

"Seorang prajurit itu kuat" kata Nando.

"Kuat kok sebulan Nggak bangun-bangun" sindir Fara.

"Ya itu karena kak Nando males aja bangun" kata Nando enteng.

Mereka kembali ke rumah dinas. Setelah satu bulan lebih Nando di rawat di rumah sakit.

Saat ini mereka berada dikamar.
"2 minggu lagi ya sayang?" Tanya Nando sambil mengelus perut Fara. Fara mengangguk.

"Kamu nggak kangen sama ayah sayang?" Tanya Nando menirukan logat anak kecil.

"Ya kangen lah ayah" jawab Fara menirukan logat anak kecil juga.
"Trimakasih ya udah jagain Bunda"
Nando mencium perut Fara lalu beralih mencium kening Fara.

"Makasih ya sayang udah jagain aku, makasih udah khawatirin aku. Berkat kamu aku bisa bangun lagi" kata Nando.

"Iya sayang. Eh kak coba deh ngaca sebentar" kata Fara sambil menunjuk kaca dikamar mereka.

"Emang kenapa?" Tanya Nando

"Udah ngaca aja" perintah Fara, Nando menuruti dan berjalan kearah kaca.

"Astagfirullahaladzim" kata Nando kaget.

"Kak Nando kok jelek banget ya" tambah Nando. Fara tertawa melihat ekspresi Nando.

"Makanya jangan tidur mulu. Rambut kamu udah panjang tuh, brewokan, kumisnya lebat" komentar Fara.

"Aku cukur dulu aja ah" kata Nando.

"Eh besok saja udah malem loh" cegah Fara. Nando menurut dan kembali tidur bersama Fara.

Ya Allah terimakasih
Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk bangun

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang