Ada apa dengan Fara

2.8K 124 0
                                    

2 Hari setelah shoping sampai sekarang ini Fara masih bersikap sama. Diam, irit bicara, dan juga sering melamun, cutiku sudah berakhir dan kami berdua sedang dalam perjalanan kembali kerumah dinas.

Aku sengaja membeli Rumah sendiri lebih cepat walaupun tak setiap hari aku tempati. Memiliki rumah sendiri adalah impianku sejak dulu, dan aku menabung dari sebelum aku menikah. Aku tidak ingin nanti aku dan keluargaku sempoyongan mencari rumah jika masa kerjaku sudah Habis.

Akhrinya tiba juga di rumah dinas, aku membangunkan Fara yang tertidur untuk keluar dari mobil. Fara sama sekali tidak bangun dari tidurnya, aku memutuskan untuk menggendongnya saja dan memindahkannya kekamar. Setelah itu aku mengambil semua barang yang ada dibagasi mobil.

Setelah semua barang sudah tertata aku menghampiri Fara yang sedang tertidur pulas, kupandangi wajahnya yang tampak sedang menyimpan masalah.

"Kak Nando" teriak Fara dan bangun dari tidurnya, sepertinya dia sedang mimpi buruk.

"Kenapa sayang?" Tanyaku sambil mengelus pundaknya, lalu aku pergi mengambilkan air putih untuknya.

Setelah meminum air putih itu, Fara memelukku pelukan yang tak biasa dia memelukku sangat erat sambil terisak, aku membalas pelukan Fara dengan lembut sambil mengelus punggungnya. Sebesar apa masalah yang ia sembunyikan dariku sampai dia terbawa mimpi seperti ini.

"Ada apa, belum siap cerita sama aku?" Tanyaku setengah berharap ia mau bercerita. Fara masih diam dalam pelukanku, mencoba menenangkan hatinya. Setelah itu dia mulai bercerita.

"Saat aku sedang berada di mall, aku melihat seorang wanita yang sangat aku kenal dan aku ingat sampai sekarang. Lagi-lagi dia melakukan kesalahan yang sama tapi bukan lagi aku yang diusiknya, tapi sahabat lamaku Vera. Dia berjalan dengan laki-laki yang sebentar lagi akan menikah dengan Vera yaitu Rifki. Aku melihat gerak gerik mereka secara diam-diam dan ternyata perempuan itu tahu bahwa aku sedang mengamatinya, ia menghampiriku dan menyeretku menuju toilet.

Didalam toilet dia tertawa hambar padaku, aku diam dan menunduk aku takut tersulut emosi saat melihat wajahnya.
"Jangan ikut campur urusanku" kata dia.
"Ikut campur apa?" Tanyaku
"Jangan sok polos lo, gue tau lo itu sahabatnya Vera dan gue yakin lo pasti tau kabar Vera dan Rifki yang akan menikah" jelasnya.
Aku memberanikan diri untuk menjawab
"Lantas kenapa kamu jalan berdua dengannya kalau kau tau dia akan menikah dengan Vera"
Ia tersenyum licik padaku
"Itu urusanku, Nando sudah berhasil kau rebut jadi sekarang jangan pernah ikut campur dengan urusanku. Kalau lo sampai bilang ke Vera tentang aku dan Rifki maka rumah tanggamu dan juga Nando akan hancur" katanya dengan menekan kata Hancur. Tak terasa air mataku menetes, aku takut kalau apa yang ia katakan terjadi. Ini keputusan yang berat aku membiarkan semua yang sudah Rifki lakukan atau siap dengan kehancuran rumah tanggaku karena ulahnya lagi dan lagi.

Kalian ingat Dania, iya Dania yang dulu pernah mendekati kak Nando, memeluk kak Nando didepanku. Dia kembali menampakkan dirinya padaku dengan lakon yang sama yaitu mengganggu hubungan orang lain, mencoba mendekati Rifki yang lebih tepatnya lelaki yang sebentar lagi akan menikah dengan sahabatku Vera. Perkataannya yang akan merusak rumah tanggaku masih terngiang ditelingaku. Kejadian itu yang membuat menjadi pendiam dan sering melamun akhir-akhir ini, aku takut jika kak Nando akan termakan dengannya aku tahu hayalanku ini dosa besar tapi aku benar-benar ketakutan. Dan sahabatku Vera, bagaimana aku bisa mengungkapkan semuanya, aku akan merusak suasana bahagianya, aku tak tega melihatnya. "

Aku tersenyu kearah Fara setelah menceritakan semua yang menjadi bebannya akhir-akhir ini.

"InsyaAllah aku tidak akan termakan wanita murahan seperti dia" kataku.

"Kita ini manusia biasa, bisa saja setan masuk dan membujuk kita" katanya dengan tatapan kosong.

"Berdoa saja Ra, insyaAllah aku menjaganya untuk keutuhan rumah tangga kita" kataku menenangkan.

"Lantas?" Tanyanya

"Bicara saja pada sahabatmu, jelaskan dengan jelas dan santai sebelum semua terlambat"
Dia mengangguk, mengusap air matanya.

"Aku akan menemuinya esok"
Aku mengangguk.

Fara pov

Aku lega setelah menceritakan semuanya pada Kak Nando, semoga apa yang kutakutkan tak pernah terjadi. Aku harus bisa mengambil langkah yang benar, tindakan Dania sudah kelewatan.

Hari ini aku akan bertemu dengan Vera, aku akan menceritakan semuanya secara perlahan. Semoga Vera kuat mendengar ceritaku ini. Maafkan aku Vera bukan maksud aku menghancurkan kebahagiaanmu.

"Assalamualaikum" sapaku pada Vera yang lebih dulu datang ke Caffe tempat kita meet up kemarin.

"Waalaikumsalam" jawabnya lesu.

Tiba-tiba ia memelukku dan menangis, kubiarkan dia menumpahkan air matanya walaupun aku tak tahu apa yang membuatnya menangis.

"Ra Dania" katanya.

Aku kaget apakah dia sudah mengetahuinya. Namun aku memilih diam memberikan ruang untuknya agar bisa menceritakan semuanya.

"Aku melihat Rifki jalan berdua dengan Dania, bagaimana aku bisa bekhusnudzon aku melihat dengan mata kepalaku sendiri mereka bergandengan tangan saat menuju kemari, walaupun aku belum menikah dengannya hatiku pasti sakit Ra melihat itu" jelasnya dengan air mata yang membanjiri pipinya.

"Lalu kamu bagaimana saat melihat kejadian itu?" Tanyaku.

"Aku berjalan dihadapanya, Rifki sadar dan ia mengejarku tapi aku berlari. Aku tidak tahan menyaksikan drama yang menyayat hatiku". Tak lama kemudian pesanan kami datang, aku menyuruh Vera untuk minum terlebih dahulu.

"Sebenarnya aku mengajakmu bertemu juga ingin mengatakan ini ver, kemarin waktu aku kerumah momy aku melihat mereka berjalan berdua di Mall. Dan Dania juga mengancamku jika aku memberitahumu perihal dia dan Rifki dia akan menghancurkan rumah tanggaku" jelasku, Vera melotot tak menyangka jika Fara akan terkena imbasnya.

"Tapi jangan khawatir, aku sudah menceritakan dengan Kak Nando. InsyaAllah kami tidak akan termakan dengan Dania" kataku meluruskan.

"Alhamdulillah"

"Lalu? Pernikahan kalian kan tinggal 2 minggu lagi"

"Aku ingin membatalkannya Ra, untuk apa pernikahan ini berlangsung jika sebelum pernikahan saja dia sudah berani menggandeng wanita lain" jelas Vera, aku sangat bangga padanya ia bisa mengambil keputusan yang tepat.

Dan untuk kau DANIA semoga Allah memberimu hidayah dan Allah mengampuni segala Dosamu.

Please Stay Here Nando (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang