Gadis manis itu bernama Icha lebih tepatnya natasya kairunisa wijaya, nama belakang yang dia gunakan adalah nama turunan dari papa nya, Kusumo wijaya, seorang dokter ternama yang ada di kota itu.
Dion anugrah wijaya cowok yang memiliki perawakan yang ganteng itu sekarang sedang berada di kelas 12 di salah satu SMA swasta di kota bengkulu. Memiliki bulu mata yang tebal, rahang yang tegas juga hidung mancung di tambah lagi badan bidang dia bisa di kategorikan dalam cowok yang memiliki pesona yang kuat. Satu satunya anak laki laki yang ada di keluarga wijaya.
Pagi itu terjadi sedikit keributan di kediaman wijaya.
"Maaa, maamaa" Suara teriakan itu cukup membuat seisi rumah terkejut
"Apaan sih lo pagi-pagi udah bikin ribut" laki laki beralis tebal itu memasuki kamar yang bernuansa putih biru soft itu.
"Eh gue ga manggil elo, kenapa malah elo sih yang dateng resek banget!" Icha memutarkan kedua bola matanya jengah.
"Kenapa lagi kalian berdua? masih pagi udah mulai aja debat nya, pusing tau nggak mama dengerin kalian tiap hari ribut" Leti--nyonya besar alias istri dari kusuma wijaya itu memasuki kamar putri bungsunya dengan sabar melihat kedua buah hatinya tengah bertengkar.
"Kak yoyon Ngeselin maa" Icha mulai menampakan sifat manjanya, padahal sekarang dia sudah menjadi murid SMA tahun ini.
"Eh elo juga kenapa triak-triak gitu pake nyalahin gua segala" bela Dion
"Kenapa sayang pagi-pagi udah teriak-teriak?" Leti bertanya sambil mengsusap pucuk kepala putri bungsu nya itu.
"Maa gardigan Icha yang kemaren mana kok ga ada?" mata bulat itu menatap Leti penuh tanya.
"Bukanya kemaren di cuci sama bi Sarti sayang?"
"Loh kok di cuci sih!? kan hari ini Icha masih pake maa, Pokok nya Icha gamau ke sekolah kalo ga ada gardiganya" pipi Icha menggembung dengan bibir yang di kerucutkan.
" Manja banget sih lo, inget lo bukan anak sd lagi, pantesan sampe sekarang lo masih jomlo, Udah bawel, manja, galak lagi mana ada cowok yang mau deket-dekat ama lo" Ledek Dion sambil tertawa senang karna berhasil memancing emosi adik semata wayangnya itu
"Eh elo ngeselin banget sih" Teriak Icha sambil melempar boneka bulan sabitnya ke arah Dion, Bukan Dion namaya jika dia tidak behasil mengelak lemparan dari gadis itu dengan tertawa geli dan berlari keluar dari kamar.
"Udah sekarang kamu siap-siap ke sekolah ntar telat lagi" Leti yang melihat putri nya yang tengah cemberut hanya terseyum kecil lalu mencium pucuk kepala putri nya itu.
Hari ini, hari pertama Icha memakai rok abu-abu, menjadi murid sma adalah yang yang paling di nantikan oleh nya, semua nya telah di persiapakan sejak tadi malam, dia sangat gugup namun juga sangat bersemangat, dia ingin hari pertamanya menjadi sempurna seperti apa yang sudah di impikan nya sejak lama.
Hai ini cerita pertama yang gw buat, masih amatir dan sangat butuh saran dan kritik kalian.
Salam : Mrsch
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue nggak pernah nyangka mencintai lo itu adalah ketidaksengajaan yang sangat menyenangkan, terus berulang dan tak pernah mau berkurang," -Natasya Khairunisa Wijaya, gadis periang,manis dan penuh cerita "Gue di lahirkan karna gue di takdirkan buat...