Serendipity (20)

1.7K 113 15
                                    

Pagi ini dengan semangat Icha bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, hari ini Rian sudah berjanji akan menjemput nya. Icha sudah tidak sabar akan menjalani hari hari baru bersama dengan Rian. Saat ini Icha sedang menikmati sarapan di meja makan, ada mama, papa, dan juga Dion di sana.

Dion yang sedari tadi memperhatikan tingkah Icha yang hanya senyum senyum tidak jelas itu pun mulai heran "Dek lo kenapa senyum senyum gitu?"

Papa juga merasakan hal yang sama,dia juga heran dengan sikap anak gadis nya itu "Iya sayang, kamu kenapa dari tadi cuma senyum senyum doang?"

Icha yang ketahuan basah sedang memikirkan Rian hanya bisa menjawab sekena nya "anuu,,  nggak kok, pa itu Icha senyum ke roti nya, Icha mau ngucapin salam perpisahan ke roti nya sebelum masuk ke perut Icha" Icha tersenyum menampilkan deretan gigi nya yang putih bersih.

Mama hanya menggeleng gelengkan kepalanya, papa hanya tertawa lalu meminum kopi yang sudah di siapkan oleh mama.

Dion yang tau Icha sedang memikirkan sesuatu mulai menggoda adik nya itu "Pasti lo lagi jatuh cinta iya kan?"

Icha yang sedang memakan rotinya lantas tersendak, "uhuuk,, uhuukk"

"pelan pelan sayang makan nya" mama memberikan susu untuk Icha

Icha langsung meminum nya. "Apaan sih lo, resek banget!" Icha menatap Dion sinis.

Sedangkan Dion hanya membalas dengan seringai nya yang menyebalkan.

Icha langsung menghabiskan makanan nya dan menghampiri mama dan papa untuk pamit pergi ke sekolah

"pa Icha berangkat ya" Icha mencium punggung tangan papa nya itu

"ma Icha berangkat"

"Hati hati ya sayang, " Kata mama sambil membelai rambut putri bungsu nya itu.

Icha berlalu dari meja makan tanpa memperdulikan Dion

"Lo nggak pamit ke gue?" teriak Dion

"Bodo amat wlee" Icha berlalu sambil memeletkan lidahnya ke arah Dion

Mama dan papa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Icha

Icha yang sudah siap kini sedang menunggu di ruang tamu, dia tengah sibuk dengan chat room yang dia buat bersama dengan kedua teman nya itu.

DEDEMIT XIANTIK

Rara   : woy udah pada di sekolah?

Zahra : Belum gw baru aja mau otw

Icha    : Gw lagu nungu jemputan wqwq

Zahra : typo mode on

Icha    : salah dikit juga :v

Rara   : Tunggu! Lo di jemput siapa cha?

Zahra : iya ih gw baru sadar emg siapa yang jmput lo cha?

Rara   : jangan jangan si ketua kelas lagi haha

Zahra :  duuh aroma aroma yang mencurigakan nih, lo nggak cerita ama kita ha?

Icha  : Ih lo pada masih pagi udah ngerumpi  aja 

Rara : Siapa yang jemput lo sih cha? Gw penasaran!


Read

Baru saja Icha mau menjawab pertanyaan dari Rara, bi Sarti tiba tiba datang dan menberitahu bahwa Rian sudah datang.

Icha langsung menyambar tas nya dan keluar.
.
.

Sesampainya di sekolah, Rian langsung menggandeng tangan Icha menuju kelasnya, sama seperti kemarin semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua, beda nya kali ini Icha tampak lebih santai dan menikmatinya.

"Tumbel lo nggak bawel kayak kemaren" Kata Rian sambil menggandeng tangan Icha
"Ngapain bawel, digandeng pacar sendiri juga" Icha bergelayut manja di lengan kekar Rian.

Sesampainya didepan kelas Icha, Rian masih menggenggam tangan Icha, "Gue mau masuk kelas emang lo juga mau ikut?" Icha mengernyitkan kedua alisnya.

Rian yang tersadar hanya menampakan sederetan giginya yang putih bersih.

"Yaudah gue balik ke kelas, lo belajar yang bener, istirahat gue jemput lo" Kata Rian.

"Kita ketemu di kantin aja, nggak usah jemput ke kelas, nggak enak sama Rara sama Zahra" kata Icah.

"Oke bawel gue balik ke kelas ya" Rian meneput pelan pucuk kepala Icha.

Icha hanya tersenyum manis.

Di kelas Rara tampak sedang menenangkan Zahra yang sedang menangis, Icha langsung menghampiri kedua sahabatnya itu.

"Loh zar, lo kenapa?" Icha duduk di samping Zahra sambil mengusap pelan pundak sahabatnya itu.

Zahra bukanya menjawab malah menangis lebih keras.

Icha mengangkat kedua alisnya menatap Rara bingung, namun Rara hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya.

"Zaar lo kenapa sih? Bilang sama kita kenapa lo nangis gini? Ada yang gangguin lo? Siapa kasih tau gue, biar gue jadiin ayam geprek tu orang!" Kata Icha geram

Mendengar hal tersebut Zahra menggakat wajahnya, matanya bengkak kantung matanya tampak sangat jelas dia bahkan tampak lebih buruk dari biasanya.

"Gue.. Gue putus sama Dimas" Kata Zahra sambil terisak.

Icha ingin mengajukan lebih banyak pertanyaan tapi dia tau di saat seperti ini sahabatnya itu butuh penenangan bukan berbagai macam pertanyaan yang akan membuat suasana hatinya semakin runyam.

"Lo tenang yaa, ada kita kok" kata Icha sambil memeluk Zahra.

Rara juga ikut memeluk Zahra, "Iyaa, lo nggak sendiri kan ada kita, lo jangan nangis lagi ya, masih pagi kasian mata lo bengkak gitu"

Zahra sedikit merasa tenang karena ada kedua sahabatnya itu.

Zahra pun menceritakan semuanya meskipun hatinya sangat sakit setidaknya dengan menceritakan masalahnya dengan kedua sahabatnya itu hatinya menjadi lebih baik.

"Jadi Dimas mutusin lo karna si Zika itu?" Rara meninggikan suaranya.

Icha yang dari tadi hanya menyimak di kagetkan oleh line yang di terimanya.

Hallo princess sekarang lo bahagia ya! Tunggu aja bentar lagi  gue kasih tau apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya!

DEG! Icha tertegun melihat pesan yang baru saja dia terima. Siapasih nih orang? Kenapa mesti muncul lagi? Gue capek di teror mulu!

"Cha lo kenapa diem aja dari tadi?" Rara membuyarkan lamunan Icha.

Icha ingin sekali memberitahu berita bahwa dia sekarang masih saja terus menerima pesan pesan aneh, namun melihat kondisi Zahra yang terlihat sangat sedih dia mengurungkan niatnya.

Icha juga ingin sekali memberi tahu jika sekarang dia dan Rian berpacaran, namun kembali urung karna alasan yang sama. Icha pikir jika nanti sudah tiba waktunya dia akan menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya itu.

"Eh ngg,, nggak apa apa kok, anu gue cuma nahan kentut aja" Jawab Icha asal dengan cengiran bodohnya.

Rara menyipitkan kedua matanya, belum puas dengan jawaban Icha, baru saja dia mau bertanya bel berbunyi, yang membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Eh Zar udah lo jangan sedih lagi ya, nanti pas istirahat kita lanjutin ya" Kata Rara kepada Zahra yang di balas senyum tipis oleh Zahra.

"Ngg gue juga balik ke tempat duduk gue dulu ya Zar, jangan sedih lagi fighting" kata Icah sambil menggepalkan kedua tangannya.

Icha kembali ke tempat duduknya dengan perasaan yang campur aduk. Ada ketakutan yang tersembunyi di balik wajahnya itu, siapa orang yang terus saja mengirimkan pesan aneh untuknya.

Komen plis gw mau tau kalo kalian itu ada (︺︹︺)
Salam Taramarischa.






SERENDIPITY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang