Serendipity (3)

3.7K 216 14
                                    

Sudah tiga bulan Icha menjadi murid di sma tersebut, pagi ini gadis itu kembali lupa membawa buku catatan fisika nya.

Bel tiga kali yang berbunyi menggema di seluruh perkarangan sma Pentagon itu menjadi pertanda bahwa pelajaran akan segera di mulai.

Dan kegelisahan hati Icha semakin hebat saat seorang laki laki dengan banyak buku di tanganya, serta kacamata yang cukup tebal bertengger di matanya, dan tak lupa kepala mulus nya yang menjadikan dia sangat populer di kalangan siswa siswi di Pentagon mulai memasuki kelas nya yang berada di lantai dua SMA tersebut.

"Selamat pagi anak anak" Kata pak Yalman bapak yang terkenal dengan keganasanya kepada murid murid yang tidak mengikuti aturannya dalam belajar.

"Pagi paak"

Tanpa basa basi bapak itu langsung memulai pelaran nya.

"Keluarkan pr kalian, ketua kelas kumpulkan kepada saya sekarang" Perintah pak yalman lebih tepat nya lagi bapak matahari.

"Baik pak" Jawab Farikh ketua kelas X IPA2 itu.

"Cha mana pr lo?" Tanya farikh saat tiba di meja icha

Gue lupa!

"Anuu,, gimana yaa, ituu buku gue"

Melirik ke arah Rara berniat meminta bantuan tapi Rara malah nyengir kuda dengan tampang tak berdosa yang membuat Icha semakin kesal akan ulah sahabatnya tersebut.

"Buruan buku lo mana?" Tanya farikh lagi, lelaki dengan paras hitam manis juga bulu mata yang sangat lentik dan bibirnya yang tipis itu kembali bertanya.

"Anuu buku gue ketinggalan" Balas Icha dengan suara yang sangat pelan dan nyaris tak terdengar

"Pak Icha ga bawa bukunya" Adu farikh ke pak yalman.

Buset ini anak mulut nya nggak bisa di kompromi!

"Kalian tau peraturan saya kan? Silahkan keluar dari kelas saya sekarang!" Perintah pak yalman dengan kalem dan santainya.

Tuh kan, aish kalo Dion tau bisa mampus gue di laporin ke papa

"Tapi kan pak saya benar-benar lupa membawanya dan saya sudah menyelesaikanya pak" Jawab Icha dengan tampang yang memelas.

"Gak ada tapi tapian, Silahkan keluar dengan terhormat Natsya khirunisa wijaya" Kata pak Yalaman dengan suara yang agak keras.

Duhh! Mana ni bapak nggak bisa di ajak kompromi lagi.

Gak ada pilihan lagi, gua mesti keluar sekarang, kalo gua jawab lagi bisa-bisa gua di kasih hukuman yang lebih berat.

"Baik pak" jawab Icha dengan lesu.

Dia berjalan gontai keluar kelasnya, dia melirik ke samping kirinya di lihatnya sahabatnya itu tertawa geli melihat dia di hukum oleh pak yalman

ciih sahabat apaan ngeliat gua susah malah cengengesan gitu

"Jangan lupa kamu bersihkan daun-daun kering yang Sudah berserakan di taman belakang sekolah, anggap saja itu hukuman yang saya berikan untukmu" kata pak Yalman

WHAAT? Ngebersihin taman belakang? Gue kira gabakal di kasih hukuman kek beginian

"Apa pak?" Ulang Icha tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Apa perkataan saya kurang jelas Natasya kairunisa wijaya?" Ulang pak Yalman penuh penekanan

"Baiklah pak" Ucap Icha lesu dan berlalu ke taman belakang sekolah

BUOULTARUNE... Firee ooeeoo Firee...

Suara itu berasal dari taman belakang sekolah, Icha tengah bersenandung dengan riangnya, dia sedang menjalankan hukuman yang tadi dia dapatkan dari guru fisikanya.

Tiba tiba Sebuah batu mendarat dengan mulus di kepalanya

"Aww!!"

Pekik Icha, kedamaian yang tadi dia rasakan tiba tiba berubah menjadi rasa sakit di sekitar kepalanya di akibatkan Krikil yang salah tempat mendarat.

"Woii siapa sih yang resek ngelemparin ini batu ke gue"
Kata Icha dengan intonasi yang hampir berteriak.

"Berisiik!" Ucap seorang cowok yang ternyata juga sedang menjalani hukuman yang sama denganya.

"Siapa lo? Sejak kapan lo disini? Owh gue tau elo penguntit mesum kan? Lo sengaja kan ngikutin gue disini? Lo Pasti--"

"Elo dari tadi berisik banget sih?" belum selesai Icha melanjutkan pertanyaan nya cowok yang memiliki mata yang hitam pekat itu sudah lebih dulu memotong ucapan nya.

"Suka suka gue lah kok elo yang nyolot" ucap Icha seketika mendengar kata cowok resek tersebut.

"Eh yang dari tadi nyolot tu elo!"

"Loh kok gue sih?" Bela Icha tak terima.

"Lagian siapa yang nyuruh elo buat nyanyi-nyanyi nggak jelas gitu?" Ucapan cowok itu lantas membuat emosi gadis itu semakin menjadi.

"EMANG ADA PERATURAN DISINI KALO ' NATASYA KAIRUNISA WIJAYA' GAK BOLEH NYAYI DISINI? HA EMANG ADA GAK KAN?" Balas gadis itu dengan emosi yang mengebu gebu.

"Jadi, nama lo Natasya kairunisa wijaya?" kata cowok itu.

"kalo iya kenapa?"

Sesaat cowok itu melihat Icha dengan seksama lalu, "Pantas jelek kayak yang punya nama" cowok itu langsung berlalu dari hadapan Icha.

tersirat senyuman tipis di bibir cowok itu

Sedangkan Icha masih dengan tampang tak percaya,baru saja dia di lecehkan oleh seorang cowok dekil yang asal usul nya nggak jelas!

"Sumpah demi apa apun gue bakal cari lagi tu cowok, berani berani nya ngatin gue jelek." Icha berlalu sambil menendang krikil yang ada di ujung kaki nya itu.

Next bakal di lanjutin 😊
Jangan lupa voment kalian

SERENDIPITY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang