Hari itu sengaja Icha bangun siang karna sudah menjadi aktifitas setiap minggu nya dia akan bangun lebih siang dari biasanya.
Dia turun ke bawah dengan malas, karena merasa haus jika tidak dia tidak akan mau berpisah dengan kasur kesayanganya itu.
Sendal berbulu pink yang di pakai Icha bersentuhan langsung
dengan lantai yang licin dan dingin sehingga menimbul kan decitan suara yang mendominasi ruang tengah rumah tersebut."Sepertinya papa dan mama sedang tidak ada di rumah. Lalu dimana Dion?"
Pikir icha dalam hatinya. namun, dia tidak terlalu memikirkan keberadaan orang - orang dirumahnya dia hanya butuh segelas air untuk menghilangkan rasa hausnya.
"Ahhh akhirnya gue minum juga" kata Icha setelah menghabiskan satu segelas air mineral yang ada di tanganya.
"Baru jam 10.00 pagi juga, ini mah kepagian gue bangunya" gumam Icha pada dirinya sendiri
Dia melihat pantulan dirinya di pintu kulkas
"Belum mandi aja elo cantik ca, kenapa sampe sekarang lo ngak laku-laku, kurang apa lagi coba?" Icha berbicara pada pantulan dirinya di yang ada di pintu kulkas lebih tepatnya lagi icha berbicara sendiri.
Setelah cukup lama Icha ber argument dengan pantulan dirinya sendiri di pintu kulkas, sepertinya Icha mulai kehabisan tenaga untuk berbicara karena perutnya sekarang sudah mulai meminta jatah sarapan.
Icha kembali membuka kulkas dan mendapatkan beberapa roti isi dan mengambil satu kotak susu cair yang ada di dalam kulkas dan langsung membawanya ke kamar.
"Seharian ini gue gamau di ganggu, jadwal gue minggu ini full nonton drama" Gumam Icha seraya menaiki tangga
***
Pagi - pagi sekali Rian sudah bangun, dia selalu bangun pagi, saat ini dia sedang berenang di kolam belakang rumah nya.
"Udah jam 10.00 pagi,gue kesiangan harusnya sekarang gue udah mandiin si pushi" kata Rian
pushi adalah kucing anggora yang selalu menemani Rian dari dia pertama duduk di bangku smp.
Dengan santai dia berjalan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ada di repi kolam.
"Abang di panggil bunda" Kata Lidia anak bungsu dari keluarga wahyu sanjaya itu.
"Iya sebentar, gue ganti baju dulu" kata Rian.
Rian berjalan ke kamarnya dengan handuk yang hanya melilit pinggang nya,menampil kan jelas dada bidang dari cowok bermata hitam pekat tersebut.
Setelah mengganti baju rian lantas turun ke bawah dan langsung menuju dapur, karena perutnya sudah merasa keroncongan.
Kebetulan di dapur sedang ada bunda yang sedang mengecek bahan - bahan makanan untuk makan malam nanti.
"Abang nanti tolong bantu bunda buat beli keperluan dapur ya"
"Suruh Lidia aja bun, Iyan lagi males buat keluar"
"Yang mau di beli itu banyak, kasian adek kamu nanti bawak barang sebanyak itu" Kata bunda tetap memaksa
"Iyaa nanti Iyan bantu, tapi sekarang Iyan mau makan dulu bun, laper tadi habis berenang" Kata cowok itu sekenanya.
"Gimana bun? Abang mau kan temenin dian belanja?" Kata Lidia seraya duduk di samping Rian
"Untung adek lo " kata Rian menatap Lidia malas
"Hehe ya udah kalo gitu gue mau siap - siap dulu, abang makan nya cepetin dikit gue gak mau nunggu lama - lama" Kata Lidia seraya berlalu menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue nggak pernah nyangka mencintai lo itu adalah ketidaksengajaan yang sangat menyenangkan, terus berulang dan tak pernah mau berkurang," -Natasya Khairunisa Wijaya, gadis periang,manis dan penuh cerita "Gue di lahirkan karna gue di takdirkan buat...