Langkah sepatu yang beradu dengan lantai memecahkan kesunyian yang ada di koridor lantai dua di sekolah tersebut.
Seorang perempuan dengan kerudung panjang nya juga dengan beberapa buku di tanganya berjalan dengan santai ke arah kelas Rian, di ikuti oleh seorang gadis yang berjalan dengan manis nya.
Redho yang sedang memainkan game online yang ada di hp nya tiba tiba berhenti karena ibuk Rodiah yang masuk lebih awal dari biasanya.
Sementara Dimas dan Roman yang sudah siap untuk saling melempar kertas yang ada di tangan mereka terpaksa berhenti, Sedangkan Rian dia tetap menangkupkan wajah nya dan kembali melanjutkan tidur siang nya tanpa memperdulikan kehadiran ibuk Rodiah.
"Baiklah anak anak bisa minta perhatian nya sebentar?" kata ibuk Rodiah saat telah sampai di depan kelas
"Kelas kita kedatangan murid baru, baiklah silahkan perkenalkan dirimu"
Gadis itu hanya tersenyum ke arah ibuk rodiah "Makasih buk, teman teman perkenalkan nama saya Zikari syahdila, panggil aja Zika, saya pindahan dari bandung, saya harap kita bisa berteman dengan baik."
Murid murid cowok tampak sangat bersemangat, bahkan ada yang bersiul untuk menggoda gadis tersebut.
"Wiih demen nih gue yang begini" Celetuk Dimas
"Bening sob, semok lagi, cuci mata tiap hari nih" Kata Roman yang di sertai gelak tawa oleh laki laki di kelas itu.
"Zika boleh minta no wattshap kaga? Biar lebih deket lagi gitu" Goda Zidan dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Sudah sudah! nanti saja kalau kalian mau berkenalan sekarang buka buku pelajaran kalian" Tegur ibuk Rodiah
"Ibuk mah nggak asik, nggak boleh ngeliatin kita seneng dikit" Gerutu Zidan lagi.
Ibuk rodiah yang mendengar coletahan dari zidan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan menyuruh Zika untuk duduk di belakang Rian.
Dimas yang duduk di sebelah Rian pun tampak bersemangat saat melihat Zika duduk di belakang mereka.
"Eh bro, di belakang ada cewek cantik, beuh bening cuy! lo kaga penasaran? Bangun gih" Kata Dimas pada Rian sambil berbisik.
Rian hanya melihat ke belakang sekilas, di lihatnya cewek yang memiliki rambut ikal tersebut, dengan dua buah kancing baju atas yang sengaja di buka juga matanya yang di polesi dengan mascara yang membuat gadis itu terlihat cantik, namun tampak tak menarik sedikit pun di mata Rian.
Zika tersenyum ke arah rian namun hanya di balas dengan lirikan sekilas, sangat cepat namun mampu membuat Zika sangat kagum dengan wajah pria yang ada di depan nya ini.
"Kenalin gue Dimas" Dimas mengulurkan tanganya ke arah Zika
Dengan senyuman manisnya zika membalas uluran tangan dari dimas " gua zika, semoga kita bisa berteman "
" Pasti dong " kata dimas sambil mengedipkan sebelah matanya.
Rian hanya mendengarkan perkenalan singkat dari dua orang yang berada di di dekat nya sekarang tanpa berminat sedikitpun untuk bergabung.
" Yang di samping lu namanya siapa? " zika bertanya lagi ke arah dimas.
Dimas hanya melihat rian sekilas " Dia temen gua, namanya rian, dia mah emang gitu, kebo mulu "
Rian yang mendengar ocehan dimas, lalu menjawab dengan ketus " Lu aja yang kebo njir, gua mah kagak!"
Zika melihat ke arah rian yang juga di balas oleh rian " Hai gua zika " zika mengajak pria di depan nya itu kenalan
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue nggak pernah nyangka mencintai lo itu adalah ketidaksengajaan yang sangat menyenangkan, terus berulang dan tak pernah mau berkurang," -Natasya Khairunisa Wijaya, gadis periang,manis dan penuh cerita "Gue di lahirkan karna gue di takdirkan buat...