Di sebuah sanggar tari di kota itu terlihat seorang gadis sedang sedang menari dengan susah payahnya, meskipun sering melakukan kesalahan dia tetap berusaha agar bisa seperti teman-teman satu kelompoknya, dia tidak ingin mengecewakan teman-teman yang ada di kelompoknya.
"Ichaa tangan nya pakai tenaga di lentik kan lagi" Kata ibu elvi guru tari di sanggar tersebut
"Baik bu" Jawab gadis itu tak menyerah meskipun terlihat sangat jelas raut lelah di wajah gadis itu.
"Naah iyaa gitu, baguss kalian sudah kompak, minggu depan kita lanjutkan lagi" Kata bu Elvi memberi arahan.
"Baiklah bu, terimakasih"
"Cha, temenin gue beli minum dong" Kata Zahra, teman satu kelompok Icha ketika usai menyalami ibu Elvi tadi.
"Yok, gue juga haus banget nih" jawab Icha yang memang sangat membutuhkan cairan bening tersebut.
"Eh cha, gue nitip yaa beliin gue juga yang dingin" Teriak Rara ketika Icha dan Zahra mulai beranjak pergi untuk membeli minuman.
Aurelia Zahra Cantika itulah nama gadis yang sedang bersama Icha sekarang,yang dia tau dari cerita teman teman nya bahwa Zahra adalah pacar dari cowok yang bernama Dimas itu.
Dia cukup beruntung bisa menjadikan Dimas pacarnya pasalnya kata Rara Dimas adalah salah satu cowok yang menjadi incaran di Pentagon.
Wajar saja dimas terpikat padanya, hidungnya yang mancung juga matanya yang bulat membuat orang-orang tak bosan untuk memandang wajahnya di tambah lagi sikapnya yang mudah berbaur pantas saja Dimas memilihnya untuk di jadikan kekasih hati.
"Udah cukup segini doang zar? Lo gamau beli cemilan atau apa gitu? Tanya Icha pada Zahra ketika selesai membayar minuman.
"Iyaa cha, udah cukup ini doang, gue lagi nggak mood buat ngemil hari ini" Jawab Zahra.
"Ntar lo pulang di jemput cha?"
"Ngak tau nih, kalo pak Yanto gak lagi nemenin mama belanja kayaknya gua di jemput deh"
Zahra menggangguk kan kepalanya tanda mengerti
"Kalo lo gimana?"
"Gua di jemput Dimas chaa" Jawabnya dengan tersenyum simpul.
"Ciee apalah daya gua yang jones ini" Icha memasang muka sok sedih
"Eh apaan ngomong jones-jones kalian lagi ngomongin gue ya?" kata Rara ketika kedua cewek itu sampai di sanggar.
"Eh iya di sini juga ada jones yang udah hampir berdebu" Kata Icha sambil melempar minuman ke arah gadis itu dan di tangkapnya dengan sempurna.
"Sembarangan lo, gini-gini yang ngantri buat jadi cowok gue itu banyak, tapi gue belum nemu yang pas aja gitu,"
"Dan satu lagi walaupun gue jones tapi gue nggak pernah bikin status di sosmed kek taken, alone, meravat, butuh moodboster! gue jones nya kelas atas" Jawab Rara dengan bangganya
"Idih lo.kira elo doang? Gue juga kali" Jawab Icha tak mau kalah
Perdebatan kedua gadis itu terhenti karena tiga motor hitam yang seragam memasuki halaman sanggar tersebut.
Yang membuat icha berfikir jangan - jangan pas beli motor tu orang janjian makanya bisa sama gitu.
"Eh udah dateng" Kata zahra yang membuat Icha tersadar dari lamunan nya.
"Siapa zar?" Tanya Rara penasaran
"Ya elah yang pacaran mah beda, siapalagi kalo bukan Dimas" Ledek salah anak sanggar membuat Zahra tertawa mendengarnya
"Eh tapi tunggu! kan yang jemput lo dimas kok itu ada tiga orang? Si Dimas kembar tiga emang?" tanya Rara dengan tampang blo'on nya.
"Ya enggak lah goblok, siapa lagi tuh kalo bukan temen satu geng nya dia" anak yang tadi kembali menjawab.
"Diem lo ah, sirik aja lo!" Kata Rara dongkol.
"Samperin yuk" kata Zahra mengajak Icha dan Rara untuk menghampiri ketiga cowok tersebut.
"yuuk dah" kata Rara sambil menarik Icha sebenarnya Icha malas tapi karena paksaan dari Rara dia terpaksa mengikuti sahabatnya itu.
"Udah selesai latihan nya beb?" Kata Dimas yang sontak membuat Icha ingin muntah saat itu juga
"Udah nih langsung pulang sekarang beb?" Jawab zahra
"Terserah kamu aja beb, aku akan mengantarkan mu kemanapun engkau pergi" kata dimas dengan sangat lebay
PLETAK
"Awww! Lo apansih! tiba-tiba mukul kepala gue,sakit tau ngak!" gerutu Dimas
"Lo resek kalo masih hidup" Balas Rian lagi
"Kalo iri ngomong aja langsung etdah, gak usah mukul kepala gue ntar gue ogeb tambah ogeb lo mau tanggung jawab?" omel dimas
Loh! Cowok ini kok? Jadi ini yang namanya Diamas? Trus yang berdua di samping nya itu siapa?
"Ngapain lo ngeliatin gue gitu? Naksir ama gue?" Tanya cowok itu degan pede nya.
"Enak aja lo, siapa juga yang betah liat muka lo lama-lama " balas Icha tak mau kalah.
"Kalian udah kenal nih ceritanya?" Goda Zahra
"Belum kok, gue belum kenal ama ni cowok" Bantah Icha
"Ya udah kalo gitu, Kenalin gue Rian anak kelas X IPA3 cowok terganteng di sma, kita belum kenalan kan" Jawab rian seraya mengulurkan tanganya
"Gue icha dan apa kata lo tadi? Cowok terganteng? Heol, gak salah ngomong lo? Tampang songong kayak gini di katain ganteng" Icha menjawab dengan judes
"lo jadi cewek galak juga" kata Rian dengan tersenyum
Ni cowok aneh, kenapa malah senyum senyum gini sih!
"Eheem" Kata Rara berdehem karna dari tadi dia hanya menyimak teman-temanya tanpa di pedulikan kehadiranya
"Eh kenalin ini Rara temen gue" Icha memperkenalkan Rara pada dimas dan para gens squad nya
Cowok itu membalas uluran tangan rara dan tersenyum simpul.
"Eh iyaa ini redho" kata Dimas sambil memperkenalkan pria yang memiliki kulit yang sangat putih itu
"gue Icha" Icha hanya membalas uluran tangan dan tersenyum canggung karena dia merasa kalau Rian terus melihatnya atau mungkin itu hanya perasaan nya saja.
Hei gimana ceritanya? Tinggalin jejak ya
Salam : Mrsch
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue nggak pernah nyangka mencintai lo itu adalah ketidaksengajaan yang sangat menyenangkan, terus berulang dan tak pernah mau berkurang," -Natasya Khairunisa Wijaya, gadis periang,manis dan penuh cerita "Gue di lahirkan karna gue di takdirkan buat...