Minggu itu pagi pagi sekali rian sudah ada di depan rumah icha, tanpa memberitahu icha terlebih dahulu, alhasil rian menjadi lama menunggu karena gadis itu sama sekali belum bangun dari mimpi indahnya.
"Sayang bangun" Mama datang membangun kan Icha, di belai nya lembut kepala anak gadis nya itu,
Icha hanya merengek kecil dan kembali memejamkan matanya.
Melihat hal itu mama hanya menggeleng pelan, "Ada cowok tuh di depan, udah lama nungguin kamu, kan kasian kalo kamu nggak bangun"
Icha yang tadinya masih ingin melanjutkan mimpi minggu paginya yang indah seketika membulatkan matanya dan merubah posisinya menjadi duduk di samping mama.
"Cowok ma? Beneran?" Icha sangat terkejut dengan apa yang di katakan mamanya.
Mama yang melihat reaksi anak gadisnya itu hanya tersenyum kecil.
"Iya cowok" Mama mengulang kata katanya. Dia mulai menyadari anak gadis nya ini sudah remaja, dia merasa harus lebih dekat sebagai sahabat bagi Icha agar dia tau bagaimana perkembangan anak gadis nya itu, termasuk tentang laki laki.
Icha tertegun dan mematung di tempat nya.
"sekarang cowok itu dimana ma?"
"Ada tuh di bawah"
"Icha samperin dulu ya ma"
Mama hanya mengangguk.
Icha langsung melesat turun ke bawah tanpa merapikan penampilan nya terlebih dahulu.
Benar saja di ruang tamu Rian dengan fokus nya memainkan game bersama dengan Dion
Icha hanya melongo melihat dua laki laki itu terhanyut dengan game yang ada di ponsel nya masing masing.
"Ehemm udah lama ya yan?" Icha datang menghampiri Rian dan Dion
Rian yang sedang asik bermain hanya melongo melihat penampilan Icha yang benar benar berantakan.
Merasa mengerti dengan maksud Rian melihat nya Icha seketika sadar dan mukanya langsung berubah memerah.
"Eh Ucul lo kenapa kagak mandi?" Kali ini Dion ikut berbicara.
"Tau nih lo liat belekan lo masih ada, trus ada bekas iler juga tuh di pipi lo" Rian menambahkan
Ingin rasanya Icha memakan kedua laki laki yang ada di depan nya itu.
Dia langsung membalik kan badan nya ingin melesat ke kamar mandi baru saja dia ingin melangkah kan kaki nya, langkah nya terhenti mendengar ucapan Rian
"Lo mandi yang lama aja ya, gue ama Dion lagi mabar mobile Legend, lagi seru nih!"
Icha hanya mendengus kesal dan berlalu pergi ke kamar mandi.
"Lo sama dia pacaran?" Kali ini Dion berbicara pada Rian meskipun perhatian nya sama sekali tidak lepas dari game nya.
"Belum" Jawab Rian yang juga masih terfokus pada game nya.
"Belum?" Dion mengernyitkan keningnya sebentar lalu kembali hanyut pada game nya.
"Iya belum, habis tu cewek galak"
Dion hanya tersenyum kecil namun masih fokus dengan ponsel nya.
"kagura aja mampu lo kendaliin masa sama satu cewek lo nggak bisa" Dion masih fokus dengan game nya.
"Ya elah itu beda urusan, cewek itu bukan game" kata Rian lagi
"Legendary meen!" tiba tiba saja Dion berteriak puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue nggak pernah nyangka mencintai lo itu adalah ketidaksengajaan yang sangat menyenangkan, terus berulang dan tak pernah mau berkurang," -Natasya Khairunisa Wijaya, gadis periang,manis dan penuh cerita "Gue di lahirkan karna gue di takdirkan buat...