30. stuck

77.1K 17.5K 3.9K
                                    

"Kenapa sih nggak ditembus aja tembok sama pintu-pintunya? Bisa kan?"



"Aku juga udah bilang gitu, Mark," jelasku lemah. "Tapi dia bilang itu semua butuh energi. Dan sekarang Jaemin itu udah hampir..."

Aku tidak sanggup melanjutkan. Jaemin sendiri tidak tampak se-excited biasanya bertemu dengan Mark.
Dia hanya melamun dengan ekspresi bosan di dekat jendela.

Mark menghela nafas dalam sambil memijat jidatnya. Sepertinya ia sedang memikirkan solusi, tapi aku tak berharap banyak karena ini memang tidak mudah.

"Kamu sendiri gimana? Udah baikan?" tanya Mark.

Aku mengangkat bahu.
"Yah, gini deh. Belum bisa kemana-mana," jawabku. "Kamu kok bisa kesini sih? Kayaknya Ten kemarin sibuk banget."

"Oh... Itu..." Mark menunjuk ke pintu. "Aku habis jenguk temen. Di rumah sakit ini juga."

Aku hanya ber-ooh tanpa suara.




"Alice," panggil Mark.

"Hm?"

"Orang yang meninggalnya gimana sih yang bakal jadi hantu?"

"Hmm... Nggak tau ya," aku heran kenapa Mark tiba-tiba bertanya begitu. "Kenapa emang?"

"Ah... Itu..." Mark tampak ragu. "Bukan apa-apa, lupain aja."

Aneh sekali.
Mungkin Mark sedang ada masalah lain ㅡwell, semua orang punya masalah.


Jaemin sudah duduk di tepi tempat tidur sekarang, memperhatikan Mark dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Tumben rambutnya normal," komentar Jaemin.

Aku menahan diri supaya tidak kelepasan tertawa ㅡ tapi toh aku memang kekurangan tenaga untuk tertawa.

"Jadi gimana sekarang?" tanya Mark putus asa. "Are we totally stuck?"

"Not really," gelengku. "Tapi banyak banget hal yang harus dipikir matang-matang."

"Maksudnya?"

"Gini," aku mengumpulkan tenaga sebelum berbicara cukup panjang.
"Pertama, kita semua belum yakin Jaemin ada di bangsal Black Byun atau enggak.
Kedua, kalaupun Jaemin bisa ngecek kesana dan ternyata ada, dia nggak mungkin bisa  lolos segampang itu."

"Loh kenapa?" tanya Mark dan Jaemin bersamaan.

"Kan dia tinggal bersatu sama raganya, terus bangun," timpal Mark.

Aku mencoba bersabar menghadapi kebodohan mereka ㅡmenghela nafas dalam-dalam dengan mata terpejam.

"Denger ya, kalian berdua. For your information, kalian pikir anggota badan yang udah setahun nggak dipake bisa langsung berfungsi normal?"

Mereka berdua kaget.

"Nggak bisa ya?" tanya Mark datar.

Aku menggeleng.
"Aku aja yang cuma stress, sakit lambung dan hipotensi, nggak bisa berdiri sendiri sekarang. Apalagi Jaemin yang anggota tubuhnya udah nggak bergerak selama setahun?
Walaupun organ vitalnya normal tapi organ geraknya pasti butuh masa pemulihan."

"Kamu nggak ngarang kan?" tanya Jaemin.

"Yakin? Tau dari mana?" dan Mark selisih sedetik dengan Jaemin.

"Research," jawabku lemah. "Kalian kira aku bisa cuma tiduran aja tanpa berbuat apa-apa? Aku cari tau dari buku karena emang cuma itu yang aku bisa sekarang."

Jaemin sepertinya sudah kebal terhadap berita buruk. Dia hanya tertegun tanpa ekspresi.

"Jadi maksudnya, kita tetap butuh orang lain buat bawa Jaemin keluar dari ruangan itu?" tanya Mark.

Nowhere ; na jaemin ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang