Jam istirahat Jisoo habiskan untuk bermain game di kelas sambil mengemil snack yang ia bawa dari rumah. Jennie sudah biasa sama Jisoo yang seperti itu, Jadi daripada dia kelaperan karena nunggu Jisoo main game mendingan jajan bareng Lalisa dan Rose.
Jisoo menggigit bibir bawahnya gregetan sama game nya, Bahkan Hanbin yang duduk di depanya aja gak dia hirauin.
"Akh, Gila kenceng banget!!" Pekiknya sambil antusias menekan nekan layar Handphone nya.
Sebenarnya game di ponsel Jisoo itu banyak, tapi akhir akhir ini ia sedang suka pada game Piano Tiles.
"Anjir gua mati!" Ia meringis dengan helaan nafas pasrah.
Jisoo mengambil snack di mejanya dengan tatapan masih ke layar handphone. Dan snacknya hilang dari meja! Jisoo mendongak, mendapati Hanbin dengan antengnya menatap ke arahnya sambil makanin snack miliknya.
"Punya gua ih!" Jisoo hendak mengambil snack nya itu dari Hanbin.
"Jangan pelit sama pacar" Kata Hanbin
"Pacar mbahmu!" Ketus Jisoo, Ia memilih kembali pada Game nya daripada meladeni mahkluk di depanya itu.
"Main paan sih Jis?" Tanya Hanbin, masih saja asyik memakan snack milik Jisoo.
"Kepo" Jawab Jisoo acuh, Perempuan ini kalau bermain game tidak bisa di ganggu
"Emang ada game kepo?" Hanbin menyuapi snack nya itu pada Jisoo.
Jisoo memajukan kepalanya, memakan snack yang Hanbin suapi itu.
"Ada" Jawab Jisoo seraya mengunyah snack nya.
Keadaan menjadi hening sekitar beberapa menit, keduanya sama sama sibuk dengan kegiatan masing masing. Jisoo yang main game,dan Hanbin yang memperhatikan Jisoo.
"Rencananya Jis, Nanti sore gua mau ngajak elu nonton bioskop. Mau gak?" Ajak Hanbin
"Gua bukan najis" Jisoo melirik Hanbin sekilas dengan sinisnya
Hanbin tertawa pelan, lalu tanganya terulur untuk merapihkan rambut Jisoo yang sedikit berantakan. Jisoo ini tipe tipe perempuan yang sabodo amat pada penampilanya. Ya inilah hasil dari ia berkawan dengan seorang Kim Bobby.
"Yaudah, yang"
Jisoo menepis tangan Hanbin dari kepalanya dan berdecak sebal. "Diem ah Bin, gausah gangguin gua"
"Gaada penolakan. Gua tunggu di bioskop. Jam 4 sore" Kata Hanbin dengan penuh penekanan
"Gak-ma-u" Tegas Jisoo
Hanbin berdecak sebal dan ia mengambil Handphone milik Jisoo itu lalu mengeluarkan dari aplikasi game nya.
"Gua gak denger. Sampe gak datang, awas aja lo!"
Jisoo menggebrak meja nya dan menatap Hanbin tajam.
"ITU SKOR PIANO TILES NYA HAMPIR 2000, HANBIN! LO MALAH NGELUARINYA! DASAR KURANG AJAR!" Jisoo berdiri seraya berkacak pinggang dan ia mengomel pada Hanbin dengan tangan yang menunjuk nunjuk si ketua kelas itu.
Hanbin berdiri dan ngacak rambut Jisoo, lebih tepatnya ngusapin. Senyumnya itu merekah apalagi disaat Jisoo berdecak sebal dan nepis tanganya.
"Gua tunggu pokoknya"
Habin melongos pergi gitu aja, Jisoo menghela nafasnya kasar. Ia merasa sangat kesal pada lelaki itu.
"Males banget jalan sama si mutan kampret, mending gua tidur" Lirih Jisoo disaat ia kembali duduk
Jisoo kembali mainin game nya sampai akhirnya Jennie, Lalisa dan Rose nyamperin dia sambil bawa siomay sama cilok lalu duduk di samping Jisoo maupun depan Jisoo.
Jisoo melempar hp nya ke meja dengan pelan, menyudahi game yang ia mainkan.
"Ciloknya buat gue ya Jen?"
Jisoo asal mengambil Cilok yang ada di tangan Jennie dan melahapnya. Pemilik nya berdecak sebal, Padahal dia lagi pengen pengenya cilok dan tadi juga buat dapetin tu cilok harus ngantri dulu tapi si Jisoo ini malah seenak jidatnya ngambil dan makanin nya, rasanya Jennie pengen jitak dia.
"Tadi si geng nya Sana ngelabrak kita bertiga Jis" Adu Lalisa yang lagi berbagi siomay sama Rose
Dengan pipi sebelah terisi cilok, Jisoo ngomong dengan gak santainya. "Dia apain lu berdua? Sini adu sama gue"
"Paan si lu najis jangan lelagaan. Badan lu tuh kecil kalo ngelawan mereka lu kalah lah. Tinggal mereka sentil jidat lu aja udah tepar lu" cerocos Bobby yang tiba tiba nimbrung, Dia duduk di atas meja belakang Dara sambil ngemut permen hot hotball.
"Diem lu gicung!"
"Mabar lah, Gua masih noob nih mastah" Bobby ngeluarin HP nya dan buka Aplikasi Mobile Legend.
Jisoo berdiri dan tepat di hadapan muka Bobby dia bilang. "OGAH!"
Setelah meledek Bobby, Jisoo memilih keluar untuk membuang sampah ciloknya.
Lalu Jisoo berdiri di depan mading yang kebetulan ada di depan kelasnya, bukan buat baca mading, Dia malah mengeluarkan tali rambutnya dan bercermin disana untuk melihat sudah benar apa belumnya tatanan rambutnya.
Setelah menguncir rambutnya, Jisoo melanjutkan jalan nya, berencana ke kantin untuk membeli minum dan mengganti ciloknya Jennie tadi.
Tapi disaat sampai di depan perpus dia liat Hanbin keluar sama Sana sambil ketawa ketiwi. Idih sebel banget Jisoo liatnya.
Jisoo meniup niup poninya dan tepat saat di depan Hanbin Jisoo bilang, "Bin, Bilangin cewe samping lu mainya jangan labrakan sama temen gue"
Udah gitu, Dia melongos pergi.
Hanbin heran, Dia kira Jisoo akan menyapa dia atau setidaknya senyum. Ini malah nyindir begitu. Sana yang di samping Hanbin nanya.
"Dia siapa kamu Bin?"
"Pacar gua. San, gua duluan ya"
Hanbin berlari mengejar Jisoo.
Sana menghembuskan nafasnya kasar dan menghentakan kakinya kesal. "Nyebelin anjir si Najis!"
●●●
(28Mei2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓
Fanfic[hansoo's: 01][completed:3 Season] Ini adalah kisah Kim Hanbin yang menjadikan Kim Jisoo semestanya, poros hidupnya dan rumah tempat berpulangnya. Berbagai masalah ia lalui bersama gadis itu untuk mencapai kebahagiaan yang sempurna. ❝You're the righ...