[S2]18. Speechless

682 93 23
                                    

Sudah tiga hari berlalu sejak Jisoo kembali dari L.A dan Hanbin sudah mempersiapkan dirinya untuk pergi menghampiri kekasihnya itu.

Tujuan Hanbin menghampirinya bukan hanya untuk melepas rindu, kali ini lebih dari itu. Ia sudah menyiapkan mental dan materi untuk hari ini. Rencananya saat ia masih duduk di bangku SMA Kelas 3 itu akan ia laksanakan hari ini, yaitu rencana melamar Jisoo dan membawa hubungan mereka ke arah yang serius.

Hanbin memang sempat berfikir untuk menundanya hingga ia dan Jisoo wisuda nanti akan tetapi permasalahan Taeyong tak bisa membuatnya duduk tenang dan mengulur waktu lebih lama karena Hanbin tidak ingin kehilangan Jisoo nantinya.

Saat ini Hanbin sedang di dalam pesawat, lelaki itu menyenderkan tubuhnya lalu mengeluarkan kotak merah yang berisi cincin untuk melamar Jisoo. Ia tersenyum membayangkan wajah terharu Jisoo dan pelukan gadis itu yang sangat ia rindukan.

"Ah gak sabarnya.." Ujar Hanbin

Ia juga sudah menyewa Restauran bintang lima lalu mendekornya se romantis mungkin, mendatangkan pianis terbaik di Eropa, menyiapkan hadiah kejutan untuk Jisoo dan yang paling penting ia sudah mendapatkan restu dari kedua orang tua Jisoo serta kakeknya.

Hanbin harap semuanya akan berjalan dengan lancar.

Di samping Hanbin ada Bobby cs, mereka sengaja ikut karena ingin menjadi saksi dalam peristiwa penting sahabat mereka.

Ah, mereka jadi ingat dulu hubungan Hanbin Jisoo berawal dari kontrak konyol yang dibuat oleh mereka dan anak-anak kelas. Mereka tidak menyangka kalau hubungan Hanbin Jisoo akan menjadi se-serius ini, padahal dulunya Jisoo itu sangat sebal pada Hanbin tapi pada akhirnya ia jatuh kedalam pelukan Hanbin.

"Gua gak pernah ngerasa se lega ini bin" Ujar Bobby

Hanbin menoleh, "Kenapa?"

"Jisoo udah nemu orang yang tepat, dan itu lu...Gua harap lu akan jagain dia kaya gua dan Papanya jagain dia" Kata Bobby

"Tenang aja" Jawab Hanbin

Tangan Hanbin kembali meremat kotak cincinnya, ia memilih untuk mengalihkan pandangannya menjadi menatap ke jendela yang ada di sampingnya. Hanbin sebenarnya takut kalau rencananya kali ini gagal..

Selama satu Minggu ini Hanbin selalu memperhatikan gerak-gerik Jisoo Taeyong, se-pulangnya mereka dari L.A mereka jadi lebih dekat dari biasanya.

Hanbin juga jarang sekali mendapat kabar dari Jisoo, bahkan Jisoo juga beberapa kali berbohong pada Hanbin mengenai kegiatan yang sedang ia lakukan. Walaupun Hanbin tau kebenarannya, ia tetap diam.

Dan kini adalah titik kesabaran Hanbin habis, ia tidak ingin mempermasalahkan hal itu dan memilih untuk mengikat Jisoo kedalam hubungan yang lebih serius.

Hanbin tidak ingin jika masalah itu akan menjadi pemicu perpisahan mereka. Biar saja Hanbin merasakan sakit hati dan cemburu, asal tidak kehilangan Jisoo ia tak apa.

Jisoo adalah cinta pertamanya dan lebih dari itu juga ia adalah gadis yang membawa banyak perubahan kedalam hidup Hanbin. Hanbin tidak ingin melepas Jisoo pada lelaki lain, ia hanya ingin Jisoo tetap bersamanya selamanya. Titik pokoknya, ia tidak ingin hal itu di ganggu gugat!

Tanpa sadar Hanbin menangis, hatinya sakit mengingat malam kemarin Jisoo mengabaikan teleponnya ketika bersama Taeyong. Gadis itu tertawa lepas, menatap Taeyong dengan mata berbinarnya seolah hanya Taeyong yang ada di dunia nya saat itu.

Belum lagi saat Jisoo mengatakan bahwa ia sedang di mansion dan mengobrol dengan Kakek padahal dirinya sedang pergi menonton film bersama Taeyong. Dan Hanbin tidak mengerti kenapa Jisoo membohonginya seperti itu, gadis itu sangat berubah drastis bahkan rasanya ia tak mengenali Jisoo yang saat ini.

When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang