[S3] 16.Perfect, ending

1.6K 124 112
                                    

Disini aku ngetik nama Heejin jadi Chu ya, thanks!

Btw,chapt ini bakal panjang banget wkwk


*

Satu minggu kemudian.

Jisoo dan Chu dinyatakan sudah boleh pulang ke rumah karena kondisi Chu yang semakin membaik tiap harinya. Dan setelah mendengar kabar itu Haruto serta Jisung sepulang sekolah langsung bergegas pergi ke rumah sakit untuk membantu persiapan pulang.

Tapi bodohnya mereka tuh enggak nanya dulu jam berapa pulangnya sama orang tua mereka, alhasil pas nyampe rumah sakit yang mereka dapatin cuma ruangan kosong karena Jisoo dan Chu udah pulang pas jam 10 pagi.

Jenius banget emang si dua bobleng mah.

Alhasil mereka jadi pulang dengan tangan kosong, untungnya mereka pulang dianter sama supir. Coba kalau sama ojek, mereka pasti bakal ngeluh sepanjang jalan.

Dan sesampainya di rumah mereka disambut sama keluarga besar yang lagi ngumpul di ruang tamu ngerayain kepulangan Chu.

"Eh si dua bujang udah pulang" Sapa nenek yang sedang menggendong Chu

Jisung berlari kecil menghampiri sang nenek dan mencium pipi gembul Chu, "Tadi adek ke rumah sakit" adunya

Haruto yang tadi berjalan di belakang Jisung itu kini sudah melipir menghampiri Kakek Jiyong yang sedang main catur dengan Kakek Donghae.

"Majuin kek majuin" rusuh Haruto

Kakek Jiyong menempeleng kepala cucu pertamanya itu, "Dateng-dateng ngerusuh kamu"

"Hehe"

"Habis darimana kok pulang telat?" Tanya Kakek Donghae

"Tadi ke rumah sakit kirain belum pulang, si pak supirnya juga kelupaan jadi ya gituuu"

"Ya kamu kenapa enggak nanya ke Mamih Papih kamu"

"Batere hp aku sama Jisung habis semalem lupa di charger"

"Salah kamu itumah"

"Iya kek iyaaa salah akuu" kata Haruto pasrah

Kita kembali fokus kepada Jisung, anak itu sedari tadi natapin terus nyiumin pipi adiknya mulu nyampe keberadaan Mamih, Papih sama Tantenya aja enggak ternotice.

"Nek kok bisa ya Chu segede ini ada di dalam perut Mamih?" Tanya Jisung, random.

Nenek terkekeh, "Itulah, kuasa Tuhan"

Fokus Jisung teralihkan pada suara tawa sang Tante dan Mamihnya, ia menoleh ke kanan lalu mendapati mereka sedang menertawai Papihnya yang sekarang ini sedang ngoceh.

Papih berkata, "iya bener yang!itu si Bobby ya kampret banget masa bilang aku aki-aki"

"Yee emang aki-aki! Bentar lagi si haru nikah noh" ledek Hanbyul

"Apaan nikah-nikah?!!" Sahut Haruto yang berada 5 meter dari Hanbyul

"Yee nyaut aja lu anak Hanbin" kata Hanbyul

"Berisik anak Jiyong" Haruto langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia kelepasan sumpah! Kebiasaan main sama si Hyunjin sih mulutnya jadi licin.

Kakek Jiyong menjewer telinga anak itu sambil ngomel, "Ini bocah songongnya makin nambah aja yaa"

"Atatataa iya maap kek kelepasan"

Jisung tertawa melihat sang kakak dijewer, seneng banget dia.

Dan karena seisi ruangan itu ramai oleh tawa, Chu yang tertidur itu terganggu alhasil ia menangis keras. Jisung yang tepat berada di depan Chu itu terkejut karena tangisannya sangat melengking.

When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang