[S2]11. Pelukan hangat

950 125 41
                                    

Hanbin termenung di depan ruangan ICU, menatap kosong ujung sepatunya.

Lagi-lagi, ia menjadi manusia yang pengecut. Manusia yang tak bisa menceritakan keluh kesahnya pada orang-orang terdekatnya. Disaat ini Hanbin butuh seseorang untuk memeluknya dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

Entah sampai kapan Hanbin seperti ini, memendam masalahnya sendiri dan mungkin nantinya akan berakibat fatal pada kesehatan psikisnya yang sempat terganggu satu tahun lalu.

Ingatannya kembali pada 2 minggu yang lalu..







Di hari ke tiga Hanbin pulang ke korea

Siang itu Hanbin sedang ada di cafe book nya, ia sedang merencanakan desain interior cafe yang baru dengan arsitek ternama yang di datangkan oleh Papanya. Dan di tengah-tengah perbincangan, Hanbin di telpon oleh Papanya bahwa Mamanya sudah sadar dari koma.

Hanbin pun segera menyelesaikan urusannya dan bergegas ke rumah sakit, ia bahkan sampai berlarian di koridor.

Dan disaat masuk ke ruangan rawat inap vvip mamanya, Hanbin mendapati Papa sedang mengenggam erat tangan Mama dan menatapnya penuh kasih sayang. Hanbin jadi terharu melihatnya sebab se umur-umur ia tidak pernah melihat kedua orang tuanya seperti itu.

Papa dan Mama menyadari kedatangan Hanbin, mereka menyurub Hanbin untuk mendekat.

"Sini bin" Kata Papa

Hanbin pun menghampiri keduanya dan ia berhambur ke pelukan Mama.

"I miss you mom.."

"Miss you to anakku" kata Mama dengan suara yang amat pelan

Hanbin melepaskan pelukannya, Mama menangkup rahang Hanbin dan ia lantas mencium kening anak semata wayangnya itu dengan air mata yang entah sejak kapan mengalir.

Mama menjauhkan kepala Hanbin, "Kamu udah makan?"

"Belum" jawab Hanbin

Cowok itu pun duduk di samping mamanya.

"Pah, kamu juga belum makan kan?" Tanya Mama dengan perhatiannya

Papa Jiyong mengusap air mata Mamanya dan tersenyum, "Yaampun manis banget istriku kalo perhatian gini"

Hanbin mau guling-guling aja rasanya, se senang itukah ia melihat orang tuanya akur dan mesraa???

"Bin delivery makanan gih"

"Siap ratu!"

Mama dan Papa tertawa sebab Hanbin kini memasang pose hormatnya. Di mata mereka, Hanbin tetaplah Hanbin bayi mereka yang manis.

Eaea

Hanbin pun memesan makanan dan tak perlu menunggu lama pesanannya pun datang sebab Hanbin memang memesan delivery dari resto yang ada di sebrang rumah sakit.

"Kalian makannya dekat mama aja sini" Kata Mama disaat Papa dan Hanbin hendak pergi ke sofa yang ada di pojok ruangan

Mereka hanya menurut dan makan di samping Mama.

"Harusnya sedari dulu Mama sadar kalau cuma liat kalian makan lahap aja bisa se senang ini" Kata Mama

Papa dan Hanbin hanya diam

"Seharusnya mama sadar, kalau kalian itu harta mama yang paling berharga" lanjutnya

Mama tersenyum getir dengan air mata yang sudah berkumpul siap untuk meluncur bebas ke kedua pipi Mama.

When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang